Langsung ke konten utama

Postingan

Pelemahan USD dan Penguatan Rupiah: Katalis Positif untuk Saham Bank dan Properti

  U.S. Dollar Index DXY could be headed for its lowest closing price in more than 3 years.  Jika pelemahan USD diikuti penguatan rupiah ke level 15 ribuan akan jadi katalis positif buat saham bank dan property. Rupiah menguat tembus 15 ribu saham sektor property bakal boom. Jika pelemahan USD diikuti penguatan rupiah ke level 15 ribuan akan jadi katalis positif buat saham bank dan property. Rupiah menguat tembus 15 ribu saham sektor property bakal boom bisa lihat tabel di atas ya 😊
Postingan terbaru

V-Shaped Recovery

  V-SHAPED RECOVERY IHSG masih konsolidasi di area resistance. Jika dana asing terus masuk IHSG ada peluang buat breakout dan lanjut ke utara. Ketegangan perang dagang mereda bagus buat pasar saham.

ANTM Hentikan Operasi Penambangan Nikel di Gag Island: Apa Dampaknya?

Kabar mengejutkan datang dari PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang menghentikan sementara operasional anak perusahaannya, Gag Nickel, di Pulau Gag. Penghentian ini menyusul investigasi yang dilakukan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (MEMR) terkait analisis dampak lingkungan (AMDAL) perusahaan. Apa sebenarnya yang terjadi dan bagaimana dampaknya bagi ANTM serta industri nikel Indonesia? Mari kita selami lebih dalam. Mengapa Operasi Dihentikan? MEMR sedang melakukan investigasi terhadap operasional Gag Nickel terkait dugaan pelanggaran analisis dampak lingkungan. Meskipun ANTM memiliki izin yang sah dan beroperasi di luar kawasan Geopark Raja Ampat yang dilindungi UNESCO, MEMR telah menangguhkan operasi penambangan mereka sambil menunggu hasil investigasi AMDAL. Perbedaan dengan IUP yang Dicabut: Penting untuk dicatat bahwa kasus ANTM berbeda dengan empat izin usaha pertambangan (IUP) milik perusahaan swasta lain di Raja Ampat (PT Kawei Sejahtera Mining, PT Mulia Raymon...

Dana asing kembali masuk ke IHSG

  Dana asing kembali masuk ke IHSG. Top 20 inflow dana asing week 1 bulan Juni 2025

Astra & Revolusi Mobil Hybrid: Siapkah Mereka Ambil Alih Pasar Lagi?

Astra International (ASII) adalah nama yang identik dengan dominasi otomotif di Indonesia. Tapi dalam beberapa tahun terakhir, pasar mulai bergeser—mobil listrik (EV) bermunculan, tren global berubah, dan Astra pun mulai kehilangan cengkeramannya. Namun, Juni 2025 membawa kabar segar:  Astra bersiap menembakkan “peluru hybrid”-nya . Dan itu bisa jadi game changer. Kenapa Bukan Mobil Listrik Murni? Banyak yang mengira masa depan hanya milik  battery electric vehicle (BEV) . Tapi di Indonesia, realitanya tidak semudah itu: Nilai jual kembali (resale value)  mobil listrik jeblok: Wuling Air EV, misalnya, anjlok 60% dalam 2 tahun. Pengisian daya masih sulit:  rasio mobil EV vs charging station di Indonesia adalah 21:1 (jauh di atas rata-rata global). Insentif dari pemerintah  bisa berakhir setelah 2025. Artinya? Harga EV bisa naik 25% tahun depan. Itu sebabnya Astra melihat peluang  besar di segmen hybrid (HEV) . Hybrid Sebagai Solusi Tengah HEV alias Hybrid El...

Kabar Baik dari Perundingan Dagang AS-China

Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok, Li Changgang, menyampaikan sinyal positif dan menyatakan bahwa kerangka kesepakatan akan segera diserahkan ke Presiden Xi untuk mendapat persetujuan. Ada percakapan antara Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping yang disebut telah mengubah arah perundingan menjadi lebih positif. Masalah Rare Earth dan Magnet, Lutnick menyatakan bahwa isu ekspor-impor rare earth (logam tanah jarang) dan magnet antara AS dan China akan segera diselesaikan. Ini penting karena rare earth adalah bahan baku strategis yang sangat vital dalam industri teknologi dan militer. Jika China melanjutkan ekspor rare earth (logam tanah jarang), AS kemungkinan besar akan melonggarkan pembatasan ekspornya juga. 

Analisa Saham SMRA 2025

  Secara fibonacci upside SMRA masih sangat tinggi ya. Fibonacci 38.2% di level 484, Fibonacci 61.8% di level 575. Jika pakai target terendah saja di fibonacci 38.2% SMRA potensi ke level 484. Hitungan net asset value (NAV) per share SMRA

JP MORGAN : Apakah saham negara berkembang bisa mengungguli negara maju di 2025?

  JP MORGAN : Apakah saham negara berkembang bisa mengungguli negara maju di 2025? Pasar saham negara berkembang (EM) naik 10% YTD, mengungguli MSCI World sebesar 6%. 4 alasan prospek EM menarik menurut JP MORGAN : Fundamental kuat, kebijakan moneter longgar, penurunan Dolar, dan valuasi murah. AUM global hanya 5% di EM (turun dari 8% di 2017) ada potensi rotasi besar dari investor institusi. Valuasi EM: P/E 12.4x , mendekati rata-rata 25 tahun. Di bulan Mei Net inflows ke negara EM ex-China: US$13 miliar. Emerging Markets (EM) adalah negara-negara yang ekonominya sedang tumbuh dan berkembang pesat, tetapi belum sepenuhnya menjadi negara maju.  Contoh Negara EM Asia: Indonesia, India, Vietnam, Filipina, Thailand. Amerika Latin: Brasil, Meksiko, Chile. Eropa Timur: Turki, Polandia. Afrika: Afrika Selatan, Mesir

Presales 1Q25 sektor properti masih tumbuh 3,6% YoY

  Presales 1Q25 sektor properti masih tumbuh 3,6% YoY Valuasi saham properti sangat murah , rata-rata diskon ke NAV ±80% Data 1Q25 marketing sales summary (IDRbn)

Morgan Stanley Investment Management : A New Fed Policy Framework

The Fed (Federal Reserve) diperkirakan mengubah pendekatan kebijakannya dari yang sebelumnya merespons “deviasi” (penyimpangan dari target) menjadi menanggapi “kekurangan” (shortfalls) dari target inflasi dan lapangan kerja. The Fed dapat menoleransi inflasi atau angka pengangguran di atas target jika ekonomi mengalami penurunan. Powell mungkin membiarkan inflasi tetap di atas target dan membuka peluang penurunan suku bunga lebih awal dari perkiraan pasar. Suku bunga faktor penting yang sangat mempengaruhi arah ekonomi dan pasar saham ya Tujuan membaca arah cerita suku bunga, Anda bisa tahu kapan sih cari duit mudah di pasar saham dan kapan sih cari duit sulit di pasar saham. Tahu kapan harus injak gas dan kapan harus injak rem. Saat era suku bunga rendah, likuiditas melimpah, biaya pinjaman rendah, uang banyak mengalir ke startup, risk asset seperti saham, crypto dll. Seperti tahun 2020 beli saham apapun mayoritas cuan karena pasar bullish banget Saat era suku bunga tinggi, likuiditas...

Kondisi Fiscal AS Terus Memburuk

  Kondisi fiskal AS terus memburuk: Pemerintah AS mengeluarkan $7 triliun, tetapi pendapatannya hanya $5 triliun defisit $2 triliun, Total utang nasional sudah mencapai $37 triliun dan kemungkinan akan ditambah $1,5 triliun lagi sebelum pemilu 2028. AS berada di ambang “jurang fiskal” (fiscal cliff), dengan tekanan besar terhadap stabilitas dolar. Dampak fiskal AS yang terus memburuk USD dan Surat utang AS bakal diragukan pelaku pasar. Apakah masih layak menjadi safe haven?? Negara berkembang (emerging market) seperti Indonesia bakal diuntungkan dari pelemahan USD dan rotasi dana global

Update pergerakan dana global (weekly flow) dari Bank of America

  Update pergerakan dana global    (weekly flow) dari Bank of America  :  $94.8 miliar masuk ke cash (rekor sejak Jan’25), $15.8 miliar ke obligasi, $5.4 miliar ke saham, $1.9 miliar ke emas, $0.2 miliar keluar dari crypto.