Langsung ke konten utama

Postingan

Utang Amerika Serikat & Daya Beli yang Terus Merosot: Peringatan Serius dari Ray Dalio

Ketika Amerika Serikat baru saja meloloskan undang-undang anggaran baru (disebut “Big Beautiful Bill”), banyak ekonom mulai memperingatkan risiko yang mengintai di balik euforia tersebut. Salah satunya adalah  Ray Dalio , pendiri Bridgewater Associates dan salah satu investor paling berpengaruh di dunia. Melalui analisanya, Dalio mengungkap potensi ancaman besar terhadap ekonomi AS, yang tak hanya berdampak lokal, tapi bisa mengguncang ekonomi global. 1. Defisit Anggaran yang Meningkat Tajam Menurut Dalio, anggaran baru ini akan membawa pengeluaran pemerintah AS mencapai sekitar  USD 7 triliun per tahun , sedangkan pemasukan hanya sekitar  USD 5 triliun per tahun . Artinya, AS mengalami defisit sekitar  USD 2 triliun per tahun . Dalam jangka waktu 10 tahun, utang pemerintah diproyeksikan naik dari: • 100% PDB  menjadi  130% PDB • Utang rata-rata per keluarga AS melonjak dari  USD 230.000  menjadi  USD 425.000 2. Beban Bunga Utang yang...
Postingan terbaru

Cadangan emas bank sentral mencapai level tertinggi

  Cadangan emas bank sentral mencapai level tertinggi sejak 1970-an, lebih dari 36.000 ton. Permintaan emas oleh bank sentral kini melampaui cadangan euro. Cadangan emas bank sentral mencapai level tertinggi sejak 1970-an, lebih dari 36.000 ton. Permintaan emas oleh bank sentral kini melampaui cadangan euro. Sejak Rusia kehilangan cadangan valasnya akibat invasi ke Ukraina, permintaan emas melonjak, sementara permintaan dolar stagnan. Bank sentral negara berkembang, terutama Asia, paling agresif membeli emas karena merasa rentan terhadap senjata finansial AS (weaponization of dollar).

Mengapa US Dolar Terus Melemah?

  Mengapa Dolar Melemah? Berikut penjelasan dari Deutsche Bank (DB) “Dolar melemah bukan karena dijual massal. Dolar melemah karena tidak dibeli lagi.” Banyak pelaku pasar mencari bukti investor asing menjual obligasi dan saham AS. Padahal, masalahnya bukan dijual, tapi tidak dibeli lagi. Lihat data dari DB di atas hampir tidak ada pembelian baru atas obligasi dan saham AS oleh investor asing dalam beberapa bulan terakhir

Goldman Sachs mempercepat prediksi pemangkasan suku bunga oleh The Fed menjadi bulan september

  Goldman Sachs mempercepat prediksi pemangkasan suku bunga oleh The Fed dari sebelumnya Desember 2025 menjadi September 2025. Alasan goldman sachs : Pertama Efek tarif Trump terhadap inflasi ternyata lebih kecil dari yang dikhawatirkan. Awalnya, Goldman memperkirakan puncak dampak tarif terjadi di musim panas, membuat pemotongan suku bunga sulit dilakukan lebih cepat. Namun data terbaru menunjukkan efek tarif terhadap harga konsumen lebih ringan dan bersifat satu kali saja (one-time price effect). Kedua Kondisi tenaga kerja melemah : Jika data ketenagakerjaan yang akan keluar minggu ini (nonfarm payrolls) lebih lemah dari perkiraan, peluang pemangkasan suku bunga di bulan September makin besar. Proyeksi Suku Bunga dari Goldman Sachs: Tiga kali pemotongan berturut-turut sebesar 25 basis poin: September, Oktober, Desember 2025. Sehingga Fed Funds Rate akan turun ke kisaran 3,5% - 3,75% di akhir 2025.

Alasan Kenapa Saham BRMS Menarik

  Konsensus Analyst terbaru target price saham BRMS. Bloomberg terminal Alasan kenapa saham BRMS menarik :  Cadangan emas besar (5 juta oz gold reserves), Seluruh rencana ekspansi sudah fully funded, Pertumbuhan produksi emas paling tinggi di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Produksi emas diproyeksikan naik 3x lipat dari 65K oz (2024) menjadi 183K oz (2029F) dari proyek CPM (Citra Palu Mineral).

U.S. Dollar Index $DXY falls to lowest level since March 2022

U.S. Dollar Index $DXY falls to lowest level since March 2022. Reminder : DXY (US dollar index) sedang menghadapi potensi bear market 20–40%. BofA : USD anjlok akan jadi trigger emerging market buat masuk fase BULL MARKET. Siklus pembayaran utang jumbo dalam USD sudah lewat. Rupiah potensi menguat ke level 15 ribuan

Setelah Satu Dekade Tertinggal, Apakah Emerging Market Siap Bangkit?

Selama lebih dari satu dekade terakhir,  pasar negara berkembang (Emerging Markets / EMs) mengalami kinerja yang jauh tertinggal dibanding negara maju ( Developed Markets / DMs ). Bahkan,  selisih kinerja antara EMs dan DMs sudah mencapai sekitar -50%  dalam 10 tahun terakhir. Pertanyaan besar yang kini muncul di kalangan investor global adalah: Apakah ini saatnya fundamental Emerging Markets pulih? Atau justru tekanan struktural akan berlanjut? Apa Syarat Sejarah Agar EM Bisa Outperform? Secara historis, setiap fase EM berhasil mengungguli DMs selalu diawali oleh tiga kondisi utama: Pertumbuhan Global yang Kuat . EM selalu menjadi pemenang ketika ekonomi global tumbuh pesat. Permintaan ekspor dari negara-negara maju menjadi motor utama. Perdagangan Global yang Bebas dan Terbuka  Era globalisasi, dengan arus barang dan modal yang lancar, adalah bahan bakar utama bagi EM untuk tumbuh lebih cepat dari DM Stabilitas Makroekonomi dan Geopolitik.  EM cenderung sangat...

Analisa Saham PGAS : Tantangan Margin, Tekanan Volume, dan Fokus ESG

 PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), anak usaha Pertamina di sektor gas, tengah menghadapi masa transisi strategis yang tak mudah. 🔍  Apa yang Sedang Terjadi dengan PGAS? 1. Penurunan Volume Distribusi Gas Aktivitas manufaktur Indonesia sedang lesu. Purchasing Managers’ Index (PMI) turun di bawah angka 50 dalam dua bulan berturut-turut (April: 46.7, Mei: 47.4), membuat volume distribusi gas PGAS turun 8% bulan ke bulan pada April. Proyeksi pertumbuhan volume distribusi PGAS tahun 2025 menjadi stagnan (flat), bukan lagi naik 3% seperti sebelumnya. 2. Biaya Pembelian Gas Melonjak Di tengah pasokan gas dari Blok Corridor yang menurun (turun 8% YoY), PGAS harus membeli gas dari sumber lain, termasuk LNG, yang lebih mahal. Harga pembelian gas pada kuartal I 2025 naik 12% menjadi USD 7/mmbtu. Margin distribusi pun tertekan, dan PGAS belum tentu bisa meneruskan beban biaya ini ke pelanggan non-SGP (harga gas khusus industri). 3. Koreksi Proyeksi Laba Dengan tekanan margin dan volume, R...