IHSG secara teknikal masih downtrend. Candle hari jumat kemarin masih buat lower low lagi. Belum ada story positif yang menopang IHSG. Berikut beberapa faktor yang membebani IHSG : Penguatan USD dampak sikap hawkish The Fed. Tahun depan peluang pemangkasan suku bunga cuma 2x. Market membutuhkan lebih banyak pemangkasan suku bunga. Penguatan USD membebani rupiah. Nilai tukar rupiah terus melemah ke level 16.300 Dampak pelemahan rupiah terus memicu foreign outflow atau arus keluar dana asing. 3 bulan terakhir total dana asing yang keluar dari IHSG sebesar 37.25 triliun. Cara join membership Rikopedia klik di sini
Perhatikan data neraca bank sentral dari goldman sachs di atas Di tahun 2020 waktu covid bank sentral global melakukan pelonggaran moneter besar2an yang disebut dengan Quantitative easing/QE. Printing money or cetak duit dari udara kosong kemudian membeli asset obligasi pemerintah dan surat berharga lainnya. Perhatikan waktu melakukan QE di tahun 2020 neraca bank sentral naik signifikan ya. Waktu neraca bank sentral naik di tahun 2020 semua harga asset naik mulai dari saham, komoditas, crypto. Semua pesta beli saham sambil merem cuan karena semua diseret naik. Setelah melakukan pelonggaran moneter gila2an, Untuk mengendalikan inflasi akhirnya The Fed dan bank sentral global lainnya kembali melakukan pengetatan moneter or quantitative tightening (QT). Penurunan neraca bank sentral dampaknya mengurangi uang yang beredar di pasar akhirnya likuiditas kering. Kapan siklus pengetatan moneter (QT) berakhir? Penurunan neraca bank sentral proyeksi dari goldman sachs berakhir di kuartal 2 t...