Langsung ke konten utama

Postingan

Amerika Sedang Menuju Krisis Utang Terburuk. Kenapa Tidak Ada yang Panik?

  Amerika Sedang Menuju Krisis Utang Terburuk. Kenapa Tidak Ada yang Panik? Menyebut krisis utang Amerika sebagai sebuah “kejutan” sama saja seperti berpura-pura kaget saat kembang api meledak. Tanda-tandanya sudah jelas. Angkanya transparan. Matematikanya sederhana.  Namun di Washington, semuanya berjalan seperti biasa. Tak ada rasa urgensi. Utang Sudah Lewat Batas Bahaya Hingga hari ini, utang nasional AS telah menembus $36 triliun . Angka itu terus naik setiap detik . Meskipun Kongres belum secara resmi menaikkan plafon utang (debt ceiling), kita semua tahu akhirnya mereka akan melakukannya. Mereka selalu melakukannya . Dan saat itu terjadi, laju utangnya akan semakin cepat. Yang lebih mengejutkan? Hanya untuk membayar bunga utang, AS sudah menghabiskan lebih dari $1 triliun per tahun —itu lebih dari 20% seluruh penerimaan pajak. Sebelum satu dolar pun digunakan untuk pendidikan, infrastruktur, atau kesehatan. Puncak Krisis: Tahun 2033 Inilah bagian pal...
Postingan terbaru

Wajah Ekonomi Indonesia 2025: Tantangan, Strategi, dan Harapan Baru

Di tengah dinamika global dan perubahan pemerintahan nasional, kami merilis temuan penting setelah serangkaian pertemuan dengan pembuat kebijakan dan pelaku usaha di Indonesia. Laporan ini mengupas kondisi terkini serta prospek ekonomi Indonesia, sekaligus menyajikan gambaran realistis tentang arah kebijakan fiskal dan moneter yang akan ditempuh sepanjang 2025. 1. Pertumbuhan Ekonomi Masih Tertekan Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap moderat di angka 4,5% sepanjang 2025. Tekanan datang dari berbagai arah: Sentimen konsumen melemah , terutama di kalangan menengah atas, yang selama ini menjadi penggerak konsumsi domestik. Eksekusi fiskal yang lambat , akibat proses transisi dan realokasi anggaran di pemerintahan baru. Ketidakpastian global , khususnya terkait tarif perdagangan AS, yang menahan ekspansi investasi dan ekspor. Meski begitu, stimulus fiskal sebesar Rp24,44 triliun serta program-program jangka panjang seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan penguatan investasi ole...

Ketika belanja besar & cetak uang bertemu, emas jadi pemenang

Presiden AS Donald Trump menandatangani “One Big Beautiful Bill (BBB)” pada 4 Juli 2025.  Ketika belanja besar & cetak uang bertemu, emas jadi pemenang. Global Shift: Gold In, Dollar Out. Grafik di atas menunjukkan pergeseran cadangan devisa global oleh bank sentral di seluruh dunia antara USD (garis hitam) dan Emas (garis merah) dari tahun 2017 hingga 2025. Grafik di atas menunjukkan pergeseran cadangan devisa global oleh bank sentral di seluruh dunia antara USD (garis hitam) dan Emas (garis merah) dari tahun 2017 hingga 2025. Grafik di atas menunjukkan pergeseran cadangan devisa global oleh bank sentral di seluruh dunia antara USD (garis hitam) dan Emas (garis merah) dari tahun 2017 hingga 2025. Saham gold related pilihan Rikopedia : BRMS

Pelemahan dolar AS historisnya mendukung EM equities dan komoditas

  Emerging Markets : empat tahun underperformance membuka potensi catch-up , dibantu siklus pelonggaran 19 dari 21 bank sentral EM dan USD lemah. (JPM) Kombinasi Fed dovish + inflasi lebih tinggi berpotensi menekan DXY ke 93-94 hingga tahun 2026; pelemahan dolar AS historisnya mendukung EM equities dan komoditas.

Pasar global yang “menari di atas es tipis”

  Pasar global yang “menari di atas es tipis” pertumbuhan melambat, inflasi mereda tetapi belum jinak, sementara guncangan tarif, utang fiskal, dan geopolitik membuat lapisan es rapuh.  Pertumbuhan PDB AS turun dari ±2 % YoY di 1H25 ke ±1 % YoY di 2H25, sementara inflasi inti bisa kembali naik akibat tarif tertinggi dalam 70 tahun; skenario ini mengakhiri narasi Goldilocks yang mendukung reli kuartal-I.   Tarif hanya dijeda, bukan dicabut.   “Liberation Day” 2 April memicu lonjakan ketidakpastian; jeda 90 hari berakhir Juli, berpotensi bentrok dengan drama plafon utang AS—volatilitas diperkirakan tetap tinggi  Emas jadi “reserve currency” #2 Harga emas +25 % YTD; pangsanya di cadangan resmi dunia naik ke 20 %, melampaui euro, didorong aksi beli bank sentral & kekhawatiran de-dolarisasi

Proyeksi laba BRMS

  Proyeksi laba BRMS BRMS diperkirakan mencatat pertumbuhan laba +94% pada FY25 dan +28% pada FY26, Dampak peningkatan produksi emas dan asumsi harga emas US$3,100/oz.  UOB : BRMS could be a candidate for MSCI Indonesia Index inclusion, with its float-adjusted market cap nearing the minimum threshold. Konsensus analyst target saham BRMS dari bloomberg terminal

Indonesia dikenakan tarif impor 32% oleh AS mulai 1 Agustus 2025

  Indonesia dikenakan tarif impor 32% oleh AS mulai 1 Agustus 2025 >Presiden Trump mengirimkan surat kepada beberapa negara dan memberikan tarif impor lebih tinggi. >Deadline tarif diperpanjang dari 9 Juli 2025 menjadi 1 Agustus 2025. >Trump mengancam akan memberlakukan tarif tambahan sebesar 10% terhadap negara-negara yang mendukung kebijakan aliansi BRICS.

Trump sahkan UU 'Big Beautiful' dampaknya utang AS bakal naik signifikan ya

  Trump sahkan UU 'Big Beautiful' dampaknya utang AS bakal naik signifikan ya.  Proyeksi utang AS dari BofA Utang AS saat ini mendekati $36 triliun (per Januari 2025). Debt ceiling (batas utang baru) diproyeksikan naik menjadi:  $41 triliun → Senate BBB debt ceiling baru.  $43 triliun → Proyeksi utang CBO pasca pemilu Nov 2028.  $51 triliun → Proyeksi utang CBO pada 2032. Apa dampak utang AS yang terus meroket?? Terlalu banyak utang → bunga utang makin mahal → pembayaran bunga utang → Defisit fiskal makin besar → Bisa memicu inflasi, gejolak dolar, atau krisis fiskal. Ray dalio mengatakan utang yang terlalu besar bisa memicu “economic heart attack” atau krisis utang besar, mirip krisis-krisis sebelumnya. Ray dalio mengatakan utang yang terlalu besar bisa memicu “economic heart attack” atau krisis utang besar, mirip krisis-krisis sebelumnya. Saat utang AS naik terlalu tinggi, kepercayaan terhadap dolar AS bisa melemah. USD terus melemah Investor cenderung lari ke...