Beberapa tahun terakhir saham pertambangan mengalami tekanan disebabkan beberapa harga komoditas pertambangan yang turun khususnya subsektor batubara. Selain itu dengan diberlakukannya UU minerba menyebabkan sektor pertambangan semakin terpuruk. Dindonesia ini sektor pertambangan dibagi menjadi empat kelompok yaitu batu bara, minyak dan gas bumi, batu-batuan. Diblog ini saya akan membahas saham pertambangan sub sektor batubara mengingat beberapa bulan terakhir saham-saham batubara mulai ramai dibicarakan karena ekpektasi pasar akan kebangkingkat harga batubara. Pelemahan saham batubara di bursa efek indonesia sebenernya disebabkan karena harga batubara yang turun bukan karena fundamentalnya seperti saham ADRO PTBA HRUM dan ITMG. Banyak saham batubara dengan fundamental sangat bagus terpuruk harga sahamnya,jika harga batu bara kembali ke level 90 dolar AS per metrik ton bukan hal mustahil saham-saham batubara akan kembali naik panggung dan mencetak return yang luar biasa. menurut penulis sekarang adalah waktu terbaik buat akumulasi saham-saham yang diabaikan oleh pasar ini karena rata-rata saham batubara sudah turun sangat dalam. Namun yang harus diperhatikan adalah kualitas dan value saham yang akan kita beli. diblog ini saya ingin membahas dan menganalisa value saham pertambangan subsektor batubara (coal MINING) yaitu PTBA dan ADRO
Saham Tambang batubara bukit asam Tbk (PTBA.JK) salah satu pertambangan BUMN yang berdiri pada tahun 1950 memiliki lokasi pertambangan didaerah sumatra dan kalimantan timur.sektor usaha PTBA antara lain menjual batubara,memiliki pembangkit listrik sendiri yaitu didaerah tanjung enim, tambang gas metana dan logistic. Secara kinerja keuangan PTBA bisa dibilang perusahaan dengan rasio keuangan yang paling sehat di bursa efek indonesia. perusahaan sendiri sepertinya sangat rajin dalam hal pembagian dividen yaitu dengan rasio dividen payout sebesar 50-60%. biasanya perusahaan yang terlalu besar membagikan dividen kepada pemegang saham dengan rasio dividen payout sebesar itu sulit untuk berekspansi menjadi perusahaan yang lebih besar lagi karena setiap keuntungan yang didapat selalu dimakan oleh investor bukannya membuat aset menjadi lebih besar lagi. Harga saham PTBA selama 2 tahun terakhir mengalami penurunan penyebabnya hanya karena harga batubara yang turun bukan karena faktor fundamental atau manajemen yang buruk seperti melakukan sering melakukan right issue heheehe.
Secara prospek saham PTBA bagus jika harga batu ditahun-tahun mendatang naik ke area 90-100 per metrik ton.Secara valuasi pada harga sekarang yaitu 12875 saham PTBA memiliki rasio P/E sebesar 13.48 dan PBV sebesar 3.68. Untuk mengetahui apakah saham PTBA pada harga sekarang murah atau mahal mari kita hitung fair value atau harga wajar saham PTBA dengan metode discount cashflow dengan EPS ttm sebesar 955.04, untuk asumsi growth masa depan saya gunakan asumsi yang konservatif sebesar 15%, sebenarnya jika harga batubara naik ke level 90 dolar growth laba bersih bisa diatas angka 15%. dengan proyeksi P/E masa depan sebesar 10 (konservatif) karena selama 3 tahun terakhir P/E saham PTBA selalu diatas angka 10 dengan tingkat diskon sebesar 20% maka harga wajar saham PTBA adalah 17315 dengan margin of safety sebesar 34.49%
Dengan metode ben graham dengan asumsi growth sebesar 15% maka harga wajar saham PTBA adalah 21212. maka bisa penulis simpulkan jika harga batubara naik dan perusahaan mampu membuat CAGR laba bersih sebesar 15% maka range harga wajar saham PTBA adalah 17315-21212
Adaro energy Tbk (ADRO.JK) adalah salah satu perusahaan yang berbisnis pada pertambangan batubara. lokasi utama pertambangan batubara ADRO berada di propinsi kalimantan selatan. Produksi batubara ADRO adalah evironcoal yaitu jenis batubara sub bituminus. bisnis pertambangan ADRO terintegrasi melalui anak-anak usahanya. selama ini pertumbuhan produksi batubara ADRO selalu bertumbuh dengan laju pertumbuhan tahunan gabungan atau CAGR sebesar 9% dimulai sejak tahun 1992 ADRO hanya memproduksi 1 juta ton sekarang sudah mencapai 52.3 juta ton. Pada 2 tahun terakhir harga batubara mengalami penurunan sehingga ADRO mensiasati dengan cara memperbesar volume produksi dan penjualan batubara.selain itu adro juga sedang melakukan ekspansi pembangkit listrik untuk meningkatkan pendapatan dimasa depan. Karena kebutuhan masyarakat akan listrik yang semakin besar dan jumlah stock batubara yang melimpah hal tersebut akan memudahkan perusahaan untuk melakukan ekspansi bisnis. ADRO sendiri sedang mengembangkan PLTU atau pembangkit listrik tenaga uap di kalimantan selatan dengan tenaga sebesar 2x100MW dengan nilai proyek sebesar 350-400 USD. Menurut saya saham ADRO lebih gencar berekspansi daripada saham PTBA. secara valuasi sendiri saham ADRO pada harga sekarang 1105 dihargai dengan P/E sebesar 10.21 dan PBV sebesar 1.02 lebih murah dibandingkan PTBA.
oke sekarang kita hitung fair value atau harga wajar saham ADRO dengan asumsi harga batubara dimasa depan naik karena permintaan dari china naik dan sebagainya dengan asumsi CAGR laba bersih sebesar 15%.
Dengan metode discount cashflow (DCF) dengan EPS ttm 0.0089 dalam USD jika kita rupiahkan pada level IDR 12000 menjadi 106.8, proyeksi P/E sebesar 8.5 (super konservatif) dan rata-rata dividen payout 5 tahun kedepan sebesar 10% maka harga wajar tahun ke 5 adalah 1597.
Apabila kita hitung dengan metode ben graham maka harga wajar saham ADRO adalah 2372
Dari data diatas penulis tarik lebih nyaman mengunakan fair value metode DCF karena lebih konservatif menentukan harga wajar saham ADRO dimasa depan.
Apabila anda menginginkan formula harga wajar metode ben graham atau discount cashflow dalam bentuk excel anda bisa hubungi penulis via email. jangan lupa follow penulis melalui akun G+ dipojok kanan blog ini untuk mendapatkan update analisa value saham indonesia terbaru.
Penulis
Rikosiwi sandi saputro
Analis saham junior
Saham Tambang batubara bukit asam Tbk (PTBA.JK) salah satu pertambangan BUMN yang berdiri pada tahun 1950 memiliki lokasi pertambangan didaerah sumatra dan kalimantan timur.sektor usaha PTBA antara lain menjual batubara,memiliki pembangkit listrik sendiri yaitu didaerah tanjung enim, tambang gas metana dan logistic. Secara kinerja keuangan PTBA bisa dibilang perusahaan dengan rasio keuangan yang paling sehat di bursa efek indonesia. perusahaan sendiri sepertinya sangat rajin dalam hal pembagian dividen yaitu dengan rasio dividen payout sebesar 50-60%. biasanya perusahaan yang terlalu besar membagikan dividen kepada pemegang saham dengan rasio dividen payout sebesar itu sulit untuk berekspansi menjadi perusahaan yang lebih besar lagi karena setiap keuntungan yang didapat selalu dimakan oleh investor bukannya membuat aset menjadi lebih besar lagi. Harga saham PTBA selama 2 tahun terakhir mengalami penurunan penyebabnya hanya karena harga batubara yang turun bukan karena faktor fundamental atau manajemen yang buruk seperti melakukan sering melakukan right issue heheehe.
Secara prospek saham PTBA bagus jika harga batu ditahun-tahun mendatang naik ke area 90-100 per metrik ton.Secara valuasi pada harga sekarang yaitu 12875 saham PTBA memiliki rasio P/E sebesar 13.48 dan PBV sebesar 3.68. Untuk mengetahui apakah saham PTBA pada harga sekarang murah atau mahal mari kita hitung fair value atau harga wajar saham PTBA dengan metode discount cashflow dengan EPS ttm sebesar 955.04, untuk asumsi growth masa depan saya gunakan asumsi yang konservatif sebesar 15%, sebenarnya jika harga batubara naik ke level 90 dolar growth laba bersih bisa diatas angka 15%. dengan proyeksi P/E masa depan sebesar 10 (konservatif) karena selama 3 tahun terakhir P/E saham PTBA selalu diatas angka 10 dengan tingkat diskon sebesar 20% maka harga wajar saham PTBA adalah 17315 dengan margin of safety sebesar 34.49%
Dengan metode ben graham dengan asumsi growth sebesar 15% maka harga wajar saham PTBA adalah 21212. maka bisa penulis simpulkan jika harga batubara naik dan perusahaan mampu membuat CAGR laba bersih sebesar 15% maka range harga wajar saham PTBA adalah 17315-21212
Adaro energy Tbk (ADRO.JK) adalah salah satu perusahaan yang berbisnis pada pertambangan batubara. lokasi utama pertambangan batubara ADRO berada di propinsi kalimantan selatan. Produksi batubara ADRO adalah evironcoal yaitu jenis batubara sub bituminus. bisnis pertambangan ADRO terintegrasi melalui anak-anak usahanya. selama ini pertumbuhan produksi batubara ADRO selalu bertumbuh dengan laju pertumbuhan tahunan gabungan atau CAGR sebesar 9% dimulai sejak tahun 1992 ADRO hanya memproduksi 1 juta ton sekarang sudah mencapai 52.3 juta ton. Pada 2 tahun terakhir harga batubara mengalami penurunan sehingga ADRO mensiasati dengan cara memperbesar volume produksi dan penjualan batubara.selain itu adro juga sedang melakukan ekspansi pembangkit listrik untuk meningkatkan pendapatan dimasa depan. Karena kebutuhan masyarakat akan listrik yang semakin besar dan jumlah stock batubara yang melimpah hal tersebut akan memudahkan perusahaan untuk melakukan ekspansi bisnis. ADRO sendiri sedang mengembangkan PLTU atau pembangkit listrik tenaga uap di kalimantan selatan dengan tenaga sebesar 2x100MW dengan nilai proyek sebesar 350-400 USD. Menurut saya saham ADRO lebih gencar berekspansi daripada saham PTBA. secara valuasi sendiri saham ADRO pada harga sekarang 1105 dihargai dengan P/E sebesar 10.21 dan PBV sebesar 1.02 lebih murah dibandingkan PTBA.
Dengan metode discount cashflow (DCF) dengan EPS ttm 0.0089 dalam USD jika kita rupiahkan pada level IDR 12000 menjadi 106.8, proyeksi P/E sebesar 8.5 (super konservatif) dan rata-rata dividen payout 5 tahun kedepan sebesar 10% maka harga wajar tahun ke 5 adalah 1597.
Apabila kita hitung dengan metode ben graham maka harga wajar saham ADRO adalah 2372
Dari data diatas penulis tarik lebih nyaman mengunakan fair value metode DCF karena lebih konservatif menentukan harga wajar saham ADRO dimasa depan.
Apabila anda menginginkan formula harga wajar metode ben graham atau discount cashflow dalam bentuk excel anda bisa hubungi penulis via email. jangan lupa follow penulis melalui akun G+ dipojok kanan blog ini untuk mendapatkan update analisa value saham indonesia terbaru.
Penulis
Rikosiwi sandi saputro
Analis saham junior