Kali ini penulis ingin memberikan analisa value saham SMBR karena portofolio investasi penulis hampir 75% adalah saham SMBR. PT semen baturaja Tbk adalah salah satu saham Bei yang bergerak disektor industri dasar dan bahan kimia untuk sub sektor semen. Dengan kapitalisasi market sebesar 3.5 Triliun rupiah. SMBR adalah salah satu perusahaan yang memproduksi semen dengan merk portland.jenis semen yang diproduksi adalah ordinary portkand cement Tipe 1 yang biasa digunakan untuk pembuatan beton dan yang kedua adalah portland composite cement (PCC) yang digunakan untuk bangunan secara umum. Perusahaan didirikan pada tahun 1974 yang sekarang memiliki lokasi pabrik didaerah palembang,panjang dan batu raja. Pada awalnya perusahaan dimiliki oleh perusahaan semen indonesia (SMGR) setelah itu diambil alih oleh pemerintah.kemudian perusahaan melakukan IPO dengan komposisi saham sebagai berikut pemerintah sebesar 76.23% dan public sebesar 23.76%. SMBR memiliki wilayah pemasaran 93% di daerah lampung dan sumatera selatan.Yang membuat menarik dari SMBR adalah perusahaan rajin melakukan ekspansi bisnis dalam hal pembangunan pabrik yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Pada tahun 2011 perusahaan membangun pabrik semen mill and packer dengan kapasitas 750.000/tahun dan sudah mulai beroperasi pada tahun 2013 sehingga kapasitas produksi meningkat dari 1.250.000 menjadi 2 juta ton pertahun. Kemudian pada tahun 2013 tepatnya pada tanggal 28 juni perusahaan melakukan IPO dengan melepas saham sebanyak 23.76% untuk membiayai pabrik baru dengan kapasitas 1.85 juta /tahun dan direncanakan pada tahun 2016 sudah bisa beroperasi. Apabila pabrik baru tersebut sudah berdiri dan beroperasi secara normal maka kapsitas produksi perusahaan meningkat menjadi 3,85 juta ton /tahun.
Prospek SMBR dimasa depan
Prospek perusahaan semen di indonesia bisa dibilang sangat cerah mengingat proyek-proyek properti dan infrastruktur indonesia yang kedepannya selalu bertumbuh hal tersebut akan mengakibatkan permintaan semen akan terus meningkat. Karena tingginya permintaan semen di indonesia pasokan semen oleh perusahaan semen-semen indonesia belum dapat dipenuhi. Pemerintah sekarang menjalankan master plan program MP3EI yang dijalankan sejak tahun 2011 sampai tahun 2025 dengan total nilai sebesar 2000 triliun. selain akan berdampak bagus pada sektor konstruksi (yang sudah saya bahas sebelumnya di analisa saham wskt) juga akan berdampak bagus pada sektor semen karena permintaan akan semen kedepannya akan terus naik karena semen adalah salah satu pendukung sektor infrastruktur dan properti. Apalagi SMBR adalah salah satu perusahaan milik BUMN tentu akan lebih banyak mendapat support dari pemerintah.Dan yang lebih menarik adalah Ekuitas perusahaan yang sangat besar hasil dari IPO yang kedepannya akan mempermudah perusahaan melakukan ekspansi bisnis.
SMBR sendiri memiliki pangsa pasar wilayah sumatera yang notabene adalah wilayah di indonesia dengan konsumsi semen terbesar ke 2 di indonesia setelah pulau jawa.
Resiko bisnis SMBR dimasa depan
Apabila ekspansi bisnis SMBR tidak didukung oleh sales (penjualan) yang kuat maka hal tersebut akan menjadi bumerang buat perusahaan, mengingat brand atau merek perusahaan masih kalah dengan SMGR,INTP ATAU SMCB. selama ini pertumbuhan penjualan tahunan atau CAGR penjualan semen SMBR hanya sebesar 11.1% sedangkan perusahaan meningkatkan kapasitas produksi hampir 2 kali lipat. jika hal tersebut tidak dibarengi dengan pertumbuhan penjualan yang baik hal tersebut tentu akan menjadi beban usaha perusahaan. Tetapi penulis yakin ditahun depan dengan diberlakukannya masyarakat ekonomi asean ada peluang buat perusahaan untuk meningkatkan pangsa pasar penjualan semen.
Kinerja keuangan SMBR
Prospek SMBR dimasa depan
Prospek perusahaan semen di indonesia bisa dibilang sangat cerah mengingat proyek-proyek properti dan infrastruktur indonesia yang kedepannya selalu bertumbuh hal tersebut akan mengakibatkan permintaan semen akan terus meningkat. Karena tingginya permintaan semen di indonesia pasokan semen oleh perusahaan semen-semen indonesia belum dapat dipenuhi. Pemerintah sekarang menjalankan master plan program MP3EI yang dijalankan sejak tahun 2011 sampai tahun 2025 dengan total nilai sebesar 2000 triliun. selain akan berdampak bagus pada sektor konstruksi (yang sudah saya bahas sebelumnya di analisa saham wskt) juga akan berdampak bagus pada sektor semen karena permintaan akan semen kedepannya akan terus naik karena semen adalah salah satu pendukung sektor infrastruktur dan properti. Apalagi SMBR adalah salah satu perusahaan milik BUMN tentu akan lebih banyak mendapat support dari pemerintah.Dan yang lebih menarik adalah Ekuitas perusahaan yang sangat besar hasil dari IPO yang kedepannya akan mempermudah perusahaan melakukan ekspansi bisnis.
SMBR sendiri memiliki pangsa pasar wilayah sumatera yang notabene adalah wilayah di indonesia dengan konsumsi semen terbesar ke 2 di indonesia setelah pulau jawa.
Resiko bisnis SMBR dimasa depan
Apabila ekspansi bisnis SMBR tidak didukung oleh sales (penjualan) yang kuat maka hal tersebut akan menjadi bumerang buat perusahaan, mengingat brand atau merek perusahaan masih kalah dengan SMGR,INTP ATAU SMCB. selama ini pertumbuhan penjualan tahunan atau CAGR penjualan semen SMBR hanya sebesar 11.1% sedangkan perusahaan meningkatkan kapasitas produksi hampir 2 kali lipat. jika hal tersebut tidak dibarengi dengan pertumbuhan penjualan yang baik hal tersebut tentu akan menjadi beban usaha perusahaan. Tetapi penulis yakin ditahun depan dengan diberlakukannya masyarakat ekonomi asean ada peluang buat perusahaan untuk meningkatkan pangsa pasar penjualan semen.
Kinerja keuangan SMBR
- Selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2009-2013 perusahaan memiliki pertumbuhan laba bersih sebesar CAGR 15.2% tanpa sekalipun mencetak laba bersih minus.
- Aset perusahaan yang meningkat 289% selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2009-2013 dengan CAGR sebesar 40.5%
- Ekuitas perusahaan dari tahun 2009-2012 bertumbuh dengan CAGR 35.4% kemudian pada tahun 2013 ekuitas perusahaan meningkat sebesar 158.49%. peningkatan ekuitas tersebut karena bertambahnya cash hasil dari IPO. artinya perusahaan memiliki cash yang cukup besar untuk memudahkan perusahaan melakukan ekspansi bisnis dimasa depan.
- ROE perusahaan yang selalu diatas 30% menunjukan kinerja perusahaan yang sangat baik. ditahun 2013 ROE perusahaan turun akibat dari ekuitas perusahaan yang melonjak naik akibat tambahan dana dari IPO bukan karena penurunan kinerja keuangan.
- Rasio DER yang selalu turun sejak tahun 2009 menunjukan perusahaan tidak gemar berhutang.
- Pada semester 1 tahun 2014 perusahaan mengalami penurunan penjualan bersih (net sales) sebesar 0.36% dibandingkan periode yang sama tahun 2013. namun secara keseluruhan perusahaan tetap mampu mencetak laba bersih naik 0.76%.
- Secara kesuluruhan kinerja keuangan perusahaan sangat sehat dan stabil.
Valuasi saham SMBR
Disini saya akan membandingkan valuasi saham-saham sektor semen
SMBR | SMCB | INTP | SMGR | |
---|---|---|---|---|
PBV | 1,4 | 2,12 | 3,6 | 4,15 |
P/E | 9,8 | 20,17 | 15,73 | 15,79 |
EPS ttm | 36,812 | 121,92 | 1385 | 946,53 |
Dari data diatas terlihat saham SMBR memiliki valuasi paling murah dibanding perusahaan sektor semen lainnya yang dihargai hanya dengan P/E 9.8 dan PBV 1.4. Apabila kita gunakan asumsi sederhana P/E saham SMBR disamakan dengan saham-saham semen lainnya yaitu di P/E 15 maka harga SMBR seharusnya berada pada level harga 36,812x15= 552.
Fair value atau harga wajar saham SMBR
Dengan metode discount cashflow (DCF)
- Asumsi pertumbuhan laba bersih selama 5 tahun kedepan dengan CAGR sebesar 10% (konservatif), kinerja perusahaan 5 tahun sebelumnya memiliki pertumbuhan laba bersih dengan CAGR sebesar 15.1% artinya asumsi tersebut telah mendiskon resiko sebesar 50%
- Asumsi tingkat diskon tahunan sebesar 20%
- proyeksi P/E sebesar 8.5 (sesuai asumsi proyeksi P/E miliki ben graham)
- Asumsi dividen payout selama 5 tahun kedepan adalah 20%, mengingat kebijakan perusahaan yang memiliki komitmen selalu membagikan dividen payout sebesar 20%.
Maka fair value atau harga wajar saham SMBR dengan asumsi paling konservatif adalah 461
menghitung harga wajar saham SMBR dengan metode valuasi ben graham dengan asumsi growth sebesar 10%, BI rate 7.5 dan bunga obligasi rating AAA sebesar 13 maka harga wajar saham SMBR adalah 605.
Jadi range harga wajar saham SMBR adalah 461-605.
Note * asumsi diatas adalah asumsi paling konservatif.
"saat kita melihat nilai maka kita tidak akan pernah tertipu oleh harga" Riko analis saham junior.
Silahkan follow akun G+ penulis untuk mendapatkan update terbaru analisa value saham indonesia atau like akun facebook fanpage penulis disini.