Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Menyambut januari effect 2019

Sebelumnya saya sudah membahas tentang januari effect di postingan bulan november, Anda bisa baca di link berikut window dressing dan January effect  Setiap awal tahun, investor biasanya berharap mendapatkan profit melimpah dari fenomena January Effect di bursa saham. Apa itu January Effect (Efek Januari)? Apakah January Effect terjadi juga di pasar saham lokal atau BEI pada tahun 2019 ini? Simak analisanya di sini Usai pergantian tahun baru, biasanya bursa saham selalu dikaitkan adanya efek di bulan Januari alias January effect . Hal ini diawali dari data di bursa saham AS yang menunjukkan adanya kenaikan harga saham dan indeks yang signifikan selama bulan Januari, memberikan return positif kepada para pelaku pasar saham. Dalam sebuah studi yang menganalisis data dari tahun 1904 sampai 1974, menyimpulkan bahwa rata-rata pengembalian saham selama bulan Januari mencatat kecenderungan lima kali lebih besar daripada bulan lainnya sepanjang tahun , terutama pada saham dengan kapita

Outlook pasar saham tahun 2019

"Menyusuri aneka peluang, menabrak segala gejolak, kami meretas jalan" Tahun 2018 yang penuh gejolak dan peluang sebentar lagi berakhir, kita akan masuk tahun 2019. Tahun 2018 kinerja IHSG year to date -2.54% . Apakah tahun 2019 nanti pasar saham masih akan bergejolak /volatile seperti tahun 2018? Banyak trader /investor pasti merasakan bagaimana volatilenya pasar saham tahun 2018 dampak sentimen trade war, pelemahan rupiah, pengetatan moneter FED.  Pertumbuhan ekonomi global tahun 2018 menurut IMF akan berada di level 3.7% . Para ekonom memprediksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2019 akan melambat di level 3.6% .  Jika proyeksi IMF benar tahun 2018 pertumbuhan ekonomi berada di level 3.7% maka pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi yang tertinggi 6 tahun terakhir.  Kebijakan proteksionisme trump,Perang dagang antara AS dan CHINA serta kondisi keuangan global yang mengetat akan jadi penyebab utama kenapa tahun 2019 pertumbuhan ekonomi akan cenderung me

IHSG masih dalam trend bullish

Jelang tutup tahun bursa saham global mengalami koreksi cukup besar antara lain DJI Nikkei. Secara teknikal bursa saham amerika sudah masuk fase bearish. DJI sudah turun 19% dari level tertingginya sedangkan nikkei sudah turun 20% dari level tertingginya tahun ini. Potensi penurunan indeks DOW sudah kita prediksi sejak bulan oktober. Baca analisanya di bawah ini.  Koreksi bursa saham amerika membuat pelaku pasar banyak lari ke safe haven yaitu gold . Untuk IHSG sendiri bisa dibilang tahan banting karena masih bergerak dalam trend bullish. Kinerja IHSG outperform dibandingkan bursa saham global seperti DJI NIKKEI. Perhatikan chart di bawah ini IHSG terlihat tidak terlalu terdampak penurunan bursa saham global.  Tahun 2019 diprediksi menjadi tahun comeback bagi asset class dari emerging market. Baik pasar saham, obligasi dan mata uang diperkirakan akan rebound, seiring dengan FED yang telah mendekati akhir dari siklus pengetatan ekonomi maka perputaran uang akan kembal

Emiten yang diuntungkan dari penurunan harga oil

Saat artikel ini ditulis crude oil berada di level 46.23 atau turun 7.91%. Harga crude oil di bawah USD 50/ Barel akan menekan saham-saham komoditas energy. Tetapi ada emiten yang diuntungkan juga dari penurunan harga oil.Penurunan harga oil akan menguntungkan emiten petrokimia yang bahan bakunya minyak mentah seperti BRPT TPIA.Emiten yang menggunakan bahan bakar minyak untuk operasional seperti GIAA juga akan diuntungkan. Emiten distribusi BBM seperti AKRA juga akan untung dengan penurunan harga oil. Cara join member premium Rikopedia klik  di sini  Testimoni member premium Rikopedia cek  di sini   Channel telegram klik  di sini Facebook fanpage klik  di sini

IHSG jelang FOMC meeting,RDG BI dan window dressing akhir tahun

Jelang Fed meeting 18-19 desember 2018 IHSG cenderung konsolidasi. Kenaikan Fed rate bulan desember sudah diantisipasi pelaku pasar, IHSG cenderung konsolidasi karena pelaku pasar masih menunggu arah kebijakan yang akan diambil The Fed di tahun depan apakah cenderung agresif melakukan pengetatan moneter atau malah cenderung dovish. Jika Fed dovish akan jadi katalis positif IDR dan IHSG untuk melanjutkan rally. Rapat dewan gubernur BI akan dilaksanakan pada tanggal 19-20 desember 2018 estimasi BI tidak akan menaikan bunga acuan karena BI sudah melakukan antisipasi kenaikan suku bunga Fed bulan desember ini dengan menaikan suku bunga di bulan november kemarin. Seperti yang dikatatan gubernur BI perry warjiyo kenaikan bunga acuan yang dilakukan bank sentral bulan ini sudah memperhitungkan kenaikan bunga Fed dalam beberapa bulan ke depan. "Kami sampaikan bahwa kenaikan bunga kemarin sudah memperhitungkan kemungkinan kenaikan suku bunga global dalam beberapa bulan ke depan,"

Sektor finance potensi melanjutkan rally

Antisipasi siklus window dressing dan januari effect group premium Rikopedia sudah akumulasi saham-saham perbankan seperti BMRI BBTN BBRI sejak bulan november   dan sekarang posisi sudah profit kisaran 8%-10%. Apa itu window dressing dan januari effect baca analisa sebelumnya di sini . Secara teknikal sektor finance masuk fase bullish setelah menembus MA200, Chart sektor finance membentuk pattern ascending triangle. Target penguatan indeks finance kisaran level 1233 Cara join member premium Rkopedia klik  di sini  Testimoni member premium Rikopedia cek  di sini   Channel telegram klik  di sini Facebook fanpage klik  di sini

DOW potensi menguat jelang window dressing

DOW masih bergerak dalam trend sideways / flat range 269xx-23900. Jika mampu bertahan di atas support lower channel DOW peluang menguat lagi ke upper channel line kisaran 26900. Level support lower channel DOW 23900, Selama DOW tidak menembus support 23900 trend DOW adalah sideways.  Jika DOW jebol support 23900 DOW peluang masuk fase downtrend wave 3 . Jelang window dressing dan januari effect kami masih optimis DOW menguat ke upper channel line lagi. Perhatikan sentimen trade war, Perkembangan berita tentang trade war sangat mempengaruhi pergerakan DOW. Apa itu window dressing dan januari effect baca analisanya disini Cara join member premium Rikopedia klik  di sini  Testimoni member premium Rikopedia cek  di sini   Channel telegram klik  di sini Facebook fanpage klik  di sini

Analisa valuasi saham MAIN

Saham MAIN salah satu stockpick trading yang kami rekomendasikan ke member premium. Baca analisa teknikal saham MAIN disini . Secara teknikal saham MAIN membentuk pattern symmatrical triangle potensi melanjutkan penguatan kisaran target 1830. Apakah kenaikan harga saham MAIN didukung dengan fundamental yang solid? Apakah harga saham MAIN sekarang sudah kemahalan? Akan saya bahas pada artikel dibawah ini. Valuasi saham MAIN Pada harga sekarang saham MAIN di hargai pada PE 12.21x , PBV 1.61x dan DER 130.07%, ROE 13.17%. Sekilas valuasinya tidak murah dan tidak mahal. Saham dengan ROE 10%-20% rata-rata valuasi normalnya berada pada PE 10-15 dan PBV 1x Coba kita bandingkan dengan perusahaan sejenis yaitu JPFA dan CPIN  Jika kita bandingkan dengan perusahaan sejenis valuasi MAIN termasuk paling murah karena pada harga sekarang hanya dihargai pada PBV 1.61x dan PE 12.21. valuasi MAIN paling murah karena ROE hanya 13.17% jauh dibawah JPFA dan CPIN sehingga market menghargai le

Kinerja kinclong, Saham Bank BUMN peluang rally sampai januari

Antisipasi siklus window dressing dan januari effect di group premium Rikopedia sudah akumulasi saham-saham bank BUMN sejak bulan november 2018 seperti BBRI BMRI dan BBTN.  Apa itu window dressing dan januari effect bisa baca ulasan detailnya di sini. Sektor finance outperform (mengungguli IHSG dan sektor lainnya). Chart sektor finance sudah tembus MA200 artinya sektor finance sudah masuk fase strong bullish. Secara teknikal sektor finance peluang membuat higher high lagi tahun ini.  Kinerja saham-saham bank terutama big bank ( BBRI BBNI BBCA BMRI ) konsisten bertumbuh dan mencetak kinerja kinclong di tahun 2018.  Berikut kinerja big bank pada kuartal 3 2018 BBRI revenue tumbuh +9.49% YoY, Net income tumbuh +14.45% YoY Laba bersih 23.47 T BMRI revenue tumbuh +2.87% YoY, Net income tumbuh +20.06% YoY Laba bersih 18.09 T BBNI revenue tumbuh  +7.76% YoY, Net income tumbuh +12.61% YoY Laba bersih 11.44 T BBCA Revenue tumbuh +10.98% YoY, Net income tumbuh +9.89

Fed tidak akan agresif melakukan pengetatan moneter

DOW tadi malam rebound setelah keluar berita federal reserve tidak akan agresif melakukan pengetatan kebijakan moneter (tighten monetary policy). The Wall Street Journal melaporkan bank sentral sedang mempertimbangkan apakah akan melakukan pendekatan wait n see untuk menilai kenaikan pada pertemuan mendatang bulan ini. Sinyal resesi di amerika akan membuat the fed berpikir dua kali jika mau mengambil kebijakan moneter ketat.  Di amerika muncul fenomena yield curve inversion ( Baca analisanya disini ) .   Fenomena tersebut mengindikasikan adanya tekanan yang signifikan dalam perekonomian AS dalam waktu dekat, sehingga investor meminta yield lebih tinggi untuk obligasi bertenor pendek. Jika fed tidak agresif melakukan pengetatan moneter  akan jadi good news/ katalis positif IHSG dan rupiah. Cara join member premium Rikopedia klik  di sini  Testimoni member premium Rikopedia cek  di sini   Channel telegram klik  di sini Facebook fanpage klik  di sini

Banyak sekuritas dan fund manager asing yang merekomendasikan pasar saham indonesia

Beberapa bulan terakhir banyak sekali sekuritas dan fund manager asing yang merekomendasikan overweight untuk pasar saham indonesia dan pasar emerging market. Antara lain mark mobius, JP morgan,Morgan stanley, goldman sachs. Baca berita dan risetnya dibawah ini Mark mobius  Mark Mobius: Ini Saatnya Beli Saham Pasar Negara Berkembang baca newsnya disini  JP morgan  JPMorgan: Pasar saham Indonesia overweight tahun 2019. Baca newsnya disini Goldman sachs   Goldman Sachs: Saatnya Masuk Pasar Saham Indonesia 2019. Baca newsnya disini Morgan stanley  Morgan Stanley: Lupakan AS, Saatnya Investasi di Indonesia. Baca newsnya disini Cara join member premium Rikopedia klik  di sini  Testimoni member premium Rikopedia cek  di sini   Channel telegram klik  di sini Facebook fanpage klik  di sini

Apa itu Inverted Yield Curve ?

"Ada kekhawatiran karena terjadi inverted yield. Sebab, ini merupakan tanda-tanda awal terjadinya resesi," tegas Chuck Carlson, CEO Horizon Investment Services yang berbasis di Indiana, mengutip Reuters. Berita yang baru keluar hari ini tentang kekhawatiran akan adanya resesi di AS karena terjadinya inverted yeild. Apa itu inverted yield? Inverted Yield Curve terjadi pada suku bunga jangka pendek lebih besar dari suku bunga jangka panjang artinya bahwa baik kebijakan moneter maupun fiskal saat ini bersifat membatasi dan probabilitas kontrak ekonomi di masa depan tinggi. Berdasarkan riset kurva Inverted Yield telah menjadi prediktor resesi terbaik dalam perekonomian. Yield Curve ini punya dua kegunaan bagi pelaku pasar:  1. Sebagai tool untuk memprediksi keadaan ekonomi kedepan. 2. Sebagai patokan harga bagi Investor yg melakukan transaksi obligasi, apakah beli kemahalan atau kemurahan. Fenomena yield curve disebabkan market yg mempersepsikan datangnya reses

Saham MAIN pattern symmetrical triangle

Saham MAIN membentuk pattern symmetrical triangle . Candle hari ini breakout 1340 potensi melanjutkan rally menuju target 1560-1830. Batasi resiko trading di level 1180. Katalis saham MAIN penguatan IDR. Cara join member premium Rikopedia klik  di sini  Testimoni member premium Rikopedia cek  di sini   Channel telegram klik  di sini Facebook fanpage klik  di sini

Sektor property dan finance outperform

Sejak bulan November 2018 group premium Rikopedia fokus akumulasi saham-saham di sektor finance dan property antisipasi siklus window dressing akhir tahun dan januari effect. Rupiah yang terus menguat, Net buy asing, Redanya perang dagang, sinyal bullish IHSG jadi alasan kenapa kami cenderung memilih sektor property dan finance .Hanya dalam beberapa hari saham pilihan kami dari sektor finance dan property menghasilkan cuan yang sangat besar seperti saham  WIKA WSKT PTPP BBTN BBRI BMRI CTRA (Baca detail analisanya dipostingan sebelumnya) .  Dari chart di bawah ini sektor finance dan property 1 bulan terakhir outperform (Kenaikannya menggungguli IHSG dan sektor lainnya).  Sampai awal tahun 2019 kita masih akan fokus trading di sektor property (kontsruksi BUMN ) dan finance (Bank BUMN). Cara join member premium Rikopedia klik  di sini  Testimoni member premium Rikopedia cek  di sini   Channel telegram klik  di sini Facebook fanpage klik  di sini

Siklus saham ASABRI saat window dressing

2 tahun terakhir ada 2 saham asabri yang selalu memberikan profit puluhan persen setiap kali window dressing baik itu window dressing kuartalan dan window dressing akhir tahun. Saham asabri itu adalah INAF dan NIKL . Perhatikan chart saham INAF dan NIKL dibawah ini Chart yang saya blok diatas ada kenaikan tiap kuartal saat window dressing baik itu window dressing kuartalan dan akhir tahun. Apakah siklus yang sama akan terulang saat window dressing akhir tahun ini?? Resiko yang harus di pertimbangkan jika ingin masuk saham INAF dan NIKL adalah 2 saham tersebut tidak liquid. Jadi sangat sulit masuk dan sulit buat keluar jika trading dengan modal besar. Strategi trading yang saya pakai untuk saham ASABRI biasanya akumulasi bertahap awal bulan desember dan jual akhir bulan desember. High risk trading "Histori repeats itself" Cara join member premium Rikopedia klik  di sini  Testimoni member premium Rikopedia cek  di sini   Channel telegram klik  di sini Face