Trading adalah salah satu pekerjaan yang penuh resiko karena memiliki potensi kerugian dan ada satu cara yang dipakai untuk membatasi dan mengantisipasi kerugian agar tidak terlalu besar, yaitu dengan menetapkan batas cut loss sesuai dengan profil risiko kerugian yang dapat ditanggung.
Sebagai seorang trader saham, baik Anda adalah pemula, maupun sudah lama di pasar saham pasti sudah hafal cut loss, Cut loss adalah ketika kita menjual saham pada harga yang lebih rendah dari harga belinya, sehingga kita mengalami kerugian.
Secara harfiah, cut loss bermakna memotong (cut) kerugian (loss), yaitu cara yang dilakukan oleh seorang trader untuk mencegah agar Anda tidak mengalami kerugian yang lebih dalam lagi. Artinya, ketika Anda melakukan cut loss, maka tujuannya bukan untuk merealisasikan kerugian, melainkan untuk mencegah kerugian yang lebih dalam lagi ketika saham yang Anda pegang tersebut terus saja turun.
Cut loss adalah bagian terpenting dalam trading saham. Anda tidak bisa selamanya benar dalam trading maka dibutuhkan cut loss saat anda salah dalam mengambil posisi trading. Trader profesional rata-rata memiliki win loss ratio 60%-70% artinya dalam 10 kali trading hanya bisa benar 6-7 kali sisanya salah. Saat salah posisi jika anda tidak mengambil posisi cut loss modal anda akan tergerus dan akhirnya habis, Jika anda trading di forex bisa lebih parah lagi yaitu kena margin call.
Cut loss bagi seorang trader adalah wajib dalam menjaga modal, tanpa adanya disiplin cut loss, maka investor/trader tidak akan punya pengaman yang menjaga modal mereka bila terjadi krisis finansial, atau terjadi sesuatu di luar dugaan yang membuat perusahaan yang sahamnya dipegang mengalami penurunan kinerja. Karena itu cut loss juga disebut protective stop.
Kapan seorang trader harus melakukan cut loss?
Ada 2 cara yang digunakan trader sebagai patokan dalam menentukan titik cut loss sebuah saham, yaitu level cutloss dihitung dari harga belinya, dan berdasarkan titik support-nya.
1. Cut loss dihitung dari harga belinya
Pada kasus ini, Anda menetapkan batas cut loss bila harga saham telah turun mencapai 5% hingga 10% dari titik entry anda, sehingga bila harga saham turun telah mencapai kisaran angka tersebut, Anda bisa langsung menjualnya saham anda, sehingga Anda telah membatasi kerugian Anda lebih jauh, dan Anda tidak menderita kerugian lebih besar. kekurangan dari cara ini dinilai tidak terlalu fleksibel karena tidak mempertimbangkan prospek pergerakan harga saham ke depannya.
2. Cut loss berdasarkan level supportnya
Seorang trader melakukan Cut loss juga dapat dilakukan berdasarkan titik support-nya. Sebelum anda mengambil posisi trading pada suatu saham harus menentukan level support. Setelah menentukan level supportnya anda tinggal pasang cut loss jika harga saham break / turun di bawah level support.
Apakah Cut Loss sebuah Kegagalan dalam trading?
Apakah seorang trader saham dapat disebut gagal saat melakukan cut loss? Jawabannya adalah tidak. Cut loss dalam trading saham adalah salah satu bentuk mengakui kesalahan dan dengan melakukan cut loss maka dana akan terkunci sehingga bisa dipakai untuk transaksi-transaksi berikutnya. Tidak menjadi masalah hari ini Anda rugi, karena masih ada kesempatan profit di hari berikutnya.
Sebagai seorang trader saham, baik Anda adalah pemula, maupun sudah lama di pasar saham pasti sudah hafal cut loss, Cut loss adalah ketika kita menjual saham pada harga yang lebih rendah dari harga belinya, sehingga kita mengalami kerugian.
Secara harfiah, cut loss bermakna memotong (cut) kerugian (loss), yaitu cara yang dilakukan oleh seorang trader untuk mencegah agar Anda tidak mengalami kerugian yang lebih dalam lagi. Artinya, ketika Anda melakukan cut loss, maka tujuannya bukan untuk merealisasikan kerugian, melainkan untuk mencegah kerugian yang lebih dalam lagi ketika saham yang Anda pegang tersebut terus saja turun.
Cut loss adalah bagian terpenting dalam trading saham. Anda tidak bisa selamanya benar dalam trading maka dibutuhkan cut loss saat anda salah dalam mengambil posisi trading. Trader profesional rata-rata memiliki win loss ratio 60%-70% artinya dalam 10 kali trading hanya bisa benar 6-7 kali sisanya salah. Saat salah posisi jika anda tidak mengambil posisi cut loss modal anda akan tergerus dan akhirnya habis, Jika anda trading di forex bisa lebih parah lagi yaitu kena margin call.
Cut loss bagi seorang trader adalah wajib dalam menjaga modal, tanpa adanya disiplin cut loss, maka investor/trader tidak akan punya pengaman yang menjaga modal mereka bila terjadi krisis finansial, atau terjadi sesuatu di luar dugaan yang membuat perusahaan yang sahamnya dipegang mengalami penurunan kinerja. Karena itu cut loss juga disebut protective stop.
Kapan seorang trader harus melakukan cut loss?
Ada 2 cara yang digunakan trader sebagai patokan dalam menentukan titik cut loss sebuah saham, yaitu level cutloss dihitung dari harga belinya, dan berdasarkan titik support-nya.
1. Cut loss dihitung dari harga belinya
Pada kasus ini, Anda menetapkan batas cut loss bila harga saham telah turun mencapai 5% hingga 10% dari titik entry anda, sehingga bila harga saham turun telah mencapai kisaran angka tersebut, Anda bisa langsung menjualnya saham anda, sehingga Anda telah membatasi kerugian Anda lebih jauh, dan Anda tidak menderita kerugian lebih besar. kekurangan dari cara ini dinilai tidak terlalu fleksibel karena tidak mempertimbangkan prospek pergerakan harga saham ke depannya.
2. Cut loss berdasarkan level supportnya
Seorang trader melakukan Cut loss juga dapat dilakukan berdasarkan titik support-nya. Sebelum anda mengambil posisi trading pada suatu saham harus menentukan level support. Setelah menentukan level supportnya anda tinggal pasang cut loss jika harga saham break / turun di bawah level support.
Apakah Cut Loss sebuah Kegagalan dalam trading?
Apakah seorang trader saham dapat disebut gagal saat melakukan cut loss? Jawabannya adalah tidak. Cut loss dalam trading saham adalah salah satu bentuk mengakui kesalahan dan dengan melakukan cut loss maka dana akan terkunci sehingga bisa dipakai untuk transaksi-transaksi berikutnya. Tidak menjadi masalah hari ini Anda rugi, karena masih ada kesempatan profit di hari berikutnya.
We can't control what happens but we can control how we react