IHSG year to date sudah turun 13.44% dengan net sell asing sebesar 4.74 triliun. Di group premium Rikopedia sudah kita info potensi swing down IHSG sejak tanggal 20 Januari 2020 bisa baca analisanya di sini
Penyebab IHSG lesu
Menghitung target koreksi IHSG dengan fibonacci
Menghitung target koreksi IHSG dengan fibonacci dan chart pattern
Pertanyaannya selanjutnya kapan IHSG mulai bangkit?
Salah satu sentimen negatif yang membebani IHSG tahun 2020 ini adalah sentimen virus corona. Jika kita samakan dengan kasus SARS tahun 2002-2004, Dampak negatif SARS ke pasar saham sekitar 3-6 bulan setelah itu pasar saham mulai recovery. Apakah sentimen virus corona ini akan berdampak sementara ke pasar saham seperti kasus SARS tahun 2002-2004?
Mayor bank sentral seperti FED ECB BOJ PBOC sama-sama memberikan stimulus untuk mencegah perlambatan ekonomi dampak virus corona. Mayor bank sentral semakin agresif memberikan stimulus seperti QE dan pemangkasan suku bunga. Bisa dilihat data di bawah ini total aset bank sentral terus naik signifikan beberapa bulan terakhir.
The Fed berdasarkan konsensus di semester 1 tahun ini potensi memangkas suku bunga bunga sebanyak 2 kali. Dari data CME kemungkinan The Fed memangkas suku bunga 25 bps di bulan Maret ini sebesar 94.8%. Stimulus pemangkasan suku bunga akan jadi katalis buat pasar saham untuk cepat recovery.
Kuartal 1 tahun 2020 ini ekonomi China kemungkinan akan tumbuh di bawah 6%, Ekonomi Indonesia pun estimasi akan kena dampak dari perlambatan ekonomi China. Berdasarkan konsensus ekonomi indonesia di Q1 potensi tumbuh di bawah 5%. Perlambatan ekonomi China dan lemahnya harga komoditas juga menjadi faktor yang membuat ekonomi Indonesia dan pasar saham cenderung lesu.
Untuk menjaga ekonomi Indonesia dari perlambatan akibat coronavirus pemerintah memberikan paket stimulus hingga IDR10.3tn (USD742mn) kemudian diikuti Bank Indonesia yang memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 bps per tanggal 20 Februari kemarin stimulus tambahan untuk menjaga ekonomi dari perlambatan akibat coronavirus.
Penyebab IHSG lesu
Menghitung target koreksi IHSG dengan fibonacci
Menghitung target koreksi IHSG dengan fibonacci dan chart pattern
Pertanyaannya selanjutnya kapan IHSG mulai bangkit?
Salah satu sentimen negatif yang membebani IHSG tahun 2020 ini adalah sentimen virus corona. Jika kita samakan dengan kasus SARS tahun 2002-2004, Dampak negatif SARS ke pasar saham sekitar 3-6 bulan setelah itu pasar saham mulai recovery. Apakah sentimen virus corona ini akan berdampak sementara ke pasar saham seperti kasus SARS tahun 2002-2004?
Mayor bank sentral seperti FED ECB BOJ PBOC sama-sama memberikan stimulus untuk mencegah perlambatan ekonomi dampak virus corona. Mayor bank sentral semakin agresif memberikan stimulus seperti QE dan pemangkasan suku bunga. Bisa dilihat data di bawah ini total aset bank sentral terus naik signifikan beberapa bulan terakhir.
The Fed berdasarkan konsensus di semester 1 tahun ini potensi memangkas suku bunga bunga sebanyak 2 kali. Dari data CME kemungkinan The Fed memangkas suku bunga 25 bps di bulan Maret ini sebesar 94.8%. Stimulus pemangkasan suku bunga akan jadi katalis buat pasar saham untuk cepat recovery.
Untuk menjaga ekonomi Indonesia dari perlambatan akibat coronavirus pemerintah memberikan paket stimulus hingga IDR10.3tn (USD742mn) kemudian diikuti Bank Indonesia yang memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 bps per tanggal 20 Februari kemarin stimulus tambahan untuk menjaga ekonomi dari perlambatan akibat coronavirus.
Dengan adanya stimulus dari mayor bank sentral estimasi ekonomi global akan segera bangkit kembali, Penurunan pasar saham yang signifikan di bulan Feb 2020 ini estimasi akan segera recovery di semester 2 tahun 2020. Penurunan IHSG yang tajam akan diikuti dengan rebound atau recovery yang kuat juga.
Dimana bottom IHSG?
Untuk mengetahui bottom IHSG berdasarkan analisa fibonacci dan chart pattern bisa baca analisa detailnya di sini