IHSG masih bergerak dalam fase sideways |
IHSG bergerak dalam trend sideways membentuk pattern symmetrical triangle. IHSG masih bergerak dalam range 5800-6300. Saham-saham bluechip rata-rata diam di tempat dan mayoritas saham yang uptrend adalah saham-saham small cap/gorengan. Penyebab IHSG lesu sejak awal tahun antara lain penguatan yield US treasury, Pelemahan rupiah dampak menguatnya dollar, Capital outflow di bond dan pasar saham Indonesia. Pelaku pasar sepertinya masih wait & see menunggu result Q1 dan rilis data GDP Q1
Minggu kemarin IHSG mulai menguat walaupun masih terbatas. Secara teknikal IHSG potensi menguat lagi kisaran resistance 6300-6400.
Saat fase sideways seperti sekarang Rikopedia tidak agresif trading dan memilih wait & see. Rikopedia masih optimis di saham-saham komoditas energy seperti coal dan oil. Harga oil dan coal sudah jauh di atas tahun 2020. Harga oil sudah stabil di atas $60 dan harga coal juga sudah stabil di atas $90. Potensi pertumbuhan ekonomi yang kuat di China dan US akan meningkatkan demand komoditas energy. Saham komoditas energy pilihan Rikopedia masih ELSA dan PTBA.
Join membership Rikopedia di sini