Sejak bulan Maret 2021 IHSG sebenarnya hanya muter-muter di range 5700-6100. Selama bulan Maret sampai Juni pasti banyak trader yang dibuat mules oleh market karena indeks naik turun tidak jelas beda dengan tahun 2020 saat IHSG naik +66% dari bottom ke puncak. Tahun 2021 mayoritas saham yang naik juga saham-saham small cap atau saham lapis 3. Sentimen bank digital membuat saham-saham lapis 3 naik gila2an.
Sampai kapan IHSG muter2 di range 5700-6100?
Market masih dibayangi sentimen tapering dan kasus harian covid di Indonesia yang terus naik. Testimoni The Fed di bulan Juni memberikan gambaran jelas bahwa The Fed akan menaikan suku bunga di tahun 2023 artinya sebelum kenaikan suku bunga akan ada tapering lebih dulu. Dari riset goldman sachs tapering estimasi baru dilakukan The Fed di tahun 2022. Belajar dari pengalaman tahun 2013 biasanya pelaku pasar merespon lebih awal saat pemimpin The Fed mulai memberi gambaran tentang tapering.
Timeline for tapering |
Selain sentimen negatif tentang tapering ada sentimen negatif lain yang menghantui pasar saham yaitu kasus harian Covid di Indonesia yang terus naik. Kasus harian per tanggal 25 Juni tambah 18.872 kasus. Jika kasus harian covid tidak ditekan turun akan jadi sentimen yang membebani IHSG. Market estimasi akan muter di range 5700-6100.
IPO TECH UNICORN & DECACORN
IPO mega tech seperti GoTO dan bukalapak tahun ini akan jadi katalis IHSG ke 6500-7000. IPO saham technology akan jadi booster capital inflow ke Indonesia. Bila GoTO masuk ke pasar modal diprediksi valuasinya akan mencapai US$ 20 miliar sampai dengan US$ 30 miliar. Dengan valuasi ini, GoTo menjadi raksasa teknologi dengan valuasi terbesar di kawasan Asia Tenggara mengungguli Grab yang mencatatkan valuasi US$ 14 miliar.
Join membership Rikopedia di sini