Saya ingin mengingatkan bahwa data persentase trader yang mengalami kehilangan modal dalam trading saham dan investasi saham dapat berbeda-beda tergantung pada berbagai faktor, seperti jenis saham yang diperdagangkan, periode waktu yang diukur, ukuran sampel yang digunakan, dan sebagainya. Namun, berdasarkan beberapa sumber dan penelitian, terdapat data yang mengindikasikan bahwa persentase trader yang mengalami kehilangan modal dalam trading saham dan investasi saham relatif cukup tinggi, antara lain:
Menurut studi terbaru yang dilakukan oleh broker online Jerman, yaitu Comdirect, hampir 80% trader di Jerman kehilangan uang pada trading saham. Studi tersebut melibatkan 4000 responden dan berlangsung selama setahun.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Yale School of Management menemukan bahwa sekitar 80% trader kecil kehilangan uang dalam waktu 12 bulan. Studi tersebut berdasarkan data dari 1.600 akun trading online.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh French regulator AMF menemukan bahwa sekitar 90% trader ritel (non-profesional) di Prancis kehilangan uang saat bertrading saham. Penelitian tersebut melibatkan 4.000 trader yang berpartisipasi dalam survei.
Data dari broker online AS, yaitu TD Ameritrade, menunjukkan bahwa sekitar 80% trader individu mengalami kerugian pada tahun 2019.
Sebuah studi oleh Brad Barber dan Terrance Odean dari University of California menemukan bahwa sekitar dua pertiga trader individu di AS kehilangan uang pada periode 1991-1996.
Namun, perlu diingat bahwa hasil dari studi-studi di atas tidak dapat dipandang sebagai angka pasti, karena masih banyak faktor lain yang memengaruhi keberhasilan atau kegagalan trading saham dan investasi saham. Selain itu, banyak trader profesional yang sukses dalam trading saham dan investasi saham, sehingga kesuksesan dalam trading saham dan investasi saham masih memungkinkan untuk dicapai dengan melakukan pendekatan yang tepat dan terukur.
Penyebab lebih banyak trader dan investor saham yang gagal dibandingkan yang berhasil
Ada beberapa penyebab yang mungkin dapat menjelaskan mengapa banyak trader mengalami kehilangan modal dalam trading saham dan investasi saham, antara lain:
Kurangnya pengetahuan dan pengalaman: Banyak trader yang masuk ke dalam dunia trading saham dan investasi saham tanpa memiliki pengetahuan yang memadai tentang cara berinvestasi yang benar. Mereka seringkali terlalu percaya diri dan terlalu cepat mengambil keputusan tanpa memperhitungkan risiko dan potensi kerugian yang mungkin terjadi.
Emosi yang tidak terkendali: Emosi seperti keserakahan, ketakutan, dan ketidaksabaran seringkali memengaruhi keputusan trading seseorang. Saat mengalami kerugian, banyak trader cenderung mempertahankan posisi mereka, bahkan menambah investasi mereka dalam harapan memulihkan kerugian mereka, yang dapat memperburuk keadaan.
Kurangnya disiplin dalam menjalankan strategi trading: Banyak trader tidak memiliki rencana trading yang jelas dan tidak konsisten dalam mengikuti strategi trading yang mereka buat. Mereka seringkali mengambil keputusan impulsif dan tidak berdasarkan analisis pasar yang matang.
Faktor eksternal: Faktor-faktor seperti ketidakpastian ekonomi, kebijakan pemerintah, dan perubahan regulasi dapat memengaruhi kinerja pasar saham secara keseluruhan dan mengakibatkan kerugian bagi trader.
Teknologi yang tidak handal: Dalam beberapa kasus, trader mungkin mengalami kerugian akibat kegagalan teknologi, seperti platform trading yang tidak handal atau gangguan jaringan.
Penting untuk diingat bahwa trading saham dan investasi saham melibatkan risiko, dan tidak ada jaminan bahwa semua trader akan sukses dalam melakukan trading saham. Namun, dengan pengalaman dan pengetahuan yang memadai, serta strategi trading yang baik dan disiplin dalam melaksanakannya, trader dapat mengurangi risiko dan meningkatkan peluang mereka untuk berhasil dalam trading saham dan investasi saham. Join membership Rikopedia klik (disini) Channel telegram Rikopedia klik (disini)