Saham dibeli turun saat dijual naik bisa terjadi karena beberapa faktor, di antaranya:
Overtrading: Overtrading adalah keadaan di mana seorang trader terlalu sering masuk dan keluar dari pasar dengan transaksi yang sering dan terlalu cepat. Kondisi ini dapat menyebabkan trader membeli saham pada harga yang tinggi dan menjualnya pada harga yang rendah karena mereka tergesa-gesa untuk masuk atau keluar dari pasar.
Ketidakmampuan membaca tren pasar: Ketidakmampuan membaca tren pasar dan analisis yang tidak akurat dapat menyebabkan trader membeli saham pada saat yang tidak tepat, misalnya ketika saham tersebut sedang mengalami koreksi atau sedang mengalami downtrend. Hal ini dapat menyebabkan trader membeli pada harga yang tinggi dan kemudian menjual pada harga yang rendah.
Emosi yang tidak terkendali: Emosi seperti keserakahan, ketakutan, dan kepanikan dapat mempengaruhi keputusan trader dalam membeli atau menjual saham. Jika trader terlalu serakah, mereka mungkin membeli saham pada harga yang tinggi dan kemudian menjualnya pada harga yang rendah karena berharap saham akan terus naik. Sebaliknya, jika trader terlalu takut atau panik, mereka mungkin menjual saham pada harga yang rendah karena khawatir kerugiannya akan semakin besar.
Volatilitas pasar yang tinggi: Volatilitas pasar yang tinggi dapat menyebabkan pergerakan harga saham yang tidak terduga dan dapat membuat trader salah dalam mengambil keputusan trading.
Untuk menghindari masalah ini, sebaiknya trader melakukan analisis fundamental dan teknikal yang baik sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham. Selain itu, trader juga harus mengembangkan rencana trading yang jelas dan disiplin dalam mengikutinya. Trader juga harus dapat mengendalikan emosi mereka dan tidak terlalu serakah atau takut saat berinvestasi. Dalam kondisi pasar yang volatil, trader harus tetap tenang dan berhati-hati dalam mengambil keputusan trading.
Follow channel telegram Rikopedia untuk dapat update analisa seputar investasi dan trading saham klik (disini)