Ada beberapa alasan mengapa banyak trader tidak siap untuk melakukan cut loss dalam trading:
Rasa takut kehilangan uang: Trader mungkin merasa takut untuk merugi atau kehilangan uang yang sudah diinvestasikan. Mereka mungkin berharap bahwa harga akan segera berbalik dan mereka akan dapat mengembalikan keuntungan atau minimal mengurangi kerugian.
Terlalu melekat pada saham: Trader mungkin terlalu terikat pada saham tertentu dan merasa sulit untuk melepaskan atau menjualnya meskipun sudah mengalami kerugian. Hal ini dapat disebabkan oleh keyakinan yang kuat bahwa saham tersebut akan naik kembali atau rasa memiliki karena telah memegang saham tersebut dalam jangka waktu yang lama.
Tidak memiliki strategi exit yang jelas: Trader mungkin tidak memiliki strategi exit yang jelas atau tidak memahami kapan harus melakukan cut loss. Mereka mungkin tidak mengikuti rencana trading yang telah dibuat sebelumnya, atau tidak memperhatikan sinyal pasar yang menunjukkan potensi kerugian yang lebih besar.
Terlalu optimis: Trader mungkin terlalu optimis dan berharap bahwa harga saham akan segera berbalik, meskipun sudah mengalami kerugian. Mereka mungkin mengabaikan fakta-fakta yang menunjukkan bahwa saham tersebut berisiko tinggi dan terlalu berharap pada potensi keuntungan yang besar.
Untuk mengatasi masalah ini, trader harus memiliki rencana trading yang jelas dan disiplin dalam mengikutinya. Mereka harus memahami kapan harus melakukan cut loss dan menerapkannya dengan tegas. Selain itu, trader juga harus berhati-hati dalam memilih saham yang akan diinvestasikan dan tidak terlalu terikat pada saham tertentu. Dengan memahami risiko dan melakukan manajemen risiko yang baik, trader dapat meminimalkan kerugian dan meningkatkan peluang keuntungan di masa depan.
Follow channel telegram Rikopedia untuk dapat update analisa seputar investasi dan trading saham klik (disini)