Stock split adalah proses di mana jumlah saham yang ada diperbanyak, sementara nilai nominal setiap saham dikurangi. Misalnya, dalam stock split 2-untuk-1, setiap pemegang saham akan menerima dua saham baru dengan nilai nominal setengah dari sebelumnya. Pengaruh stock split terhadap harga saham adalah sebagai berikut:
Pengurangan harga saham: Setelah stock split, harga saham akan mengalami penurunan sesuai dengan perbandingan split. Misalnya, dalam stock split 2-untuk-1, harga saham akan turun menjadi setengah dari harga sebelumnya. Tujuan utama dari stock split adalah untuk membuat harga saham menjadi lebih terjangkau bagi investor individu dan meningkatkan likuiditas perdagangan saham.
Perubahan likuiditas: Stock split dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham karena harga saham yang lebih rendah akan menarik minat lebih banyak investor. Dengan jumlah saham yang diperbanyak, lebih banyak saham tersedia untuk diperdagangkan, sehingga meningkatkan volume perdagangan.
Persepsi positif: Stock split dapat memberikan persepsi positif kepada investor. Mereka dapat menganggap stock split sebagai indikator bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik dan prospek yang cerah. Stock split juga dapat memberikan sinyal bahwa manajemen perusahaan percaya pada pertumbuhan jangka panjang dan ingin membuat saham lebih terjangkau bagi investor.
Namun, penting untuk diingat bahwa nilai total kepemilikan investor tidak berubah setelah stock split. Meskipun jumlah saham yang dimiliki meningkat, nilai total investasi akan tetap sama. Dalam hal ini, harga saham yang lebih rendah setelah stock split seimbang dengan jumlah saham yang diperbanyak.
Pengaruh stock split terhadap harga saham dapat bervariasi tergantung pada kondisi pasar dan persepsi investor. Tidak semua perusahaan mengalami peningkatan harga saham setelah stock split, tetapi dalam banyak kasus, stock split dapat memberikan dorongan positif dalam jangka pendek.
Channel telegram : telegram.me/rikopedia
Cara join membership Rikopedia klik di sini