Laporan keuangan adalah salah satu dokumen penting yang harus dibaca oleh para pemilik bisnis, investor, kreditur, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan kinerja dan kondisi perusahaan. Laporan keuangan memberikan informasi mengenai posisi keuangan, hasil usaha, arus kas, dan perubahan ekuitas perusahaan dalam periode tertentu. Dengan membaca laporan keuangan, kita dapat mengetahui apakah perusahaan menghasilkan laba atau rugi, seberapa besar aset dan kewajiban yang dimiliki, bagaimana sumber dan penggunaan dana perusahaan, dan seberapa besar hak para pemegang saham atas perusahaan.
Namun, membaca laporan keuangan tidaklah semudah membaca buku cerita. Laporan keuangan memiliki struktur, format, istilah, dan standar yang harus dipahami oleh pembacanya. Selain itu, laporan keuangan juga dapat mengandung unsur-unsur yang dapat menyesatkan atau menipu pembaca jika tidak ditelaah dengan cermat. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membaca laporan keuangan, antara lain:
1. Memahami tujuan dan jenis laporan keuangan. Laporan keuangan dapat dibedakan menjadi laporan keuangan auditan dan laporan keuangan tidak auditan. Laporan keuangan auditan adalah laporan keuangan yang telah diperiksa oleh auditor independen dan dinyatakan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Laporan keuangan tidak auditan adalah laporan keuangan yang disusun oleh manajemen perusahaan tanpa melalui proses audit. Laporan keuangan auditan lebih dapat dipercaya daripada laporan keuangan tidak auditan karena telah melalui proses verifikasi dan validasi oleh pihak ketiga. Tujuan pembacaan laporan keuangan juga dapat berbeda-beda tergantung pada kepentingan masing-masing pihak. Misalnya, pemilik bisnis mungkin ingin mengetahui kinerja dan efisiensi manajemen perusahaan, investor mungkin ingin mengetahui potensi pertumbuhan dan risiko investasi, kreditur mungkin ingin mengetahui kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya, dan seterusnya.
2. Memahami komponen dan hubungan antara laporan keuangan. Laporan keuangan terdiri dari empat komponen utama, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas. Neraca menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu, yaitu aset (harta), kewajiban (utang), dan ekuitas (modal). Laporan laba rugi menunjukkan hasil usaha perusahaan selama periode tertentu, yaitu pendapatan (penjualan), beban (biaya), dan laba bersih (selisih pendapatan dan beban). Laporan arus kas menunjukkan sumber dan penggunaan dana perusahaan selama periode tertentu, yaitu arus kas dari aktivitas operasi (kegiatan usaha), investasi (pembelian atau penjualan aset tetap), dan pendanaan (penerimaan atau pembayaran hutang atau modal). Laporan perubahan ekuitas menunjukkan perubahan modal perusahaan selama periode tertentu, yaitu modal awal, tambahan modal dari pemegang saham, laba bersih atau rugi bersih, dividen yang dibagikan, dan modal akhir. Keempat komponen laporan keuangan saling berkaitan satu sama lain dan harus dibaca secara keseluruhan untuk mendapatkan gambaran yang utuh tentang kondisi perusahaan.
3. Memahami prinsip dan metode akuntansi yang digunakan oleh perusahaan. Prinsip akuntansi adalah aturan-aturan dasar yang harus diikuti oleh perusahaan dalam menyusun laporan keuangannya. Prinsip akuntansi yang umum digunakan adalah prinsip akuntansi berbasis akrual (accrual basis accounting), yaitu prinsip yang mengakui pendapatan dan beban pada saat terjadinya transaksi, bukan pada saat penerimaan atau pembayaran kas. Metode akuntansi adalah cara-cara yang digunakan oleh perusahaan dalam mengukur dan mencatat transaksi-transaksi keuangannya. Metode akuntansi dapat berbeda-beda tergantung pada jenis transaksi, jenis aset, jenis kewajiban, dan sebagainya. Misalnya, metode penyusutan aset tetap, metode penilaian persediaan, metode pengakuan pendapatan, metode pencatatan hutang, dan seterusnya. Prinsip dan metode akuntansi yang digunakan oleh perusahaan harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan (notes to financial statements) agar pembaca dapat memahami dasar penyusunan laporan keuangan dan melakukan perbandingan antara perusahaan yang berbeda.
4. Memahami rasio-rasio keuangan dan analisis horizontal dan vertikal. Rasio-rasio keuangan adalah alat-alat yang digunakan untuk menganalisis dan menilai kinerja dan kondisi perusahaan dengan menggunakan data-data yang terdapat dalam laporan keuangan. Rasio-rasio keuangan dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu rasio likuiditas (menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya), rasio solvabilitas (menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka panjangnya), rasio aktivitas (menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menggunakan asetnya), rasio profitabilitas (menunjukkan tingkat keuntungan yang dihasilkan perusahaan dari penjualannya), dan rasio pasar (menunjukkan nilai pasar perusahaan dibandingkan dengan nilai bukunya). Analisis horizontal adalah analisis yang membandingkan data-data laporan keuangan antara periode-periode yang berbeda untuk mengetahui tren dan perubahan yang terjadi. Analisis vertikal adalah analisis yang membandingkan data-data laporan keuangan dalam satu periode dengan menggunakan persentase atau proporsi untuk mengetahui komposisi dan struktur laporan keuangan.
5. Memahami faktor-faktor kualitatif yang mempengaruhi laporan keuangan. Faktor-faktor kualitatif adalah faktor-faktor yang tidak dapat diukur secara kuantitatif tetapi dapat mempengaruhi kinerja dan kondisi perusahaan. Faktor-faktor kualitatif dapat meliputi visi, misi, nilai, budaya, strategi, tujuan, sumber daya manusia, teknologi, inovasi, riset dan pengembangan, reputasi, etika, lingkungan, sosial, politik, hukum, regulasi, persaingan, pelanggan, pemasok, dan sebagainya. Faktor-faktor kualitatif dapat diperoleh dari sumber-sumber lain selain laporan keuangan, seperti laporan tahunan (annual report), laman web perusahaan (corporate website), media sosial (social media), berita-berita (news), artikel-artikel (articles), wawancara-wawancara (interviews), survei-survei (surveys), dan sebagainya. Faktor-faktor kualitatif dapat memberikan informasi tambahan yang berguna untuk memahami latar belakang, motivasi, tantangan, peluang, ancaman, dan prospek perusahaan.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, kita dapat membaca laporan keuangan dengan lebih mudah dan mendalam. Membaca laporan keuangan bukanlah suatu hal yang sulit jika kita mau belajar dan berlatih secara terus-menerus. Membaca laporan keuangan juga bukanlah suatu hal yang membosankan jika kita menyadari manfaatnya bagi kita sebagai pemilik bisnis, investor, kreditor, atau pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Membaca laporan keuangan adalah suatu hal yang penting dan menarik jika kita ingin mengetahui lebih banyak tentang dunia bisnis dan ekonomi.
✅Follow telegram Rikopedia klik disini