Japfa Comfeed (JPFA) untuk semester pertama tahun 2023. Berikut adalah poin-poin utama dari analisis tersebut:
- Penurunan Earnings: Laba bersih JPFA untuk 1H23 mengalami penurunan yang signifikan sebesar 92% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini jauh di bawah ekspektasi dan hanya menyumbang 6% dari proyeksi laba untuk seluruh tahun 2023 (FY23F). Penurunan laba ini sebagian besar disebabkan oleh biaya bahan baku pakan yang terus tinggi.
- Penurunan Pendapatan: Pendapatan JPFA mengalami penurunan sebesar 1,3% YoY menjadi Rp24,1 triliun. Laba kotor juga menurun sebesar 23,7% YoY menjadi Rp3,3 triliun, terutama disebabkan oleh kenaikan biaya bahan baku (COGS) sebesar 3,6% YoY menjadi Rp20,7 triliun.
- Ekspor Ayam Hidup ke Singapura: JPFA berencana untuk mengekspor 900.000 ekor ayam hidup atau sekitar 1.500 ton ke Singapura pada FY23F. Langkah ini akan membantu mengurangi pasokan berlebih ayam di Indonesia dan meningkatkan pangsa pasar JPFA di luar negeri. Ekspor ini diharapkan akan menyumbang peningkatan pendapatan JPFA sebesar Rp135 miliar di FY23F.
- Penurunan Proyeksi Laba: Akibat kinerja 1H23 yang di bawah ekspektasi, proyeksi laba untuk FY23-24F direvisi ke bawah. Penurunan ini disebabkan oleh asumsi biaya bahan baku yang lebih tinggi dan harga jual yang sedikit lebih rendah. Sebagai akibatnya, pendapatan keseluruhan untuk FY23-24F sedikit berkurang sebesar 2,2%/2,2%, dan laba kotor direvisi turun sebesar 11,8%/11,7%.
- Risiko: Risiko yang mungkin dihadapi JPFA termasuk permintaan daging ayam yang lebih rendah dari yang diperkirakan, kenaikan harga jagung dan kedelai yang lebih tinggi dari yang diharapkan, serta kemampuan yang lebih lemah untuk menanggung kenaikan harga bahan baku daripada yang diestimasi.
Disclaimer ON
Follow channel telegram Rikopedia klik disini