Ekonomi China mendorong sepertiga pertumbuhan ekonomi global tahun ini, sehingga perlambatan dramatis dalam beberapa bulan terakhir ini mengundang kekhawatiran di seluruh dunia.
Impor China mulai dari bahan konstruksi hingga elektronik mengalami penurunan. Caterpillar Inc. mengungkapkan permintaan China untuk mesin-mesin yang digunakan di lokasi konstruksi lebih buruk daripada perkiraan sebelumnya (Indikator Utama Ekonomi Global).
Investor global telah menarik lebih dari $10 miliar dari pasar saham China, dengan sebagian besar penjualan terjadi pada saham-saham unggulan.
Goldman Sachs Group Inc. dan Morgan Stanley telah menurunkan target saham-saham Tiongkok.
Tekanan Deflasi
Harga produsen di Tiongkok telah mengalami kontraksi selama 10 bulan terakhir, yang berarti biaya barang-barang yang dikirim dari negara tersebut sedang turun.
Hal ini menjadi kabar baik bagi masyarakat di seluruh dunia yang masih berjuang dengan inflasi tinggi.
Harga barang-barang Tiongkok di pelabuhan AS telah turun setiap bulan tahun ini dan kemungkinan akan terus berlanjut sampai harga pabrik di Tiongkok kembali ke wilayah positif.
Para ekonom di Wells Fargo & Co. memperkirakan bahwa "hard landing" di Tiongkok akan mengurangi perkiraan dasar inflasi konsumen AS pada tahun 2025 sebesar 0,7 poin persentase menjadi 1,4%.