Mengapa yield US treasury naik begitu tajam?
Berikut penjelasannya:
• Investor sedang memperhitungkan rezim baru. Rezim dengan inflasi yang lebih tinggi dan suku bunga yang lebih tinggi dalam jangka panjang. Dan investor menginginkan kompensasi lebih banyak untuk risiko tersebut.
• Ekonomi Amerika Serikat yang lebih kuat dan tangguh dengan pertumbuhan yang melebihi perkiraan pada tahun 2023. Tingkat pengangguran masih berada pada level terendah sepanjang sejarah yaitu 3.5%, kondisi fiskal yang sehat, konsumen masih melakukan pengeluaran, dan pemilik rumah memiliki hipotek tetap dengan suku bunga rendah.
• Federal Reserve (The Fed) berkomitmen untuk melakukan kenaikan suku bunga lebih lanjut dan tidak buru-buru menyatakan kemenangan atas inflasi. Treasury Inflation-Protected Securities (TIPS) mencapai level tertinggi sejak 2009 (>2%), menunjukkan bahwa biaya pinjaman yang disesuaikan dengan inflasi semakin meningkat
• Penurunan peringkat utang AS oleh Fitch menyoroti kekhawatiran tentang politik, belanja fiskal, penerbitan utang yang semakin meningkat, dan beban pelayanan utang yang bertambah besar untuk mendanai defisit.
• China telah mengurangi kepemilikan surat utang AS ke level terendah dalam 14 tahun, dan Arab Saudi juga telah menjual utang AS menjadi level terendah dalam 6 tahun.
• Suku bunga Jepang juga meningkat, membuat utang AS menjadi relatif kurang menarik.
• Federal Reserve (The Fed) juga sedang melakukan pengurangan kuantitatif (QT), yang berarti mereka mengurangi ukuran neraca keuangannya: baik dengan menjual aset yang sudah ada atau membiarkan aset berkurang/habiskan masa berlakunya.
Follow channel telegram Rikopedia klik disini