Persediaan minyak di seluruh dunia mencapai angka sekitar 3.37 miliar barel pada hari Rabu lalu, mengalami penurunan sekitar 60 juta barel dibandingkan dengan sebulan sebelumnya, menurut perusahaan analitik energi Kpler. Namun, sejak tanggal 15 Agustus, persediaan ini mulai sedikit pulih. Penurunan terbesar terjadi di China, di mana data dari konsultan industri OilChem menunjukkan tingkat operasi pada pemroses milik negara diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi bulan ini. Di Amerika Serikat, persediaan nasional juga terus menurun selama berbulan-bulan dan kini berada pada tingkat terendah sejak akhir 2022, sementara persediaan di Cushing — pusat penyimpanan terbesar negara ini — mengalami penurunan terbesar sejak 2021. Sementara itu, Arab Saudi terus mempertahankan komitmennya untuk mengurangi produksinya, sementara Rusia juga membatasi ekspornya.
"Kami tengah menyaksikan tren menarik dalam pasokan minyak global. Persediaan minyak darat terendah sejak setidaknya tahun 2017 mencerminkan pergeseran signifikan dalam dinamika industri ini. Penurunan besar-besaran terjadi di berbagai belahan dunia, dari China hingga Amerika Serikat. Bahkan pusat penyimpanan terbesar Amerika, Cushing, mengalami penurunan persediaan terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Langkah-langkah tegas dari produsen utama seperti Arab Saudi dan Rusia dalam membatasi produksi dan ekspor mereka juga telah memberikan dampak besar.
"Ketidakpastian global yang terus berlangsung, ditambah dengan keputusan strategis para pemain utama dalam industri minyak, semakin mempertajam situasi ini. Bagaimana perkembangan ini akan mempengaruhi pasar dan harga minyak global? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi semakin penting seiring kita memasuki fase selanjutnya dari perubahan dramatis dalam perekonomian dunia.
"Di tahun-tahun mendatang, kebijakan produsen minyak terbesar dan dinamika pasar global akan memainkan peran sentral dalam menentukan arah industri ini. Sementara kita menyaksikan persediaan global pada tingkat terendah dalam beberapa tahun terakhir, tantangan dan peluang baru akan terus muncul. Yang pasti, kita akan terus memantau bagaimana tren ini berkembang dan dampaknya pada perekonomian global."