Trend following saham adalah strategi investasi yang mengikuti arah pergerakan harga saham di pasar. Strategi ini didasarkan pada asumsi bahwa harga saham akan terus bergerak sesuai dengan tren yang telah terbentuk, baik itu tren naik, turun, atau mendatar. Trend following saham tidak memerlukan analisis fundamental atau teknikal yang rumit, melainkan hanya mengamati pola-pola harga yang terbentuk di grafik. Trend following saham juga tidak peduli dengan alasan di balik pergerakan harga, seperti berita, laporan keuangan, atau sentimen pasar. Yang penting adalah mengikuti tren yang ada dan memanfaatkan momentumnya.
Trend following saham memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
- Dapat beradaptasi dengan kondisi pasar yang berubah-ubah, karena hanya mengikuti arah tren yang sedang berlangsung.
- Dapat menghasilkan keuntungan yang besar jika berhasil menangkap tren yang kuat dan panjang.
- Dapat mengurangi risiko kerugian dengan menggunakan stop loss atau trailing stop untuk melindungi modal dan mengunci keuntungan.
- Dapat diterapkan pada berbagai jenis saham, baik itu saham blue chip, second liner, maupun penny stock.
Trend following saham juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
- Membutuhkan kesabaran dan disiplin yang tinggi, karena harus menunggu tren yang jelas terbentuk dan tidak tergoda untuk masuk atau keluar pasar secara prematur.
- Membutuhkan modal yang cukup besar, karena harus mampu bertahan dalam periode konsolidasi atau koreksi harga yang bisa berlangsung lama.
- Memiliki rasio risk-reward yang rendah, karena seringkali harus menanggung kerugian kecil berkali-kali sebelum mendapatkan keuntungan besar sekali.
- Tergantung pada kualitas dan ketepatan sinyal tren yang digunakan, karena jika salah menentukan tren, maka bisa mengalami kerugian besar.