Resiko Trading Saham. Trading saham adalah aktivitas jual beli saham di pasar modal dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari selisih harga. Trading saham berbeda dengan investasi saham, yang dilakukan dengan jangka waktu yang lebih panjang dan berdasarkan analisis fundamental perusahaan. Trading saham lebih mengandalkan analisis teknikal, yaitu mempelajari pola pergerakan harga saham di masa lalu untuk memprediksi harga saham di masa depan.
Trading saham memiliki potensi keuntungan yang besar, tetapi juga memiliki resiko yang tinggi. Beberapa resiko trading saham yang perlu diketahui adalah:
- Resiko pasar. Resiko pasar adalah resiko yang disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi pasar secara umum, seperti kondisi ekonomi, politik, sosial, dan lain-lain. Resiko pasar dapat menyebabkan harga saham turun secara drastis tanpa diduga, sehingga trader mengalami kerugian besar.
- Resiko likuiditas. Resiko likuiditas adalah resiko yang disebabkan oleh kurangnya minat pembeli atau penjual saham di pasar. Resiko likuiditas dapat menyebabkan trader kesulitan menjual atau membeli saham sesuai dengan harga yang diinginkan, sehingga terjadi selisih harga yang merugikan.
- Resiko volatilitas. Resiko volatilitas adalah resiko yang disebabkan oleh fluktuasi harga saham yang tinggi dalam waktu singkat. Resiko volatilitas dapat menyebabkan trader mengalami stres, emosi, dan kesalahan dalam mengambil keputusan trading.
- Resiko leverage. Resiko leverage adalah resiko yang disebabkan oleh penggunaan dana pinjaman atau margin untuk meningkatkan modal trading. Resiko leverage dapat meningkatkan potensi keuntungan, tetapi juga meningkatkan potensi kerugian. Jika harga saham bergerak berlawanan dengan prediksi trader, trader dapat mengalami margin call, yaitu permintaan dari broker untuk menambah modal atau menutup posisi trading.
- Resiko psikologis. Resiko psikologis adalah resiko yang disebabkan oleh faktor-faktor psikologis trader sendiri, seperti keserakahan, ketakutan, overconfidence, dan lain-lain. Resiko psikologis dapat menyebabkan trader melanggar rencana trading, mengambil keputusan trading yang tidak rasional, dan tidak mampu mengendalikan emosi.
Untuk mengurangi resiko trading saham, trader perlu memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang cukup tentang pasar modal. Trader juga perlu memiliki rencana trading yang jelas dan disiplin dalam menjalankannya. Selain itu, trader perlu menggunakan manajemen risiko yang tepat, seperti menentukan batas kerugian (stop loss), mengambil keuntungan (take profit), dan diversifikasi portofolio.