Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

Kapan siklus pengetatan moneter (QT) berakhir?

 Perhatikan data neraca bank sentral dari goldman sachs di atas Di tahun 2020 waktu covid bank sentral global melakukan pelonggaran moneter besar2an yang disebut dengan Quantitative easing/QE. Printing money or cetak duit dari udara kosong kemudian membeli asset obligasi pemerintah dan surat berharga lainnya. Perhatikan waktu melakukan QE di tahun 2020 neraca bank sentral naik signifikan ya. Waktu neraca bank sentral naik di tahun 2020 semua harga asset naik mulai dari saham, komoditas, crypto. Semua pesta beli saham sambil merem cuan karena semua diseret naik. Setelah melakukan pelonggaran moneter gila2an, Untuk mengendalikan inflasi akhirnya The Fed dan bank sentral global lainnya kembali melakukan pengetatan moneter or quantitative tightening (QT). Penurunan neraca bank sentral dampaknya mengurangi uang yang beredar di pasar akhirnya likuiditas kering. Kapan siklus pengetatan moneter (QT) berakhir? Penurunan neraca bank sentral proyeksi dari goldman sachs berakhir di kuartal 2 t...

Bad News Buat IHSG

  Respon hasil FOMC tadi malam USD dan Yield UST 10Y terus menguat. Rupiah lanjut melemah. BAD NEWS ‼️ Meskipun tadi malam The Fed memangkas suku bunga 25 bps tapi pasar merespon negatif hasil FOMC karena The Fed cuma memberikan sinyal 2x pemangkasan suku bunga di tahun 2025. Pasar membutuhkan lebih banyak pemangkasan suku bunga

Normalisasi vs. Pelonggaran Kebijakan Moneter: Tantangan dan Prospek Ekonomi 2025

Kebijakan moneter menjadi sorotan tajam menjelang tahun 2025, terutama karena ketidakpastian seputar jalur kebijakan yang akan diambil oleh bank-bank sentral. Setelah langkah-langkah pengurangan restriksi di kuartal keempat 2024, fokus beralih pada dua pendekatan utama: normalisasi dan pelonggaran kebijakan moneter. Di tengah situasi global yang dinamis, apa perbedaan keduanya, dan bagaimana dampaknya terhadap ekonomi global? Memahami Perbedaan Normalisasi dan Pelonggaran 1. Pelonggaran Kebijakan Moneter (Easing): Pelonggaran terjadi ketika bank sentral menurunkan suku bunga ke level di bawah suku bunga netral, yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Langkah ini sering dilakukan sebagai respons terhadap penurunan ekonomi yang tajam dan disertai dengan pelebaran credit spread. 2. Normalisasi Kebijakan Moneter (Normalization): Normalisasi melibatkan penyesuaian suku bunga menuju level netral atau sedikit di atasnya. Biasanya, langkah ini diambil setelah inflasi membaik dan ek...

Menunggu Powell Rally

  Apakah FOMC nanti malam bisa menghentikan rally USD or sebaliknya? Pelaku pasar cuma antisipasi 2x pemangkasan suku bunga di tahun 2025 membuat USD sulit untuk turun. Suku bunga tinggi or higher for longer membuat likuiditas kering, Pasar butuh lebih banyak pemangkasan suku bunga.

Foreign outflow belum berhenti

  Foreign outflow belum berhenti. Belum ada story positif. Pelaku pasar menunggu katalis positif dari hasil FOMC malam kamis ini. Apakah testimoni The Fed dovish or hawkish?

Dividen Interim BBRI 2024

  Mantapp nih sabtu kemarin dibahas Rikopedia, senin news dividen interim BBRI langsung keluar. Dividen interim BBRI 135 rupiah per saham. Cum date 24 Desember

Korelasi data foreign flow dengan pergerakan rupiah (USDIDR)

  Korelasi data foreign flow dengan pergerakan rupiah (USDIDR) 1. Rupiah melemah = Outflow dana asing dari IHSG 2. Rupiah menguat = Inflow dana asing ke IHSG

Sejak Trump Memenangkan Pilpres AS Inflow Paling Besar ke Crypto

  Data dari Bank of America (BofA) sejak trump memenangkan pilpres AS inflow paling besar ke crypto. Data inflow ke crypto funds.

Peluang Penurunan Suku Bunga The Fed di Bulan Desember Berikut Ulasan Dampaknya ke IHSG dan Rupiah

  FOMC tanggal 18 Desember dari data CME FedWatch  peluang The Fed memangkas suku bunga 25 bps sebesar 98.1%. Secara teori jika suku bunga The Fed turun akan diikuti pelemahan USD. Penurunan USD akan jadi angin segar buat rupiah karena potensi menguat. Penguatan rupiah akan menarik inflow dana asing masuk ke Pasar saham Indonesia. Kesimpulannya penurunan suku bunga The Fed akan jadi katalis positif buat rupiah dan pasar saham Indonesia.

XL Axiata: Peluang dan Tantangan Pasca-Merger dengan SmartFren

Rencana merger XL Axiata (EXCL) dengan SmartFren (FREN) menjadi salah satu langkah strategis yang menarik perhatian industri telekomunikasi. Meski ada potensi pertumbuhan jangka panjang, sinergi pasca-merger membutuhkan waktu untuk terealisasi. Berikut adalah rangkuman analisis terbaru terkait merger ini. Fokus pada Sinergi Pasca-Merger Dalam panggilan analis pada 11 Desember 2024, EXCL menargetkan sinergi pra-pajak sebesar USD 300–400 juta per tahun dalam 3–5 tahun setelah penyelesaian merger. Potensi penghematan biaya ini berasal dari: Dekomisionalisasi 20–30% dari 68 ribu menara yang dimiliki bersama oleh EXCL dan FREN. Peningkatan penetrasi di area-area baru. Dua pendekatan untuk menghitung Net Present Value dari potensi sinergi ini: 1. EV/EBITDA multiple EXCL saat ini sebesar 4,3x, menghasilkan nilai Rp14,3–21 triliun. 2. Discounted Cash Flow (DCF) sebesar Rp19,6–28 triliun. Tantangan dalam Implementasi Ada beberapa aspek yang masih membutuhkan klarifikasi dan diskusi lebih lanjut...

Sektor Metal Indonesia : Peluang di Tengah Masa Sulit

Sektor Logam Indonesia: Peluang di Tengah Masa Sulit Sektor logam di Indonesia sedang menghadapi tantangan yang signifikan di tengah penurunan permintaan global dan perubahan kebijakan pemerintah. Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat peluang investasi yang menarik.  Penurunan Harga Nikel dan Dampaknya Estimasi harga nikel untuk tahun fiskal 2025-2027 hingga 10% akibat menurunnya permintaan class 1 nickel. Harga nikel LME saat ini diperkirakan sudah mencapai level dukungan, dengan potensi munculnya kembali premi harga di kuartal keempat 2024. Penurunan ini mencerminkan kelebihan pasokan struktural dari fasilitas pengolahan baru di Tiongkok dan Indonesia. Namun, tidak semua kabar buruk. Saham perusahaan seperti INCO tetap menarik karena penjualan bijih nikel yang direncanakan pada 2025 serta korelasi tinggi dengan harga nikel LME. Di sisi lain, perusahaan seperti NCKL dianggap memiliki valuasi menarik dengan biaya operasional terendah dibandingkan para pesaingnya. Prediksi Ko...

Target Saham BBRI Berdasarkan Konsensus Analyst di Bloomberg Terminal & Analisa Teknikal

  Berdasarkan konsensus analyst dari bloomberg terminal di atas sebanyak 88,9% analis merekomendasikan "Buy", sementara hanya 8,3% yang menyarankan "Hold" dan 2,8% yang merekomendasikan "Sell". Dengan target harga (target price) konsensus rata-rata sebesar 5.666 IDR dan potensi return sekitar 29,1%. Secara teknikal setelah 2 bulan penuh sejak bulan Oktober candle saham BBRI tertekan di bawah MA20 akhirnya candle saham BBRI kembali di atas MA20 mengindikasikan terjadinya perubahan momentum. Saham BBRI potensi reversal. Rikopedia hari rabu tanggal 11 Desember akumulasi saham BBRI sebanyak 1430 lot di harga 4420.  Untuk dapat update informasi dan trading plan detail saham BBRI bisa join group whatsapp membership Rikopedia caranya klik di sini

Asia Economic Outlook 2025: Strategi Menghadapi "Trade War Two"

Asia Economic Outlook 2025: Strategi Menghadapi "Trade War Two" Dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi Asia telah menghadapi dinamika yang beragam, terutama akibat ketegangan perdagangan global dan perubahan kebijakan moneter. Pada tahun 2025, wilayah ini akan memasuki fase baru yang ditandai dengan pergeseran pola pertumbuhan dan tantangan geopolitik yang lebih kompleks. Sorotan Ekonomi Asia di 2024 Meskipun tahun 2024 tidak menghadirkan pertumbuhan ekonomi yang luar biasa dari China atau pelonggaran kebijakan moneter global, sejumlah sektor tetap mencatatkan performa yang solid. Lonjakan ekspor teknologi dan semikonduktor dari Korea, Taiwan, Malaysia, dan Vietnam, serta pertumbuhan domestik yang sehat di beberapa pasar negara berkembang (EM Asia), menjadi pendorong utama. Namun, ketidakpastian meningkat dengan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS, yang berpotensi memperburuk ketegangan perdagangan. Selain itu, penguatan nilai dolar AS juga membatasi ruang pe...

Saham TLKM Divergence Positif

  TLKM divergence positif. Bakal jadi motor penggerak IHSG. Sinyal divergence positif keluar di bottom suatu trend dan mengindikasikan akan terjadi reversal atau pembalikan arah trend. Antisipasi window dressing Rikopedia beli saham bluechip TLKM 2600 lot harga 2820 (Buy tanggal 3 Desember). Disclaimer on (Bukan ajakan buy hold sell)

Prospek Jangka Panjang Perbankan Indonesia

Perbankan Indonesia di Persimpangan: Risiko vs Peluang 1. Tekanan Outflow Dana Asing dan Kekhawatiran Pendapatan Dalam beberapa bulan terakhir, sektor perbankan Indonesia menghadapi tantangan besar dengan arus keluar asing yang signifikan, pertumbuhan pendapatan yang terbatas, dan kekhawatiran kualitas kredit. Bank besar seperti BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI mencatat total outflow hingga Rp14,4 triliun pada bulan lalu. Hal ini mencerminkan kerentanan terhadap faktor makroekonomi dan kekhawatiran pasar mengenai segmen pendapatan menengah ke bawah. 2. Risiko Jangka Pendek Masih Menekan Performa Dalam waktu dekat, tantangan seperti penurunan daya beli, inflasi, dan kenaikan suku bunga BI (BI rate) terus membayangi. Kondisi ini juga diperburuk oleh risiko geopolitik global yang dapat meningkatkan tekanan pada rupiah. Prospek manajemen baru di pemerintahan menjadi salah satu variabel yang akan menentukan arah kinerja sektor ini. 3. Prospek Pertumbuhan Jangka Panjang yang Tetap Menjanjikan Mesk...

Daftar Saham Dengan Potensi Dividen Yield Jumbo

  Selama bulan Oktober & November IHSG koreksi cukup dalam. Banyak saham yang fundamentalnya bagus ikut terdiskon dan menawarkan peluang dividen yield jumbo. Grafik di atas list beberapa saham yang memberikan peluang dividen yield jumbo

Mengenal Ritual Window Dressing & January Effect

Apa Itu Window Dressing dan Januari Effect? Di dunia pasar keuangan, ada dua fenomena menarik yang sering terjadi di akhir dan awal tahun, yaitu Window Dressing dan Januari Effect. Kedua fenomena ini sering menjadi perhatian investor karena dapat memengaruhi pergerakan harga saham secara signifikan. Mari kita bahas penyebab dan dampaknya secara lebih mendalam. Window Dressing: Meningkatkan Citra Laporan Keuangan Window Dressing adalah strategi yang dilakukan oleh manajer investasi atau perusahaan untuk mempercantik laporan keuangan atau portofolio investasi mereka sebelum akhir periode pelaporan. Biasanya, ini terjadi pada akhir tahun atau akhir kuartal. Penyebab Window Dressing 1. Meningkatkan Daya Tarik bagi Investor Baru Manajer investasi ingin menunjukkan portofolio yang kuat untuk menarik minat investor baru di tahun berikutnya. 2. Tekanan untuk Menunjukkan Kinerja yang Baik Manajer dana atau perusahaan merasa perlu menampilkan hasil yang positif agar terlihat kompeten di mata kli...

Merger EXCL FREN Semakin Dekat

  Pengunduran diri Dian Siswarini sebagai CEO XL Axiata pada 3 Desember 2024 dan rescheduling of Axiata's analyst day memicu spekulasi di pasar. Apakah merger EXCL- FREN semakin dekat?  Harga saham EXCL terbang ke utara

IHSG Bullish Gartley Pattern

  IHSG bullish gartley pattern DASAR CHART PATTERN Dow theory beranggapan bahwa pergerakan harga mencerminkan semua informasi yang tersedia di pasar. Karena emosi manusia seperti keserakahan, ketakutan, dan harapan cenderung berulang dalam kondisi tertentu, pola pergerakan harga juga cenderung berulang. Inilah yang menjadi dasar keyakinan bahwa pattern masa lalu dapat membantu memprediksi masa depan. 3 dasar pemikiran teknikal analisis : 1. Pergerakan harga yang terjadi di pasar sudah mewakili semua faktor (Market actions discounts everything). 2. Harga bergerak dalam sebuah trend. 3. Sejarah akan terulang (History repeats itself).

Rikopedia Borong 700 Rupiah Juta Saham TLKM

  Antisipasi window dressing Rikopedia beli saham bluechip TLKM 2600 lot harga 2820. TLKM membentuk pattern bullish pennnant. Setelah sebulan penuh net sell tanpa ada inflow sama sekali akhirnya kemarin dana asing mulai masuk IHSG lagi sebesar 2.08 triliun. Dana asing mulai agresif masuk saham bluechip. TLKM keluar sinyal divergence positif.  Sinyal divergence positif biasa keluar di bottom suatu trend dan mengindikasi akan terjadi reversal

Valuasi Saham EXCL

  Chart weekly saham EXCL terlihat jelas candle mendekati akhir fase konsolidasi dari pattern triangle. EXCL salah satu saham paling defensif. Meskipun IHSG turun 10% dan mayoritas saham turun, Saham EXCL tetap anti badai. Valuasi saham EXCL 3000

Foreign outflow belum berhenti

  Foreign outflow belum berhenti. Short-term issues for Asia : US 10 Year Treasury yield and USD (seem to be breaking up) on the rise are a risk to broad markets and both are not good for Asia relative performance S/T. (CLSA).

Saham Bluechip Dengan Potensi Dividen Jumbo

  A host of big dividend yields on offer in Indo Banyak saham bluechip potensi kasih dividen yield menarik ya. Yieldnya banyak yang lebih tinggi dari yield obligasi. Uang selalu mengalir ke tempat yang aman dan memberikan yield jumbo

November rain sudah berakhir

  Bulan November IHSG turun 6.07% penurunan bulanan paling parah di tahun 2024. Yield UST dan USD index mulai turun bagus buat IHSG. Siklus penurunan IHSG estimasi sudah selesai. November rain sudah berakhir. Waktunya menyambut pesta window dressing di bulan Desember. Siklus bulan Desember biasanya market naik tinggi 2 minggu pertama bulan desember setelah itu mulai sepi antisipasi libur natal dan Tahun baru. Indonesia memiliki performa positif yang kuat di bulan April, Juli, dan Desember *Hit Rate menunjukkan persentase bulan di mana pasar menunjukkan kinerja positif. Misalnya, Indonesia memiliki hit rate 92% pada bulan Desember yang berarti dalam 92% waktu, kinerja pasar di bulan tersebut adalah positif.

Menangkap Pisau Jatuh Saham ADRO

  Rikopedia bottom fishing saham ADRO 3500 lot or 700 jutaan. Buy di harga 2120-2130. Alasan beli karena harga saham sudah turun di area support dan sudah turun lebih besar dari dividen yang dibagikan.

Analisa Saham ADRO: Potensi Pertumbuhan Pasca Spin-Off AADI

Analisis Saham ADRO : Potensi Pertumbuhan Pasca Spin-Off AADI Adaro Energy (ADRO) tengah menjadi sorotan setelah mengumumkan rencana spin-off Adaro Aluminium Indonesia (AADI). Dengan valuasi ekuitas AADI yang diproyeksikan mencapai US$6,1 miliar, langkah ini menawarkan potensi pertumbuhan signifikan bagi para pemegang saham, meskipun disertai risiko tertentu. Berikut adalah ulasan lengkap mengenai prospek ADRO dan AADI pasca spin-off. Mengapa Spin-Off AADI Menarik? Rencana ini menempatkan ADRO dalam posisi strategis, mengingat AADI memiliki potensi kuat di sektor aluminium dan proyek energi terbarukan. Berdasarkan analisis: Valuasi Pasca Spin-Off: Nilai ADRO setelah spin-off AADI diperkirakan berada di kisaran US$5,3-7,0 miliar. Upside Bagi Pemegang Saham: Investor yang berpartisipasi dalam spin-off AADI dapat melihat potensi keuntungan hingga 112-171% dari valuasi yang diestimasikan. Free Cash Flow yang Kuat: AADI diproyeksikan akan menghasilkan arus kas bebas (FCF) yang solid mulai t...

Strategi Divestasi Bisnis Es Krim oleh Unilever Indonesia: Apa Dampaknya?

Strategi Divestasi Bisnis Es Krim oleh Unilever Indonesia: Apa Dampaknya? Unilever Indonesia (UNVR) baru-baru ini mengumumkan langkah besar dalam strategi bisnisnya, yaitu divestasi unit bisnis es krim sebagai bagian dari rencana pemisahan bisnis es krim global. Dengan nilai transaksi sebesar Rp7 triliun (sebelum pajak), langkah ini dinilai signifikan mengingat persaingan ketat di sektor tersebut. Berikut ini adalah analisis lengkap mengenai keputusan ini dan dampaknya bagi perusahaan maupun para pemegang saham. Alasan dan Dampak Divestasi Divestasi ini dilakukan untuk menjual unit bisnis es krim UNVR ke PT Magnum Ice Cream Indonesia. Nilai transaksi termasuk aset tetap dengan nilai pasar Rp2,55 triliun, buku bersih sebesar Rp1,99 triliun, serta inventaris senilai Rp172,8 miliar. Meskipun bisnis es krim berkontribusi 10% terhadap total penjualan Unilever Indonesia, langkah ini bertujuan untuk: 1. Refocusing Core Business: Mengalihkan fokus perusahaan pada lini bisnis inti lainnya yang ...

Penyebab Saham ADRO ARB

  ADRO membagikan dividen jumbo sebesar 1359 rupiah per lembar saham. Setelah cum date harga saham biasanya turun sebesar dividen. 

Outlook Ekonomi 2025: Dampak Kebijakan Trump dan Tarif Perdagangan

Outlook Ekonomi 2025: Dampak Kebijakan Trump dan Tarif Perdagangan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi AS Pemerintahan Trump kedua diprediksi akan membawa tarif yang lebih tinggi terhadap China dan industri otomotif, kebijakan imigrasi yang lebih ketat, pemangkasan pajak baru, serta pelonggaran regulasi. Langkah-langkah ini diyakini mampu mendorong ekonomi AS tumbuh sebesar 2,5% pada 2025, melampaui konsensus pasar dan pertumbuhan negara maju lainnya. Namun, risiko terbesar muncul dari tarif besar-besaran yang dapat menekan laju pertumbuhan. Penurunan Prospek Ekonomi Eropa dan China Ekonomi zona Euro diperkirakan tumbuh hanya 0,8% pada 2025, lebih rendah dari konsensus karena hambatan struktural yang sedang berlangsung dan ketidakpastian kebijakan perdagangan. Sementara itu, proyeksi pertumbuhan China direvisi turun menjadi 4,5%, dipengaruhi oleh tarif AS yang lebih tinggi meskipun kebijakan domestik yang lebih longgar diharapkan membantu. Inflasi dan Kebijakan Moneter AS: Inflasi indeks peng...

Arti Overweight Dalam Rekomendasi Saham

Dalam konteks rekomendasi saham, istilah overweight digunakan oleh analis atau manajer investasi untuk menyarankan agar investor menempatkan porsi yang lebih besar dari rata-rata atau benchmark mereka pada saham tertentu. Artinya, saham tersebut dipandang memiliki prospek yang lebih baik dibandingkan saham lain dalam kelompok atau indeks yang sama. Penjelasan lebih detail: Overweight : Analis percaya bahwa saham tersebut akan berkinerja lebih baik daripada rata-rata pasar atau sektornya, sehingga layak mendapatkan porsi investasi yang lebih besar. Neutral (kadang disebut juga "equal weight"): Saham diharapkan memiliki kinerja sejalan dengan pasar atau sektornya. Underweight : Analis menyarankan porsi lebih kecil, karena saham tersebut diprediksi berkinerja lebih buruk daripada rata-rata pasar atau sektornya. Istilah ini sering digunakan dalam laporan riset saham untuk membantu investor menentukan strategi alokasi portofolio.

USD Menguat Outflow Dana Asing Belum Berhenti

  Rebalancing MSCI sudah selesai tapi outflow dana asing belum berhenti ya. Sejak akhir September 2024, nilai dolar AS (USD) mengalami lonjakan 6.5%. Lonjakan USD saat ini sama persis seperti saat kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden 2016. Penguatan USD Menekan rupiah dan memicu outflow dana asing. Tahun 2016 USD menguat karena didorong oleh ekspektasi bahwa kebijakan ekonomi Trump akan memperkuat dolar melalui pemotongan pajak, deregulasi, dan stimulus fiskal. Namun, pada kenyataannya, rally USD hanya berlangsung sementara. Pada tahun berikutnya, nilai dolar justru melemah, bertentangan dengan narasi awal yang mengatakan bahwa kebijakan tersebut akan terus menguatkan mata uang AS.

Mengapa Emas Tetap Jadi Investasi Andalan di Tahun 2025?

Emas terus membuktikan dirinya sebagai salah satu aset paling aman bagi investor. Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan terhadap emas telah meningkat signifikan, dan tren ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga 2025. Apa yang mendasari prediksi ini, dan bagaimana investor dapat memanfaatkan peluang dari kenaikan harga emas? Emas all time high Pada akhir Oktober 2024, harga emas mencapai titik tertinggi baru, yaitu USD 2.790/oz, naik sebesar 35% sepanjang tahun. Lonjakan ini sebagian besar dipengaruhi oleh: 1. Diversifikasi Mata Uang Global Banyak bank sentral dan manajer aset swasta beralih dari dolar AS ke emas sebagai langkah mitigasi risiko. Tren dedolarisasi ini telah memperkuat harga emas, dengan pembelian emas oleh bank sentral diperkirakan mencapai 900 metrik ton pada 2024, jauh di atas rata-rata dekade sebelumnya sebesar 325 metrik ton. 2. Kondisi Geopolitik Memanasnya timur tengah, perang rusia ukraina terus menjadi pendorong utama permintaan emas. Investor melihat em...

Rebalancing MSCI Sudah Selesai, Tekanan Outflow Dana Asing Bakal Berkurang

  Tanggal 26 November ini rebalancing MSCI selesai. Tekanan jual asing estimasi juga akan berkurang. Waktunya terbang ke utara. Saham yang diobral MSCI sejak awal November mulai rebound semua ya. Pengumuman MSCI 6 November kemarin. effective date 26 Nov. MSCI menurunkan bobot Indonesia dari 2% menjadi 1.5%. Rebalancing MSCI selesai. Tekanan jual asing estimasi juga akan berkurang. Waktunya rebound ke utara.

Outlook Tahun 2025: Risiko yang Perlu Diwaspadai Pelaku Pasar

  Belajar dari trade war tahun 2018-19 AS vs China. Saat AS naikan tarif impor, China membalas dengan melemahkan mata uang (devaluasi) yuan sebesar 13%. Perhatikan data di atas ya  Perhatikan korelasi chart CNY dengan Rupiah di atas. Pergerakan yuan punya korelasi sangat besar dengan rupiah ya. Pelemahan yuan akan diikuti pelemahan rupiah juga. Risiko Ini yang belum price in or belum diantisipasi pelaku pasar. Perhatikan chart rupiah (USDIDR) tahun 2018 di atas . Waktu trade war AS vs China. Rupiah melemah signifikan dari 13 ribuan ke 15 ribuan ya. Apakah tahun 2025 akan terulang? Chart IHSG tahun 2018 juga loyo ya waktu ada trade war. Kenapa pakai acuan tahun 2018?  Karena tahun 2018 trump memulai perang dengan China. Jadi tahun 2018 bisa jadi pelajaran jika trump mulai perang dagang dengan China lagi di tahun 2025 ini.  Cara join membership Rikopedia klik di sini

IHSG Potensi Rebound

  Teori koreksi normal IHSG kisaran 10% terbukti ya. Setelah IHSG turun 10% dari titik puncak bulan September, IHSG mulai bottoming dan potensi rebound. Asing juga sudah berhenti jualan di BBRI, potensi rebound juga. IHSG jarang sekali koreksi lebih dari 20% (bear market) kecuali ada berita sangat jelek. Penurunan >20% terjadi di tahun 2008,2011,2013,2015 dan 2020. Saat fase bullish big bank selalu jadi motor penggerak IHSG.