Salah satu saham di BEI yang masuk kriteria Rikopedia untuk di hold jangka panjang untuk pensiun dengan potensi dividen yield 7% adalah saham BBRI. Akumulasi buy di harga 4500-4600.
Berikut beberapa contoh saham pertumbuhan jangka panjang lainnya yang cocok untuk pensiun:
- Saham blue chip: Saham blue chip adalah saham perusahaan besar yang sudah mapan dan memiliki rekam jejak laba yang stabil. Saham ini umumnya kurang volatile dibandingkan saham lain dan menawarkan dividen yang stabil. Contoh saham blue chip di Indonesia adalah PT Telekomunikasi Selular Tbk (TLKM), dan PT Astra International Tbk (ASII).
- Saham perusahaan yang bergerak di sektor defensif: Saham perusahaan yang bergerak di sektor defensif seperti konsumen dan utilitas umumnya tahan terhadap krisis ekonomi. Hal ini karena produk dan layanan yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan ini selalu dibutuhkan oleh konsumen, meskipun dalam kondisi ekonomi yang sulit. Contoh saham perusahaan yang bergerak di sektor defensif di Indonesia adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).
- Saham perusahaan yang bergerak di sektor yang sedang bertumbuh: Saham perusahaan yang bergerak di sektor yang sedang bertumbuh seperti teknologi dan kesehatan memiliki potensi untuk menghasilkan pertumbuhan yang tinggi dalam jangka panjang. Namun, perlu diingat bahwa saham ini umumnya lebih volatile dibandingkan saham lain.
Tips:
* Diversifikasi portofolio Anda: Jangan menaruh semua telur Anda dalam satu keranjang. Diversifikasikan portofolio Anda dengan berinvestasi di berbagai jenis saham dan sektor.
* Investasikan secara berkala: Investasikan secara berkala, meskipun dalam jumlah kecil. Dengan cara ini, Anda dapat memanfaatkan efek rata-rata biaya (dollar-cost averaging) dan meminimalkan risiko investasi Anda.
* Berinvestasilah dengan jangka panjang: Jangan tergoda untuk membeli dan menjual saham secara spekulatif. Investasikanlah dengan jangka panjang dan bersabarlah.
Ingatlah bahwa investasi selalu mengandung risiko. Sebelum berinvestasi, lakukanlah riset terlebih dahulu dan pahamilah profil risiko Anda.
Konsultasikan dengan penasihat keuangan untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan situasi keuangan Anda.