Short selling saham adalah strategi perdagangan di mana investor meminjam saham dari broker, kemudian menjualnya dengan harapan harga saham akan turun. Investor kemudian membeli kembali saham tersebut di kemudian hari dengan harga yang lebih rendah, dan mengembalikannya ke broker.
Keuntungan short selling:
- Investor dapat berpotensi mendapatkan keuntungan jika harga saham turun.
- Short selling dapat digunakan untuk mengedge portofolio terhadap penurunan pasar.
Risiko short selling:
- Investor dapat mengalami kerugian yang tidak terbatas jika harga saham terus naik.
- Short selling dapat melibatkan biaya tambahan, seperti biaya pinjaman dan biaya bunga.
Short selling adalah strategi berisiko tinggi yang hanya cocok untuk investor berpengalaman yang memahami dengan baik risiko yang terlibat.
Berikut beberapa hal yang perlu diingat sebelum melakukan short selling:
- Pastikan Anda memahami dengan baik cara kerja short selling dan risikonya.
- Lakukan riset Anda sendiri sebelum melakukan short selling pada saham apa pun.
- Gunakan stop-loss order untuk membatasi kerugian Anda.
- Jangan short sell saham yang tidak likuid.
- Diversifikasi portofolio Anda untuk mengurangi risiko.
Di Indonesia, short selling diatur oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini, hanya investor institusi yang dapat melakukan short selling.