1. Peluang rate cut 50 bps di bulan september 61%
Peluang the Fed memangkas suku bunga 50 bps di bulan September mulai terlihat efeknya ke rupiah. The Fed agresif rate cut akan memicu pelemahan USD dan penguatan rupiah. Rate cut tanpa hard landing mata uang emerging market bakal diuntungkan pelemahan USD. Dana asing juga akan mulai mengalir ke emerging market. Rate cut jika diikuti resesi pelaku pasar akan cenderung lari ke aset yang aman (safe haven) seperti gold, cash, obligasi pemerintah, mata uang safe haven seperti USD YEN.
2. Naiknya cadangan devisa Indonesia
Cadangan devisa Indonesia meningkat sebesar $5,2 miliar pada bulan Juli, mencapai $145,41 miliar, tertinggi sejak akhir 2023. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh penjualan obligasi pemerintah dalam dolar AS dan aliran masuk dana asing ke dalam sekuritas berdenominasi rupiah (SRBI) yang digunakan Bank Indonesia untuk menopang mata uang rupiah. Cadangan devisa yang meningkat ini mendukung tujuan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas mata uang di tengah ketidakpastian pasar global.
Selain itu, penguatan rupiah juga didorong oleh langkah pemerintah Indonesia yang meredakan kekhawatiran mengenai kondisi fiskal di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.