Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2024

Dampak Jika Trump Menang Pilpres AS

  Pilpres AS 5 Nov 2024 ( Trump vs Kamala harris). Jika trump menang pilpres bakal ada trade war AS vs China jilid 2 nih seperti tahun 2018 kemarin. Era partai republik USD cenderung melemah. Saat trump menjadi presiden US dollar index (DXY) turun 10.1%. Dampak Trump terhadap Inflasi dan Harga Bahan Bakar Grafik di bagian atas menunjukkan harga rata-rata bahan bakar tahunan selama masa kepemimpinan beberapa presiden, termasuk George W. Bush, Barack Obama, Donald Trump, dan Joe Biden. Di bawah kepemimpinan Trump, harga bahan bakar terlihat relatif lebih rendah dibandingkan masa Biden dan Obama. Trump memiliki harga rata-rata yang stabil di sekitar $2.50 per galon, sementara harga di era Biden mencapai puncak lebih dari $3.60 per galon. Di sisi lain, grafik rata-rata inflasi tahunan (YoY) menunjukkan bahwa inflasi selama kepemimpinan Trump sebesar 1,9%, yang lebih rendah dibandingkan dengan Joe Biden yang mencapai 5.7%. Ini mengindikasikan bahwa di masa Trump, tingkat inflasi lebih terke

The Fed Peluang Memangkas Suku Bunga 50 bps

  Jadwal FOMC 18 September. Peluang pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 50 bps naik menjadi 50%. Jika minggu depan The Fed agresif memangkas suku bunga sebesar 50 bps akan menjadi kejutan atau good news bagi pasar saham. Bullish 🔥🔥

IHSG Bergerak Mengikuti Pattern Inverse HnS

IHSG bergerak sesuai chart pattern inverse HnS yang sudah pernah dibahas Rikopedia tanggal 14 Agustus 2024  

Likuiditas

  LIKUIDITAS Kebijakan moneter yang akomodatif seperti penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia dapat meningkatkan likuiditas dalam perekonomian. mempercepat pertumbuhan pinjaman (kredit) dan peningkatan suplai uang (M2). Likuiditas naik dampaknya IHSG akan terus meroket ke utara. 5 faktor penggerak market 1. Earnings 2. Likuiditas 🔥 3. Valuasi 4. Suku bunga 5. Sentimen

Dampak Bank Sentral Eropa Memangkas Suku Bunga

  Bank sentral Eropa (ECB) kembali menurunkan suku bunga. The Fed pada tanggal 18 September ini kemungkinan besar akan mulai siklus pemangkasan suku bunga juga. Negara maju mulai memangkas suku bunga akan mengurangi tekanan terhadap rupiah. Dana asing juga akan lari ke tempat yang memberikan yield tinggi, salah satu pilihannya adalah Indonesia🔥 Pemotongan suku bunga oleh European Central Bank (ECB) menjadi 3,5% dapat berdampak ke Indonesia dalam beberapa cara : 1. Pergerakan Mata Uang: Penurunan suku bunga ECB dapat melemahkan euro dibandingkan mata uang lain, termasuk rupiah. Jika euro melemah, Indonesia bisa melihat perubahan dalam hubungan perdagangan dengan negara-negara di zona euro. Produk Indonesia yang diekspor ke Eropa bisa menjadi lebih mahal dalam mata uang euro, yang bisa menurunkan daya saing produk Indonesia di pasar Eropa. 2. Aliran Investasi: Penurunan suku bunga cenderung membuat aset berdenominasi euro kurang menarik bagi investor global. Sebagai akibatnya, investor

Akhirnya Inflasi AS Jinak

  Angka inflasi (CPI) AS berada di level 2.5%. Angka inflasi sudah jinak mendukung The Fed untuk segera pivot. Reminder sector yang diuntungkan saat The Fed pivot

Potensi Saham BRPT : Pattern Symmetrical Triangle

  Hari ini Rikopedia bongkar pasang portofolio pindah dari ERAA (TP 440) ke saham BRPT buy di harga 1150. BRPT pattern symmetrical triangle. BRPT : Best performer in bụll market since 2000.  BRPT | Underrated High Alpha Stock, Don't Miss Out! Sucor (AZ) BRPT is the best proxy for BREN and TPIA, which are the largest and third-largest components of the ICI. Despite this, BRPT is priced at only about 10% of their valuation, at Rp1,267 trillion or Rp13,500 per share. We raised our target price by 40% to Rp3,500 per share and are confident it is attainable, as BRPT and its subsidiaries continue to unlock their value. Konsensus target price BRPT. SUCOR yang baru saja ngeluarin riset pasang target 3500. Insider transaksi di BRPT Source : Bloomberg terminal

Indonesia & Malaysia: Safe Harbor di tengah perlambatan ekonomi global

  Indonesia & Malaysia: Safe Harbor di tengah perlambatan ekonomi global. Dana asing terus mengalir deras masuk Indonesia dan Malaysia.  Dana asing membanjiri IHSG.  The Fed pivot akan membuat mata uang MYR dan IDR terus menguat. Inflasi terkendali (Indonesia: 2,1% & Malaysia: 2%) yang berada dalam target bank sentral kedua negara, membuka peluang untuk pemangkasan suku bunga.

Data inflow dana asing mulai tanggal 1 Agustus sd 6 Sept 2024

Data inflow dana asing mulai tanggal 1 Agustus sd 6 Sept 2024. Saham yang paling banyak menerima inflow dana asing big bank. EXCL dapat inflow 167.4 milyar. Dana asing terus mengalir masuk ke IHSG. The Fed pivot dana asing bakal lebih besar lagi masuk ke IHSG. Kenaikan likuiditas bisa kita lihat dari 3 tanda (The three kings) : 1. Semakin besarnya inflow dana asing (Foreign inflow). 2. Peningkatan M1 dan M2. 3. Bank kembali agresif menyalurkan kredit.

Suku bunga mempengaruhi segalanya

  Interest rates power everything in the economic universe - Warren buffet Dalam dunia investasi, suku bunga memainkan peran yang sangat penting, seolah-olah seperti gravitasi pada apel. Ketika suku bunga rendah, tidak ada banyak "tarikan" terhadap harga aset, sehingga nilainya dapat melonjak. Namun, saat suku bunga naik, "gravitasi" mulai menarik nilai aset ke bawah. Menurut Warren Buffett, setiap bisnis baik itu pertanian, rumah apartemen, atau aset ekonomi lainnya sepenuhnya dipengaruhi oleh suku bunga. Kenapa? Karena saat kita berinvestasi, kita menukar uang kita sekarang dengan arus pendapatan yang akan datang di masa depan. Suku bunga yang tinggi berarti nilai saat ini dari uang yang akan kita terima di masa depan menjadi lebih kecil. Suku bunga memengaruhi segalanya dalam semesta ekonomi. Suku bunga seperti gravitasi dalam valuasi. Jika suku bunga mendekati nol, nilai aset bisa hampir tak terbatas. Namun, jika suku bunga sangat tinggi akan memberikan tarikan

Apakah Ekonomi AS Bisa Menghindari Resesi?

  Apakah Ekonomi AS Bisa Menghindari Resesi? Dalam beberapa bulan terakhir, ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda pelemahan, terutama di sektor ketenagakerjaan. Salah satu indikator penting yang sering diperhatikan adalah Nonfarm Payrolls.  Data terbaru menunjukkan bahwa rata-rata pergerakan 3 tahun dari nonfarm payroll kini hanya sedikit di atas 200 ribu pekerjaan. Pertanyaannya, apakah tren ini mengarah pada resesi?  Mengapa Nonfarm Payrolls Penting? Sejarah menunjukkan bahwa nonfarm payroll merupakan salah satu indikator awal yang bisa memprediksi resesi. Setiap kali rata-rata pergerakan 3 tahun dari data di atas turun di bawah 100 ribu, seperti yang terjadi pada dotcom crash di awal 2000-an dan krisis keuangan subprime pada 2008, AS masuk ke dalam resesi. Grafik yang mengilustrasikan siklus ini menunjukkan bahwa setiap kali angka ini turun drastis, resesi hampir pasti mengikuti. COVID-19 dan Distorsi Data Pandemi COVID-19 menyebabkan distorsi besar dalam data ketenagakerjaan, sehingg

USD index (DXY) terus melemah jika turun tembus level psikologis 100 akan jadi good news buat rupiah, saham, komoditas dan aset crypto

  Intermarket analysis ; USD index (DXY) terus melemah. Jika turun tembus level psikologis 100 akan jadi good news buat rupiah, saham, komoditas dan aset crypto. USD melemah dana asing akan terus membanjiri masuk pasar saham Indonesia. Performance emerging market cenderung positif saat USD melemah.  Dana asing terus mengalir masuk ke saham EXCL. Group whatsapp Rikopedia menunggu party di saham EXCL..

Berakhirnya Inverted Yield Curve: Apakah Tanda Positif bagi Pasar Saham atau Awal Resesi?

  "US Yield Curve" antara obligasi negara Amerika Serikat dengan tenor 2 tahun dan 10 tahun yang berubah menjadi positif. Berikut penjelasannya: 1. Yield Curve : Ini adalah grafik yang menunjukkan perbedaan imbal hasil (yield) antara obligasi jangka pendek (2 tahun) dan obligasi jangka panjang (10 tahun). Biasanya, imbal hasil obligasi jangka panjang lebih tinggi karena investor mengharapkan risiko lebih besar dalam jangka waktu yang lebih lama. 2.  Inversi Yield Curve : Ketika yield obligasi jangka pendek (2 tahun) lebih tinggi dari obligasi jangka panjang (10 tahun), ini disebut inversi. Hal ini sering dianggap sebagai tanda bahwa resesi mungkin akan terjadi dalam 18 bulan hingga 2 tahun. Namun, inversi kali ini berlangsung lebih lama dari biasanya. 3. Kembali Positif : Berita ini menunjukkan bahwa kurva hasil kembali positif (artinya yield obligasi 10 tahun lebih tinggi daripada 2 tahun) untuk sementara. Ini memulihkan kondisi normal antara kedua yield tersebut. 4. Dampak

Seasonality S&P500 di tahun pilpres AS

  Seasonality S&P500 di tahun pilpres AS

kinerja indeks pasar saham negara berkembang (EM) saat siklus pemotongan suku bunga Federal Reserve (Fed).

  Gambar di atas menunjukkan tabel kinerja indeks ekuitas pasar negara berkembang (EM) di sekitar awal siklus pemotongan suku bunga Federal Reserve (Fed). Tabel tersebut membandingkan kinerja berbagai indeks ekuitas dari beberapa negara EM dan indeks S&P 500 pada beberapa periode. Berikut adalah elemen-elemen utama dalam tabel: 1. Indeks EM per negara:    - Indeks yang ditampilkan termasuk MSCI Brazil, MSCI China, MSCI Indonesia, MSCI Mexico, MSCI Korea, MSCI India, dan lainnya. Indeks S&P 500 juga disertakan sebagai referensi untuk pasar AS. 2. Tanggal pemotongan suku bunga pertama Fed:    - Tanggal di sebelah kiri adalah tanggal dimulainya siklus pemotongan suku bunga oleh Fed. Ini termasuk siklus yang dimulai pada tahun 1989, 1995, 1998, 2001, 2007, dan 2019. 3.  Periode kinerja:    - Ada tiga periode kinerja yang diukur:       -  1 tahun sebelum (1y prior)  pemotongan suku bunga.      -  6 bulan sebelum (6m prior)  pemotongan suku bunga.      -  1 tahun setelah (1y post) pe

Mengenal Apa Itu Insider Trading

Insider trading adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan praktik perdagangan saham atau sekuritas berdasarkan informasi material non-publik yang dimiliki oleh orang dalam perusahaan. Orang dalam ini bisa termasuk direktur, eksekutif, karyawan, atau pemegang saham besar yang memiliki akses ke informasi penting yang belum tersedia untuk umum. Ada dua jenis insider trading: 1. Insider Trading Legal: Ini terjadi ketika orang dalam perusahaan membeli atau menjual saham mereka sesuai dengan aturan dan peraturan yang berlaku, serta melaporkan transaksi mereka kepada otoritas pengatur seperti bursa saham. Biasanya, transaksi ini dilakukan pada waktu-waktu tertentu yang ditentukan oleh perusahaan atau regulator untuk menghindari kesalahpahaman. 2. Insider Trading Ilegal: Terjadi ketika seseorang melakukan perdagangan saham berdasarkan informasi material yang belum dipublikasikan dan menggunakan informasi tersebut untuk mendapatkan keuntungan finansial atau menghindari kerugian. Inside

Pasar Saham Kembali Volatile

  Pasar saham AS kembali volatile. Nasdaq tadi malam turun 3% akibat penurunan saham sektor teknologi. Penurunan saham NVDA membebani pasar. Bulan September bulan paling volatile buat pasar saham AS. Untuk IHSG tidak akan volatile seperti pasar saham AS karena ditopang inflow dana asing. Salah satu sektor defensif di BEI adalah sector telco. Aman saat pasar volatile #EXCL *Target saham sector telco (Macquarie RX)

Target Saham Sector Telco

  CLSA (KZ) raise target saham EXCL dari 2300 ke level 2500. *We are conservative on XL’s merger talk with Smartfren but acknowledge XL’s cheap valuation ad potential upside from a data price hike. Target saham sector telco (CLSA)

Valuasi Saham Sector Telco

  Jika dicompare dengan saham telco lainnya dari sisi EV/EBITDA dan PBV saham EXCL yang paling murah. Dari sisi dividen yield TLKM yang paling menarik. Saham EXCL potensi buat higher high.

Cara Menghitung Harga Wajar Saham

Menghitung harga wajar saham adalah langkah penting dalam investasi untuk menentukan apakah saham tersebut overvalued (terlalu mahal) atau undervalued (terlalu murah) dibandingkan dengan nilai intrinsiknya. Ada beberapa metode yang bisa digunakan, tergantung pada pendekatan dan data yang tersedia. Berikut adalah beberapa cara yang umum digunakan:  1. Metode Price to Earnings Ratio (P/E Ratio)   Langka :      - Cari tahu EPS dari perusahaan (bisa dilihat dari laporan keuangan atau situs pasar saham).      - Gunakan P/E Ratio industri atau rata-rata P/E dari saham sejenis.      - Kalikan EPS dengan P/E Ratio untuk mendapatkan harga wajar. 2. Metode Discounted Cash Flow (DCF) Langkah:      - Prediksi arus kas (cash flow) di masa depan.      - Tentukan tingkat diskonto (biasanya menggunakan Weighted Average Cost of Capital atau WACC).      - Diskontokan arus kas tersebut ke nilai saat ini.      - Jumlahkan semua nilai saat ini dari arus kas tersebut untuk mendapatkan nilai wajar saham. 3.

Target IHSG Selanjutnya

  Target IHSG di fibonacci 161.8% 7700 sudah tercapai di bulan Agustus. Target selanjutnya di level 7900-8000 ( Pattern inverse HnS). Teori pattern inverse head and shoulders

Likuiditas Potensi Meningkat

  LIKUIDITAS Peningkatan M1 dan M2, yang mencerminkan pertumbuhan jumlah uang beredar dalam perekonomian mulai mengalami peningkatan masing-masing 7% dan 7,8%. Kenaikan ini dampak percepatan belanja pemerintah. Kedepan likuiditas masih ada ruang untuk naik lagi. Pilkada di bulan November 2024, dengan anggaran Rp27 triliun akan mendorong peningkatan likuiditas. 5 faktor penggerak market 1. Earnings 2. Likuiditas 3. Valuasi 4. Suku bunga 5. Sentimen Kenaikan likuiditas bisa kita lihat dari 3 poin (The three kings) : 1. Semakin besarnya inflow dana asing (Foreign inflow). 2. Peningkatan M1 dan M2. 3. Bank kembali agresif menyalurkan kredit.