Langsung ke konten utama

Apakah Ekonomi AS Bisa Menghindari Resesi?

 

Apakah Ekonomi AS Bisa Menghindari Resesi?

Apakah Ekonomi AS Bisa Menghindari Resesi?

Dalam beberapa bulan terakhir, ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda pelemahan, terutama di sektor ketenagakerjaan. Salah satu indikator penting yang sering diperhatikan adalah Nonfarm Payrolls. Data terbaru menunjukkan bahwa rata-rata pergerakan 3 tahun dari nonfarm payroll kini hanya sedikit di atas 200 ribu pekerjaan. Pertanyaannya, apakah tren ini mengarah pada resesi? 

Mengapa Nonfarm Payrolls Penting?

Sejarah menunjukkan bahwa nonfarm payroll merupakan salah satu indikator awal yang bisa memprediksi resesi. Setiap kali rata-rata pergerakan 3 tahun dari data di atas turun di bawah 100 ribu, seperti yang terjadi pada dotcom crash di awal 2000-an dan krisis keuangan subprime pada 2008, AS masuk ke dalam resesi. Grafik yang mengilustrasikan siklus ini menunjukkan bahwa setiap kali angka ini turun drastis, resesi hampir pasti mengikuti.

COVID-19 dan Distorsi Data

Pandemi COVID-19 menyebabkan distorsi besar dalam data ketenagakerjaan, sehingga angka-angka yang terlihat saat ini harus dilihat dengan sedikit kehati-hatian. Meski begitu, tren jangka panjang masih memberikan wawasan yang berharga. Saat ini, meskipun belum mencapai titik kritis di bawah 100 ribu, penurunan yang konsisten pada nonfarm payroll bisa menjadi tanda bahwa ekonomi AS menghadapi tantangan besar.

Apa Artinya Ini Bagi Ekonomi?

Jika angka nonfarm payroll terus menurun dan akhirnya jatuh di bawah 100 ribu, bisa menjadi sinyal kuat bahwa resesi akan segera terjadi. Banyak ekonom dan analis pasar menggunakan indikator ini sebagai salah satu sinyal awal untuk mengantisipasi penurunan ekonomi yang lebih besar. Siapa yang bisa mencegah penurunan ekonomi? Jawabannya jelas The Fed. Jika The Fed agresif memangkas suku bunga, Agresif easing ada peluang besar ekonomi AS terhindar dari resesi.

Dampak ke Pasar Saham

Perhatikan Grafik dari BofA (Bank of America) di bawah menunjukkan pola yang berbeda pada pasar saham (S&P 500) sebelum dan setelah pemotongan suku bunga oleh The Federal Reserve (Fed). Ada dua skenario utama yang diilustrasikan yaitu 

1. Skenario Tanpa Resesi (Soft landing)

Pada periode seperti tahun 1995, 1998, dan 2019, setelah The Fed memotong suku bunga, pasar saham (S&P 500) mengalami rebound dan tren kenaikan. ketika resesi berhasil dihindari setelah pemotongan suku bunga pertama, pasar saham justru pulih dan naik tajam. Ini berarti bahwa pasar cenderung merespons positif terhadap pemotongan suku bunga jika ekonomi tidak jatuh ke dalam resesi.

2. Skenario dengan resesi (Hard landing)

Pada periode seperti tahun 2001 dan 2007, meskipun The Fed juga melakukan pemotongan suku bunga, pasar saham justru terus menurun. ketika resesi terjadi setelah pemotongan suku bunga, pasar saham mengalami tekanan yang signifikan, dengan tren penurunan yang berkelanjutan.

Penutup

Meskipun sulit untuk memprediksi masa depan dengan pasti, nonfarm payroll tetap menjadi indikator yang sangat penting dalam memahami kondisi ekonomi AS. Apakah resesi akan terjadi? Apakah penurunan suku bunga The Fed mampu mencegah resesi terjadi? Hanya waktu yang bisa menjawab dengan pasti, penting bagi kita untuk tetap waspada terhadap sinyal-sinyal dari pasar tenaga kerja. Stay tuned dan ikuti terus perkembangan ekonomi untuk memahami dampak lebih lanjut pada perekonomian global di channel telegram Rikopedia :)

Join membership Rikopedia klik di sini

Postingan populer dari blog ini

Membership Rikopedia

Selamat datang di halaman registrasi membership Rikopedia. Dengan join membership anda akan mendapat bimbingan trading saham dan update informasi yang berkualitas via group WhatsApp.  Kinerja Portofolio Rikopedia dan testimoni member klik  di sini Fasilitas membership detailnya sebagai berikut : Update saham yang masuk dan keluar portofolio Rikopedia .  Fokus trading 3-5 saham.  Analisa saham secara teknikal, fundamental & analisa makro. Update news, Sentimen, Trading plan, Money & risk management. Sharing ilmu dan strategy trading saham berdasarkan pengalaman Rikopedia sejak tahun 2008. Member bisa diskusi dan konsultasi portofolio. Biaya join membership Rp.500,000/Bulan. Bagi anda yang berminat join membership dapat melakukan transfer ke rekening di bawah ini: 1. Bank Mandiri 1440013474108 Rikosiwi sandi Saputro. 2. Bank BCA 7915239226 Rikosiwi sandi Saputro. Membership akan terhitung dari mulai tanggal konfirmasi pembayaran diterima dan aktifasi pertam

Portofolio Rikopedia dan Testimoni Member

Screenshot salah satu portofolio Rikopedia dengan modal awal 500 juta Kinerja Tahun 2018 Kinerja Tahun 2019 Januari February Maret April Mei Juni July  Agustus  September Oktober November  Desember Kinerja Tahun 2020 Tanggal 11 Mei akumulasi BBRI 2250 lot harga 2630 Trading SCMA 27-28 Mei 2020  Tanggal 4 Juni 2020 profit 36 juta dari BBNI Profit 68 Juta dari saham BBNI Profit 37 juta dari saham ELSA Profit 40 juta tanggal 19 Juni 2020  Profit 61 Juta tanggal 3 July 2020                                      Tanggal 19 Oktober 2020 Rikopedia beli BSDE 18361 lot November 2020 Desember 2020 Kinerja Tahun 2021 Januari 2021 Trading ELSA 27 Januari 2021 Bulan February profit 268 juta Bulan Maret minus 5 juta PTBA profit 123 juta BBTN profit 65 juta                                                         Porto