Menghitung harga wajar saham adalah langkah penting dalam investasi untuk menentukan apakah saham tersebut overvalued (terlalu mahal) atau undervalued (terlalu murah) dibandingkan dengan nilai intrinsiknya. Ada beberapa metode yang bisa digunakan, tergantung pada pendekatan dan data yang tersedia. Berikut adalah beberapa cara yang umum digunakan:
1. Metode Price to Earnings Ratio (P/E Ratio)
Langka :
- Cari tahu EPS dari perusahaan (bisa dilihat dari laporan keuangan atau situs pasar saham).
- Gunakan P/E Ratio industri atau rata-rata P/E dari saham sejenis.
- Kalikan EPS dengan P/E Ratio untuk mendapatkan harga wajar.
2. Metode Discounted Cash Flow (DCF)
Langkah:
- Prediksi arus kas (cash flow) di masa depan.
- Tentukan tingkat diskonto (biasanya menggunakan Weighted Average Cost of Capital atau WACC).
- Diskontokan arus kas tersebut ke nilai saat ini.
- Jumlahkan semua nilai saat ini dari arus kas tersebut untuk mendapatkan nilai wajar saham.
3. Metode Price to Book Value (P/BV)
Langkah:
- Cari tahu Book Value Per Share dari perusahaan.
- Gunakan P/BV Ratio industri atau rata-rata P/BV dari saham sejenis.
- Kalikan Book Value dengan P/BV Ratio untuk mendapatkan harga wajar.
4. Metode Dividend Discount Model (DDM)
Langkah:
- Tentukan dividen per saham saat ini.
- Tentukan tingkat diskonto yang sesuai.
- Estimasikan tingkat pertumbuhan dividen.
- Gunakan rumus di atas untuk mendapatkan harga wajar saham.
5. Metode Relative Valuation (Penilaian Relatif)
Langkah:
- Bandingkan saham dengan perusahaan sejenis dalam industri yang sama.
- Gunakan rasio keuangan seperti P/E, P/BV, EV/EBITDA, dll., untuk menentukan apakah saham tersebut lebih murah atau lebih mahal dibandingkan dengan perusahaan sejenis.
6. Metode Asset-Based Valuation
Langkah:
- Hitung nilai aset bersih perusahaan (total aset dikurangi total liabilitas).
- Bagi dengan jumlah saham beredar untuk mendapatkan nilai per saham.
Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan, dan sering kali lebih baik menggunakan kombinasi beberapa metode untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif. Perlu diingat bahwa perhitungan harga wajar saham juga bergantung pada asumsi dan estimasi, sehingga selalu ada unsur ketidakpastian.