Langsung ke konten utama

Sarana Menara Nusantara (TOWR) Lakukan Right Issue dengan Harga Rp900/Saham

Sarana Menara Nusantara (TOWR) Lakukan Right Issue dengan Harga Rp900/saham

Sarana Menara Nusantara (TOWR) Lakukan Right Issue dengan Harga Rp900/Saham

Sarana Menara Nusantara (TOWR) baru saja mengumumkan pelaksanaan rights issue dengan harga Rp900 per saham, yang mencerminkan premi sekitar 7% dibandingkan dengan harga penutupan terakhir. Dalam pengumuman ini, jumlah dana yang dihimpun juga dipangkas setengahnya dari Rp9 triliun menjadi Rp4,5 triliun. Adapun Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (EGM) akan diselenggarakan pada 25 Oktober mendatang dengan potensi dilusi sekitar 9%.

1. Mengelola Struktur Modal untuk Akuisisi Lebih Lanjut

Mayoritas saham TOWR dimiliki oleh Djarum/Hartono Family (~60%), sementara kepemilikan publik sekitar ~40%. Untuk dapat melanjutkan agenda ini, TOWR perlu mendapatkan persetujuan dari setidaknya 66,66% dari total pemegang saham, yang berarti sekitar 6,66% pemegang saham publik harus memberikan persetujuan.

TOWR menunjukkan minatnya untuk terus melakukan akuisisi aset tambahan setelah akuisisi IBST baru-baru ini. Ada beberapa peluang di pasar, termasuk potensi investasi dalam aset serat optik oleh Axiata dan Indosat. Namun, akuisisi seperti ini diperkirakan akan meningkatkan beban utang TOWR.

2. Menggunakan Dana untuk Pembayaran Utang

Dalam pengajuan resmi, TOWR menjelaskan bahwa dana yang diperoleh dari rights issue akan digunakan untuk pembayaran utang. Nilai ini setara dengan sekitar 10% dari total utang bersih TOWR yang mencapai Rp44 triliun pada Juni 2024. Konsolidasi IBST ke dalam TOWR mulai kuartal ketiga 2024 juga akan menambah rasio utang (gearing ratio).

Langkah ini diharapkan dapat menjaga rasio utang TOWR pada tingkat yang lebih rendah dibandingkan TBIG (5,7x), namun tetap lebih tinggi dibandingkan dengan Mitratel (2,4x). Hal ini juga memberikan fleksibilitas pada neraca keuangan TOWR untuk membiayai akuisisi tambahan di masa mendatang.

3. Optimisme Analis terhadap Prospek TOWR

Macquarie Research mempertahankan rekomendasi Outperform untuk saham TOWR setelah pengumuman ini. Analis percaya bahwa dampak dilusi sekitar 9% terhadap harga saham relatif kecil dan dapat teratasi dengan baik oleh pasar. Rekomendasi Outperform ini didukung oleh pandangan bahwa TOWR dapat menjadi salah satu penerima manfaat utama dari potensi penurunan suku bunga di antara operator menara lainnya.

Dengan tingkat utang yang moderat, proporsi utang mengambang yang tinggi, serta durasi aset yang panjang dibandingkan dengan kompetitornya, TOWR memiliki posisi yang solid untuk menghadapi perubahan kondisi ekonomi. Dukungan lebih lanjut dari potensi penurunan suku bunga akan semakin memperkuat posisi keuangan TOWR.

4. Analisis Kinerja Keuangan TOWR dan Proyeksi Masa Depan

Berdasarkan laporan terbaru, TOWR mencatatkan pendapatan sebesar Rp11,740 miliar pada tahun 2023, dengan proyeksi pertumbuhan mencapai Rp12,186 miliar pada 2024 dan Rp12,779 miliar pada 2025. Laba bersih diproyeksikan mencapai Rp3,534 miliar pada 2024 dan Rp3,828 miliar pada 2025, dengan pertumbuhan yang stabil seiring dengan upaya perusahaan dalam mengoptimalkan struktur modalnya.

Dengan rasio harga terhadap laba (PER) yang diperkirakan sebesar 10,9x pada 2024 dan 9,8x pada 2025, saham TOWR menawarkan valuasi yang menarik bagi investor yang mencari stabilitas di sektor menara telekomunikasi.

Kesimpulan

Langkah TOWR dalam melakukan rights issue dengan harga yang kompetitif serta fokus pada pengelolaan struktur modal dan pembayaran utang menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjaga keseimbangan keuangan. Analis Macquarie tetap optimis terhadap prospek TOWR di tengah potensi pertumbuhan akuisisi dan stabilitas keuangan perusahaan. Dengan potensi dukungan dari penurunan suku bunga di masa mendatang, saham TOWR menjadi salah satu pilihan menarik bagi investor yang ingin memanfaatkan peluang di sektor telekomunikasi.

Tags: investasi saham, Sarana Menara Nusantara, TOWR, analisis saham, Macquarie Research, rekomendasi saham, right issue TOWR, prospek investasi telekomunikasi



Postingan populer dari blog ini

Membership Rikopedia

Selamat datang di halaman registrasi membership Rikopedia. Dengan join membership anda akan mendapat bimbingan trading saham dan update informasi yang berkualitas via group WhatsApp.  Kinerja Portofolio Rikopedia dan testimoni member klik  di sini Fasilitas membership detailnya sebagai berikut : Update saham yang masuk dan keluar portofolio Rikopedia .  Fokus trading 3-5 saham.  Analisa saham secara teknikal, fundamental & analisa makro. Update news, Sentimen, Trading plan, Money & risk management. Sharing ilmu dan strategy trading saham berdasarkan pengalaman Rikopedia sejak tahun 2008. Member bisa diskusi dan konsultasi portofolio. Biaya join membership Rp.500,000/Bulan. Bagi anda yang berminat join membership dapat melakukan transfer ke rekening di bawah ini: 1. Bank Mandiri 1440013474108 Rikosiwi sandi Saputro. 2. Bank BCA 7915239226 Rikosiwi sandi Saputro. Membership akan terhitung dari mulai tanggal konfirmasi pembayaran diterima dan aktifasi pertam

Portofolio Rikopedia dan Testimoni Member

Screenshot salah satu portofolio Rikopedia dengan modal awal 500 juta Kinerja Tahun 2018 Kinerja Tahun 2019 Januari February Maret April Mei Juni July  Agustus  September Oktober November  Desember Kinerja Tahun 2020 Tanggal 11 Mei akumulasi BBRI 2250 lot harga 2630 Trading SCMA 27-28 Mei 2020  Tanggal 4 Juni 2020 profit 36 juta dari BBNI Profit 68 Juta dari saham BBNI Profit 37 juta dari saham ELSA Profit 40 juta tanggal 19 Juni 2020  Profit 61 Juta tanggal 3 July 2020                                      Tanggal 19 Oktober 2020 Rikopedia beli BSDE 18361 lot November 2020 Desember 2020 Kinerja Tahun 2021 Januari 2021 Trading ELSA 27 Januari 2021 Bulan February profit 268 juta Bulan Maret minus 5 juta PTBA profit 123 juta BBTN profit 65 juta                                                         Porto