Kinerja XL Axiata di Kuartal Ketiga 2024: EBITDA Tetap Kuat di Tengah Pertumbuhan Pendapatan yang Melambat
XL Axiata terus memperlihatkan ketangguhan dalam menghadapi tantangan bisnis pada kuartal ketiga 2024 (3Q24). Meskipun menghadapi pelambatan pertumbuhan pendapatan, perusahaan berhasil menjaga margin EBITDA di atas 52%, yang merupakan pencapaian luar biasa dalam industri telekomunikasi yang sangat kompetitif ini. Artikel ini akan mengupas lebih dalam kinerja keuangan XL Axiata di 3Q24 dan strategi yang diterapkan perusahaan untuk menjaga pertumbuhan dan profitabilitas.
Pendapatan yang Bertumbuh di Tengah Perlambatan Layanan Digital
Pada 3Q24, XL Axiata mencatatkan pendapatan sebesar Rp8,31 triliun, yang meningkat sebesar 2,5% secara tahunan (Year-on-Year/YoY) dan 3,5% secara kuartalan (Quarter-on-Quarter/QoQ). Namun, laju pertumbuhan pendapatan layanan data dan digital mengalami perlambatan dari 6,9% YoY pada 2Q24 menjadi 3,1% YoY di 3Q24. Hal ini disebabkan oleh penurunan pertumbuhan trafik data menjadi 4,1% YoY. Meskipun demikian, XL Axiata tetap berhasil menambahkan 100 ribu pelanggan baru di kuartal ini.
Penurunan ARPU di Tengah Peningkatan Pelanggan Baru
ARPU (Average Revenue Per User) blended menurun sebesar 2,4% YoY/6,8% QoQ menjadi Rp41 ribu per bulan. Meskipun demikian, XL Axiata menambahkan 22 ribu pelanggan di sektor broadband rumah dan berhasil menambah total 289 ribu pelanggan broadband selama sembilan bulan pertama 2024. Selain itu, tingkat penetrasi konvergensi juga meningkat dari 81% di 2Q24 menjadi 83% di 3Q24, menunjukkan adopsi yang lebih tinggi terhadap layanan terpadu yang ditawarkan oleh perusahaan.
EBITDA Tetap Kuat di Tengah Penurunan Biaya
EBITDA XL Axiata mencapai Rp4,34 triliun, naik 5,8% YoY namun turun tipis 3,7% QoQ. Keberhasilan dalam menjaga pertumbuhan EBITDA ini sebagian besar disebabkan oleh efisiensi di beberapa komponen biaya seperti biaya tenaga kerja dan infrastruktur. Margin EBITDA perusahaan membaik menjadi 52,2% di 3Q24, mencerminkan pengendalian biaya yang baik meskipun ada tekanan dari kenaikan harga BBM dan kondisi ekonomi yang kurang stabil.
Keuntungan Operasional dan Laba Bersih yang Positif
Laba operasional XL Axiata mencapai Rp1,27 triliun di 3Q24, dengan margin operasi mencapai 11,3%. Selama sembilan bulan pertama 2024, laba operasional mencapai Rp4,06 triliun, naik 25,7% YoY. Untuk laba bersih, meskipun PATAMI (Profit After Tax and Minority Interests) sebesar Rp292 miliar mengalami penurunan 15,6% YoY pada 3Q24, secara keseluruhan PATAMI di sembilan bulan pertama 2024 masih mencapai Rp1,33 triliun, menunjukkan kinerja yang masih solid di tengah tantangan ekonomi.
Kesimpulan: Prospek Positif XL Axiata di 2024
Meskipun menghadapi pelambatan pertumbuhan pendapatan dan penurunan ARPU, XL Axiata berhasil mempertahankan margin EBITDA yang kuat. Pengelolaan biaya yang efektif dan penambahan pelanggan baru menjadi faktor utama yang menjaga kestabilan keuangan perusahaan. Dengan strategi ini, XL Axiata tampaknya mampu menghadapi tantangan yang ada, terutama di tengah persaingan ketat dengan pemain besar lainnya di industri telekomunikasi.