Langsung ke konten utama

China Bersiap untuk Melonggarkan Kebijakan Moneter di Tahun 2025

China Bersiap untuk Melonggarkan Kebijakan Moneter di Tahun 2025

China Bersiap untuk Melonggarkan Kebijakan Moneter di Tahun 2025

China akan mengubah kebijakan moneternya dari pendekatan "prudent" menjadi "moderately loose" di tahun mendatang. Langkah ini merupakan penyesuaian pertama sejak krisis keuangan global 2008. Perubahan ini menjadi sinyal kesiapan China untuk mengambil langkah agresif guna mendukung perekonomiannya.

Mengapa Ini Penting?

Perubahan ini hampir setara dengan pendekatan "whatever it takes" yang terkenal dari Mario Draghi, meskipun China belum sampai pada langkah ekstrem seperti suku bunga negatif. Dengan kebijakan ini, Bank Sentral China (PBOC) kemungkinan akan fokus pada penurunan suku bunga dan pelonggaran persyaratan cadangan (RRR) bagi bank dan lembaga kredit.

Langkah ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembiayaan yang lebih longgar, meningkatkan produktivitas, serta mendorong daya beli masyarakat.

Efek Kebijakan Ini

PBOC telah memangkas suku bunga repo 7 hari dari 1,8% menjadi 1,5% sepanjang tahun ini. Meskipun total pemangkasan sebesar 30 basis poin sudah dilakukan, angka ini masih jauh dari pemangkasan sebesar 100 basis poin yang dilakukan oleh The Fed.

Pasar saham merespons positif setiap kali pemangkasan dilakukan. Namun, tanpa kemajuan yang konsisten, keuntungan dari langkah ini cenderung akan berkurang. Agar kebijakan ini efektif, PBOC perlu bekerja sama dengan stimulus fiskal untuk menciptakan kondisi ekonomi yang stabil dan produktif.

Risiko yang Dihadapi

Salah satu risiko terbesar dari pemangkasan suku bunga lebih dalam adalah potensi depresiasi tajam yuan. Stabilitas mata uang sangat penting untuk menarik investor asing, terutama dari pasar negara berkembang. Jika depresiasi yuan semakin cepat sementara The Fed mempertahankan kebijakan moneternya, hal ini dapat memperburuk kelemahan ekonomi China.

PBOC perlu mengelola keseimbangan antara pelonggaran kebijakan moneter dan menjaga stabilitas mata uang agar ekonomi tetap kompetitif di pasar global.

Kesimpulan

Dengan melonggarkan kebijakan moneter, China menunjukkan langkah proaktif untuk menghidupkan kembali ekonominya di tengah tantangan global. Namun, pelaksanaan kebijakan ini harus disertai dengan pengelolaan risiko yang hati-hati untuk menjaga stabilitas jangka panjang. Bagaimana kebijakan ini akan berdampak, hanya waktu yang bisa menjawab.



Postingan populer dari blog ini

Membership Rikopedia

Selamat datang di halaman registrasi membership Rikopedia. Dengan join membership anda akan mendapat bimbingan trading saham dan update informasi yang berkualitas via group WhatsApp.  Kinerja Portofolio Rikopedia dan testimoni member klik  di sini Fasilitas membership detailnya sebagai berikut : Update saham yang masuk dan keluar portofolio Rikopedia .  Fokus trading 3-5 saham.  Analisa saham secara teknikal, fundamental & analisa makro. Update news, Sentimen, Trading plan, Money & risk management. Sharing ilmu dan strategy trading saham berdasarkan pengalaman Rikopedia sejak tahun 2008. Member bisa diskusi dan konsultasi portofolio. Biaya membership Rp. 500,000/ Bulan. Bagi anda yang berminat join membership dapat melakukan transfer ke rekening di bawah ini: 1. Bank Mandiri 1440013474108 Rikosiwi sandi Saputro. 2. Bank BCA 7915239226 Rikosiwi sandi Saputro. Membership akan terhitung dari mulai tanggal konfirmasi pembayaran diterima dan ...

Portofolio Rikopedia dan Testimoni Member

Screenshot salah satu portofolio Rikopedia dengan modal awal 500 juta Kinerja Tahun 2018 Kinerja Tahun 2019 Januari February Maret April Mei Juni July  Agustus  September Oktober November  Desember Kinerja Tahun 2020 Tanggal 11 Mei akumulasi BBRI 2250 lot harga 2630 Trading SCMA 27-28 Mei 2020  Tanggal 4 Juni 2020 profit 36 juta dari BBNI Profit 68 Juta dari saham BBNI Profit 37 juta dari saham ELSA Profit 40 juta tanggal 19 Juni 2020  Profit 61 Juta tanggal 3 July 2020                                      Tanggal 19 Oktober 2020 Rikopedia beli BSDE 18361 lot November 2020 Desember 2020 Kinerja Tahun 2021 Januari 2021 Trading ELSA 27 Januari 2021 Bulan February profit 268 juta Bul...