Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

Fibonacci IHSG

  IHSG sudah mendekati target koreksi dari expanding pattern. Risiko terburuk test fibonacci 61.8%

Apakah China Akan Melemahkan Mata Uangnya Buat Melawan Trump?

  Trade war semakin panas China estimasi bakal pakai strategy melemahkan yuan seperti tahun 2018. Data dari JP Morgan Asset Management : History pergerakan yuan saat trade war 1.0 di tahun 2018-2019. Pada perang dagang sebelumnya, CNY melemah 16% terhadap USD untuk mengimbangi dampak tarif. China akan terus mendevaluasi mata uangnya agar produk ekspor mereka tetap murah di pasar AS dan mengimbangi perang tarif dengan AS. Dari data Rupiah punya korelasi sangat besar dengan pergerakan yuan. Pelemahan yuan potensi menyeret rupiah. Jika China terus melemahkan mata uangnya seperti tahun 2018 artinya pelemahan Rupiah masih bisa lanjut ya..

Memahami Anatomi Bear Market 2025 : Seberapa Dalam? Seberapa Lama?

Pasar saham global kembali memasuki fase yang tidak nyaman: banyak indeks utama mengalami penurunan tajam, kekhawatiran akan resesi meningkat, dan volatilitas kembali menghantui para investor. Tapi… apakah ini pertanda krisis besar atau justru awal dari peluang emas? Kami akan membedah situasi pasar saat ini berdasarkan pelajaran dari ratusan tahun sejarah pasar keuangan. Tidak Semua Bear Market Sama Goldman Sachs membagi bear market ke dalam tiga tipe: Structural Bear Market : Disebabkan gelembung dan krisis sistemik, seperti 1929 dan 2008. Durasi panjang, pulihnya bisa lebih dari 10 tahun. Cyclical Bear Market : Bagian dari siklus ekonomi – karena suku bunga naik, laba turun, atau ancaman resesi. Durasi ±2 tahun. Event-Driven Bear Market : Dipicu oleh kejutan sesaat seperti pandemi, perang, atau kebijakan tarif. Pulih lebih cepat, dalam ±1 tahun. Saat ini , kita ada dalam kategori  event-driven bear market , dipicu oleh kebijakan tarif saat  liberation day . Namun, risikonya...

Aturan baru batas ARB dan trading halt IHSG

Aturan baru berlaku mulai Hari ini ARB Maksimal 15%. Trading Halt kalau IHSG minus 8%

Proyeksi Ekonomi & Arah Suku Bunga The Fed dari Goldman Sachs

  Goldman Sachs menurunkan proyeksi pertumbuhan GDP AS Q4 2025 dibandingkan Q4 2024 menjadi hanya 0.5%. Dalam skenario tanpa resesi: The Fed diperkirakan akan melakukan 3 kali penurunan suku bunga masing-masing 25 bps mulai Juni 2025 (awalnya diprediksi mulai Juli). Dalam skenario dengan resesi: Fed bisa turunkan suku bunga sampai 200 bps (2%) sepanjang tahun ke depan.

Harga Minyak Crash, Apa Artinya Buat Ekonomi?

  Pertama kalinya harga minyak jatuh di bawah $60 level terendah dalam 4 tahun. Apa artinya buat ekonomi? Minyak anjlok di bawah $60 sinyal pelemahan ekonomi global. Tapi sekaligus jadi katalis positif untuk inflasi turun dan mendorong The Fed untuk segera pivot kebijakan moneter. Semua asset class saling berkorelasi. Saat pasar crash yang jatuh bukan hanya 1 aset saja ya, tapi mayoritas harga aset jatuh semua. Mulai dari saham, crypto, komoditas dll

Rupiah Melemah ke Level 17.200

USD/IDR > 17 ribu. Rupiah terus melemah, Dana asing bakal terus keluar dari pasar saham

Valuasi Pasar Saham AS Masih Mahal

  Meskipun sudah anjlok valuasi pasar saham AS masih sangat mahal. Dari data history di setiap resesi, P/E rasio indeks S&P 500 selalu turun di bawah 15,6. Bahasa simplenya valuasi pasar saham AS masih mahal, Anjloknya kurang dalam. S&P 500 masih tergolong mahal , bahkan setelah koreksi pasar. Dari 13 metrik valuasi,  12 menunjukkan bahwa pasar berada pada level “expensive” atau “very expensive”.

Kenapa The Fed Belum Turun Tangan di Tengah Guncangan Tarif Trump?

Pekan ini, perhatian investor global tertuju pada satu hal besar: kebijakan tarif Presiden Trump yang menggemparkan pasar. Kenaikan tarif impor hingga 25% membawa AS pada level tarif tertinggi sejak 1908—dan pasar pun langsung bereaksi keras. Namun, di tengah kekacauan ini, satu pertanyaan besar muncul:  Akankah The Fed turun tangan? Berdasarkan testimoni kemarin The Fed mungkin tidak akan turun tangan secepat secepat yang kita harapkan. Chairman Jerome Powell memilih untuk bersabar. Mereka menunggu kejelasan lebih lanjut sebelum mengubah arah kebijakan suku bunga. Dan ini bukan tanpa alasan. Dampak Tarif yang Nyata Kenaikan tarif diprediksi membawa risiko  kenaikan inflasi hingga 5% , sekaligus potensi  pengangguran melonjak ke atas 6% . Ini menjadi kombinasi yang rumit bagi The Fed: inflasi yang panas dan pasar kerja yang goyah. Langkah yang salah bisa memperparah keduanya. Rikopedia memperkirakan bahwa jika tarif ini bertahan, kita bisa melihat  hilangnya 4–6 juta...