Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2025

Analisa Saham MDKA : Kinerja Masih Melemah

Merdeka Copper Gold (MDKA): Kinerja 3Q24 Melemah, Tantangan 4Q24 Masih Berat. Merdeka Copper Gold (MDKA) menghadapi tantangan berat di kuartal ketiga 2024 (3Q24) dengan kerugian yang lebih besar dari perkiraan. Laporan terbaru menyoroti bahwa penurunan harga komoditas dan meningkatnya beban bunga menjadi faktor utama yang menekan kinerja perusahaan. Selain itu, prospek untuk 4Q24 juga diprediksi tetap menantang, meskipun ada beberapa kabar baik dari segmen emas dan nikel. Lantas, bagaimana outlook MDKA ke depan? Apakah masih menarik untuk investasi? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini. 1. Kinerja 3Q24: Hasil Lebih Buruk dari Ekspektasi 📉 Kerugian bersih MDKA pada 3Q24 lebih besar dari perkiraan, dengan faktor utama sebagai berikut: Unit bisnis Wetar (tembaga) mengalami kerugian lebih besar, akibat turunnya harga tembaga di pasar global. Bisnis nikel matte mencatat margin negatif karena harga nikel di London Metal Exchange (LME) yang lebih rendah. Beban bunga naik 13% QoQ, menambah te...

Rencana Privatisasi Japfa Ltd: Apa Dampaknya bagi Investor?

Japfa Ltd, perusahaan induk dari Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), baru saja mengumumkan rencana privatisasi yang bertujuan untuk membeli kembali saham minoritas. Langkah ini dipimpin oleh Santosa Family, yang menawarkan harga SGD 0,62 per saham atau sekitar SGD 215,6 juta untuk mengakuisisi 18,33% saham dari pemegang saham minoritas. Keputusan ini menarik perhatian investor karena harga yang ditawarkan lebih tinggi dari nilai pasar saat ini, tetapi di sisi lain, akan mengurangi transparansi perusahaan setelah delisting. Lantas, bagaimana dampaknya bagi investor dan apa yang harus diperhatikan? 1. Detail Rencana Privatisasi Japfa Ltd Japfa Ltd, yang terdaftar di Bursa Singapura (SGX), berencana untuk keluar dari pasar saham melalui skema privatisasi dengan struktur kepemilikan yang berubah sebagai berikut: 📌 Sebelum privatisasi: Rangi Management Limited – 55,98% Tasburgh Limited – 5,62% Morze International Limited – 16,38% Tallowe Services Inc. – 3,58% Renaldo Santosa – 0,11% Pemegang ...

Analisa Saham BBCA Tahun 2025 : Kinerja Stabil dan Prospek Positif

Analisa saham Bank Central Asia (BBCA) . BCA  terus menunjukkan kinerja yang solid di tengah ketatnya likuiditas perbankan di Indonesia. Dengan strategi yang berfokus pada efisiensi biaya, penguatan modal, dan pertumbuhan kredit yang sehat, BBCA tetap menjadi salah satu pilihan utama dalam sektor perbankan. Lalu, bagaimana prospek BBCA ke depan? Mari kita bahas lebih dalam. 1. Kinerja Keuangan: Pertumbuhan Konsisten di Tengah Tantangan Ekonomi Meskipun mengalami sedikit penyesuaian dalam proyeksi laba, BBCA tetap diproyeksikan mampu menjaga tren pertumbuhan yang stabil. Berikut beberapa angka kunci dari laporan keuangan BBCA: 📈 Laba bersih 2025 diproyeksikan Rp59,8 triliun, turun sedikit dari perkiraan sebelumnya Rp60,8 triliun. 📊 Rasio Return on Equity (ROE) tetap kuat di 21,7%, menunjukkan efisiensi penggunaan modal yang baik. 💰 Rasio dividen naik menjadi 60%, menunjukkan komitmen BBCA dalam mengembalikan nilai kepada pemegang saham. Meskipun terjadi revisi minor pada target l...

Valuasi Saham BBRI Murah Usulkan Buyback

  Saham BBRI trades at 1.9x PB 25CL with 8% div yield. Valuasi sudah super murah wajar diusulkan buat BUYBACK. Valuasi saham BBRI super murah

Strategi Ekonomi Indonesia 2025: Fokus pada Kebijakan Berbasis Masyarakat

Indonesia sedang memasuki era kebijakan ekonomi yang lebih inklusif dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Fokus utama adalah bagaimana kebijakan people-centric dapat mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8% dalam lima tahun ke depan. Beberapa poin utama yang dibahas meliputi: Dampak kebijakan berbasis masyarakat terhadap sektor kesehatan, perbankan, konsumsi, telekomunikasi, dan pertambangan. Program makan bergizi gratis yang meningkatkan kesehatan dan kehadiran siswa di sekolah. Dorongan investasi dan efisiensi fiskal untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi. Dalam artikel ini, kita akan mengulas berbagai kebijakan dan peluang investasi yang dihasilkan dari konferensi ini. 1. Program Makan Bergizi Gratis: Investasi dalam Sumber Daya Manusia Salah satu program utama yang mendapat perhatian besar adalah program makan bergizi gratis yang diluncurkan pemerintah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan daya saing generasi muda. Dampak Positif yang Terlihat ✔ Mening...

Pegadaian & PNM: Mesin Pertumbuhan Ultra Mikro di Bawah BRI

Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin di segmen ultra mikro dengan mengoptimalkan sinergi antara dua anak usahanya, Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM). Dalam kunjungan terbaru yang dilakukan BRI, berbagai strategi pengembangan dan inovasi diperkenalkan, termasuk ekspansi ke bisnis bullion serta optimalisasi ekosistem ultra mikro. Lantas, bagaimana strategi BRI dalam mengembangkan Pegadaian dan PNM untuk terus bertumbuh di tengah tantangan ekonomi? Simak ulasannya di bawah ini. Pegadaian: Menjaga Dominasi di Industri Pegadaian & Ekspansi Bullion Bank 1. Penguasaan Pasar Pawn Lending Pegadaian tetap menjadi pemain dominan dengan pangsa pasar lebih dari 90% dalam industri gadai. Dengan jaringan yang luas dan pengalaman lebih dari satu abad, Pegadaian mampu mempertahankan posisinya melalui inovasi dan sinergi dengan ekosistem BRI. Namun, di segmen cicilan emas, Pegadaian mengalami penurunan pangsa pasar sekitar 6% sejak 2022 akibat persaing...

Update Analisa Saham BBRI

  Sensitivitas Net Interest Margin (NIM) terhadap penurunan suku bunga onshore sebesar -25bps di perbankan Indonesia. #BBRI justru mengalami kenaikan NIM sekitar 6.8bps, #BBRI menunjukkan daya tahan yang lebih baik terhadap perubahan suku bunga.  Konsensus target price saham #BBRI. Bloomberg terminal. Harga rata2 big fund (Cost basis) di saham BBRI. Harga rata2 big fund di saham #BBRI kebanyakan di range 3000-4000an ya. Untuk lihat harga modal para big fund cek di kolom cost basis ya. Bloomberg terminal. Reminder minggu depan rilis LK #BBRI & BMRI. Saham BBRI vs INDO 10Y YIELD The lower bond yield, combined with better industry liquidity & cost of fund outlook, justified the valuation re-rating that drove the strong stock price rebound in past 1 week. The Indonesian Gov’t Bond 10-Year yield, a benchmark for the IDR risk-free rate used in the banks’ cost of equity calculation *Bond yield turun = Saham BBRI ke utara. Chart weekly BBRI sedikit lagi GOLDEN CROSS. Indikator...

Belum ada inflow ke negara emerging market

Belum ada inflow ke negara emerging market – YTD Flow (US$mn, as of 24 Jan25)

Daftar Saham Dalam Indeks LQ45 Dengan Potensi Dividen Yield >5%

  Bulan 3 sudah musim dividen berikut daftar saham dalam indeks LQ45 dengan potensi dividen yield >5%. Rikopedia lebih suka saham dalam indeks LQ45 karena alasan likuid dan lebih disukai fund manager

Koreksi Pasar Saham AS: Siklus Alami atau Tanda Risiko Besar?

Pasar saham global terutama AS mengalami koreksi signifikan pada awal tahun 2025, dipicu oleh berita tentang model kecerdasan buatan DeepSeek LLM. Meskipun koreksi ini merupakan yang pertama sejak musim gugur lalu dengan penurunan lebih dari 3,5% untuk Magnificent 7, Kami meyakini bahwa ini bukanlah awal dari pasar bearish yang berkepanjangan, melainkan koreksi yang sehat. Berikut strategi investasi yang dapat diterapkan dalam menghadapi pasar yang semakin terkonsentrasi terutama di pasar saham AS 1. Koreksi Pasar Saham: Siklus Alami atau Tanda Risiko Besar? Salah satu faktor utama di balik koreksi pasar baru-baru ini adalah harga saham yang telah mencapai valuasi yang sangat tinggi, terutama di AS. Indeks S&P 500 dan teknologi raksasa seperti Magnificent 7 (Meta, Amazon, Apple, Microsoft, Alphabet, Tesla, dan NVIDIA) telah mengalami lonjakan besar sejak akhir 2023. Kami menegaskan bahwa mayoritas pasar bearish biasanya dipicu oleh ekspektasi penurunan laba karena ancaman resesi. N...

Chart Weekly IHSG MACD Potensi Golden Cross

  Chart weekly IHSG momentum masih bagus ya. Histogram terus bergerak naik & indikator potensi golden cross. GC di chart weekly momentum naik IHSG bakal kuat ya.

Apakah Saham BBTN Layak Dibeli?

Saham BTN (BBTN): Peluang Investasi di Tengah Dukungan Pemerintah Saham Bank Tabungan Negara (BBTN) kembali menjadi sorotan investor karena potensinya yang besar dalam sektor perumahan. Sebagai bank hipotek terbesar di Indonesia, BTN mendapatkan keuntungan dari penetrasi perumahan yang masih rendah, terutama di segmen masyarakat berpenghasilan rendah. Dengan dukungan pemerintah melalui program perumahan bersubsidi, saham BTN memiliki peluang besar untuk tumbuh di tahun 2025. Namun, apakah ini saat yang tepat untuk berinvestasi? Mari kita bahas lebih dalam fundamental saham BTN, prospek pertumbuhannya, serta risiko yang perlu diperhatikan. 1. Profil BTN: Pemimpin di Sektor KPR Subsidi BTN memiliki keunggulan kompetitif di sektor pembiayaan perumahan, khususnya untuk rumah subsidi. Bank ini menjadi pemain utama dalam menyalurkan KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), sebuah program yang membantu masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah dengan skema kredit ringan. Ke...

Prospek Kebijakan Moneter 2025 : Ekspansi Likuiditas sebagai Kunci Pertumbuhan Ekonomi

Prospek kebijakan moneter di tahun 2025, dengan fokus pada ekspansi likuiditas sebagai strategi utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. 1. Kondisi Ekonomi Global dan Tantangan 2025 Ketidakpastian ekonomi global masih tinggi akibat inflasi yang fluktuatif dan dampak suku bunga tinggi pada pertumbuhan ekonomi. Bank Sentral di berbagai negara mulai menyesuaikan kebijakan moneter mereka untuk menstimulasi pertumbuhan setelah periode pengetatan suku bunga di 2023-2024. Tantangan utama: risiko perlambatan ekonomi global, ketegangan geopolitik, dan volatilitas pasar keuangan. 2. Fokus Kebijakan Moneter: Ekspansi Likuiditas Bank Sentral diperkirakan akan mulai menurunkan suku bunga untuk meningkatkan aliran kredit dan investasi. Ekspansi likuiditas akan menjadi strategi utama, dengan peningkatan pasokan uang di pasar untuk mendukung konsumsi dan investasi. Target utama: mendukung pemulihan ekonomi dan mempercepat pertumbuhan sektor riil. 3. Dampak Kebijakan Moneter terhadap Sektor Keuangan ...

Analisa Saham PGAS dan Kenaikan Harga HGBT: Peluang dan Tantangan di 2025

Analisa Saham PGAS. Perusahaan Gas Negara (PGAS) tengah menjadi sorotan di awal 2025. Pemerintah berencana menaikkan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk industri dan pembangkit listrik, yang berpotensi menjadi katalis pertumbuhan bagi PGAS. Namun, di balik peluang ini, ada tantangan besar yang harus dihadapi perusahaan, mulai dari defisit pasokan gas hingga ketidakpastian regulasi. Bagaimana dampak kebijakan ini terhadap kinerja PGAS? Apakah ini saat yang tepat untuk berinvestasi di saham PGAS? Mari kita bahas lebih lanjut. Kenaikan Harga HGBT dan Implikasinya untuk PGAS Pemerintah telah mengumumkan perpanjangan subsidi HGBT, dengan kenaikan harga sebagai berikut: USD 6.5/MMBTU untuk industri seperti pupuk, petrokimia, dan baja. USD 7/MMBTU untuk pembangkit listrik. Kenaikan ini terjadi karena harga gas global yang meningkat, meskipun pemerintah tetap mempertahankan subsidi bagi tujuh sektor industri utama yang bergantung pada gas murah. Namun, ada kekhawatiran dari pelaku industri, ...

Prospek Saham BBCA di 2025: Pertumbuhan Laba yang Stabil dan Tantangan ke Depan

Analisa saham BBCA . Bank Central Asia (BBCA) merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia dengan reputasi kuat dalam profitabilitas dan stabilitas. Tahun 2025 diprediksi menjadi tahun dengan pertumbuhan laba yang moderat bagi BBCA, didukung oleh ekspansi kredit dan peningkatan layanan digital. Namun, bank ini juga menghadapi tantangan seperti tekanan margin bunga dan ketidakpastian ekonomi global. Apakah BBCA masih menjadi pilihan investasi menarik? Mari kita ulas lebih dalam. 1. Proyeksi Pertumbuhan Laba yang Moderat BBCA diperkirakan mengalami pertumbuhan laba yang stabil tetapi tidak agresif di 2025. Beberapa faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini meliputi:  ✅ Ekspansi kredit yang sehat, terutama di sektor ritel dan UMKM. ✅ Peningkatan pendapatan berbasis komisi (fee-based income) dari layanan digital banking. ✅ Efisiensi operasional yang lebih baik, membantu menekan biaya dan meningkatkan profitabilitas. Meskipun pertumbuhan tidak secepat tahun-tahun sebelumnya, fundam...

Skema Perumahan Terjangkau di Indonesia: Solusi Efektif dari Perumnas?

Pemerintah Indonesia terus berupaya menghadirkan solusi bagi krisis perumahan, terutama untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Perumnas, sebagai pengembang properti milik negara, telah meluncurkan proyek Transit-Oriented Development (TOD) di bawah merek Samesta, yang diklaim mampu menghadirkan hunian terjangkau dengan skema subsidi yang efektif. Bagaimana skema ini bekerja? Apakah model ini bisa menjadi standar baru dalam pembangunan perumahan terjangkau di Indonesia? 1. Perumnas dan Program Perumahan Terjangkau Sejak berdiri pada tahun 1974, Perumnas telah membangun lebih dari 633.000 unit rumah di 22 kota di Indonesia. Kini, perusahaan ini berfokus pada pembangunan hunian berbasis TOD, yang dirancang untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada kendaraan pribadi dengan menyediakan akses langsung ke transportasi umum. Salah satu proyek terbaru mereka adalah Samesta Mahata Tanjung Barat, yang berlokasi 18 km di selatan kawasan Bursa Efek Indonesia. Proyek ini menjadi bag...

DeepSeek: Inovasi AI dari Tiongkok yang Mengancam OpenAI dan NVIDIA

Dalam dunia kecerdasan buatan (AI), inovasi tidak pernah berhenti. Baru-baru ini, perusahaan AI asal Tiongkok, DeepSeek, mengejutkan industri dengan model terbaru mereka yang tidak hanya lebih cepat dan efisien, tetapi juga jauh lebih murah dibandingkan kompetitornya seperti OpenAI dan Anthropic. Namun, di balik kesuksesan ini, muncul kontroversi terkait dugaan pelanggaran hak cipta dan etika dalam pelatihan model AI mereka. Apakah DeepSeek benar-benar masa depan AI, atau hanya bayangan dari model yang sudah ada? Mari kita bahas lebih dalam. Apa Itu DeepSeek? DeepSeek adalah perusahaan AI berbasis di Tiongkok yang baru-baru ini merilis DeepSeek V3, model yang diklaim 45x lebih efisien dibandingkan model AI pesaingnya. Meskipun menghadapi larangan ekspor chip AI dari AS, mereka tetap berhasil mengembangkan teknologi AI canggih yang mampu bersaing dengan pemain besar seperti OpenAI dan Google DeepMind. Beberapa pencapaian utama DeepSeek: Model AI lebih hemat biaya: Dibandingkan model sep...

Yield UST Turun Berikut Penyebabnya

  Penyebab yield UST turun. Rontoknya harga saham Nvidia, salah satu raksasa teknologi AS, memicu aksi jual besar di Wall Street. Investor yang khawatir akan volatilitas di pasar ekuitas memilih untuk mengalihkan dana mereka ke aset yang lebih aman, seperti obligasi pemerintah AS. Ketika banyak investor membeli US Treasury, harga obligasi naik, yang pada akhirnya menekan tingkat yield-nya turun. Ini adalah reaksi alami dalam mekanisme pasar obligasi—harga dan yield memiliki hubungan terbalik. Saham2 technology AS yang sudah bubble or valuasinya super mahal mulai digoyang AI baru dari China Deepseek. Uang jumbo yang keluar dari saham tech AS bakal bergentayangan cari yield yang menarik dan tempat yang aman salah satunya ke US treasury. Yield UST turun bakal diikuti penurunan Indo 10Y yield. Bond yield turun = IHSG naik.  Hubungan Bond yield dengan Pasar Saham Yield naik, pasar saham tertekan: Ketika yield UST naik, artinya investor mengantisipasi inflasi yang lebih tinggi atau ...

Bond yield AS dan USD Akhirnya Turun Berikut Dampaknya

  Sinya bullish buat IHSG terus keluar. UST yield tenor 10 tahun anjlok ke level 4.4%. Berakhirnya trend naik bond yield AS akan jadi katalis positif buat IHSG. Selama ini dana asing terus keluar dari IHSG karena naiknya UST yield. Bond yield AS turun akan jadi angin segar buat IHSG. Data dari Bank of America (BofA) menunjukkan potensi "twin peaks" dalam UST yield dan US dollar index (DXY). Artinya bond yield AS dan USD potensi turun. USD dan UST yield turun akan jadi katalis positif kuat buat IHSG. Korelasi bond yield dengan IHSG. Hubungan USD/IDR dengan IHSG. Hubungan USD/IDR dengan foreign flow