Analisa Saham BBNI : Kinerja Keuangan 4Q24
1. Kinerja Keuangan 4Q24
Laba bersih: Mengalami penurunan sebesar 8% QoQ menjadi Rp5,2 triliun, akibat kenaikan biaya pencadangan (provision expense) sebesar 50% QoQ menjadi Rp2,8 triliun. Pendapatan bunga bersih (NIM): Meningkat 10bps menjadi 4,6%, berkat subsidi KUR. Beban operasional: Meningkat 22% QoQ karena pengeluaran promosi untuk aplikasi baru “Wondr Superapp”.
2. Kinerja Keuangan FY24
Laba tahunan: Naik tipis 2,7% YoY menjadi Rp21,5 triliun, namun sedikit di bawah ekspektasi analis (95% dari target). NIM: Menurun sebesar 40bps YoY menjadi 4,3%, dipengaruhi oleh peningkatan biaya dana (CoF). Kualitas aset: NPL stabil di 2,0%, sementara Loan-at-Risk (LAR) membaik dari 11,7% di 3Q24 menjadi 10,2% di 4Q24.
3. Prospek 2025
Likuiditas ketat: Loan-to-Deposit Ratio (LDR) meningkat menjadi 96%, lebih tinggi dari tingkat kenyamanan manajemen (94%). Proyeksi pertumbuhan kredit: Diperkirakan melambat menjadi 8-10% pada 2025 dari pertumbuhan 11,6% YoY di 2024.
Regulasi DHE: Diharapkan meningkatkan likuiditas valuta asing dengan potensi kontribusi lebih besar dari dana devisa hasil ekspor.
Proyeksi laba bersih: Diperkirakan mencapai Rp23,3 triliun pada 2025F.
4. Target Harga Saham
BUY saham BBNI dengan target harga baru Rp6.300 per saham (potensi upside 31,5% dari harga saat ini Rp4.790). Valuasi berdasarkan 1,3x PBV untuk 2025F.
5. Tantangan yang Dihadapi
Tekanan NIM: Diperkirakan berada di kisaran 4,0%-4,2% sepanjang 2025 akibat kondisi likuiditas yang ketat.
Beban operasional: Dapat meningkat lebih lanjut dengan strategi digitalisasi dan penguatan pemasaran.
6. Peluang Pertumbuhan
Ekspansi digital: Melalui aplikasi Wondr Superapp yang diharapkan meningkatkan pertumbuhan dana murah (CASA).
Keberlanjutan (ESG): BBNI telah menunjukkan komitmen dalam pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp190,5 triliun (25% dari total kredit).
7. Kesimpulan
Meskipun BBNI menghadapi tantangan pada margin bunga bersih (NIM) dan ketatnya likuiditas, bank tetap memiliki potensi pertumbuhan melalui digitalisasi, perbaikan kualitas aset, dan inisiatif keberlanjutan.
Join membership Rikopedia klik di sini