Barito Pacific (BRPT), salah satu perusahaan konglomerasi terkemuka di Indonesia, memiliki sejumlah katalis jangka pendek yang berpotensi mendorong pertumbuhan kinerjanya dalam waktu dekat. Dengan strategi ekspansi dan akuisisi yang agresif, perusahaan ini berada di jalur yang tepat untuk mengalami peningkatan signifikan pada tahun-tahun mendatang.
1. Katalis Pertumbuhan Jangka Pendek
Berikut adalah beberapa faktor utama yang diperkirakan akan mendorong kinerja BRPT ke depan:
a. Akuisisi Shell Energy and Chemical Park (SECP) di Singapura
Akuisisi SECP, yang diharapkan selesai pada akhir kuartal 2 tahun 2024, akan menjadi langkah transformasional bagi anak usaha BRPT, Chandra Asri (TPIA). Akuisisi ini diperkirakan akan meningkatkan pendapatan hampir enam kali lipat hingga tahun 2025, dengan potensi pendapatan sebesar USD 107-191 juta per tahun.
b. Ekspansi Kapasitas Pembangkit Listrik Indo Raya Tenaga (IRT)
IRT, yang dimiliki 34% oleh BRPT, saat ini beroperasi dengan kapasitas 1.000 MW dan direncanakan akan meningkat menjadi 2.000 MW pada tahun 2025. Dengan proyeksi pendapatan tambahan sebesar USD 120-150 juta, BRPT berpotensi memperoleh bagian pendapatan sekitar USD 40-51 juta, yang mencerminkan sekitar 35% dari total laba perusahaan.
c. Perjanjian Power Purchase Agreement (PPA)
BRPT melalui unit bisnis energi terbarukan, Barito Renewables Energy (BRE), sedang dalam proses mendapatkan kontrak PPA untuk proyek listrik di lokasi Sua Sekincau dan Hamiding, dengan total kapasitas hingga 1.425 MW. Kesepakatan ini diperkirakan akan meningkatkan kapasitas BRE sebesar 150%, serta meningkatkan harga jual listrik dari USD 0,09/kWh menjadi USD 0,30/kWh untuk pasar ekspor Singapura.
d. Potensi Inklusi BREN di Indeks MSCI
Dengan kapitalisasi pasar bebas sebesar USD 2,4 miliar dan metrik likuiditas yang kuat, BREN memiliki peluang besar untuk masuk dalam indeks MSCI pada rebalancing tahun 2025. Hal ini akan meningkatkan visibilitas BREN di kalangan investor global dan berpotensi mendorong harga saham lebih tinggi.
2. Proyeksi Keuangan dan Target Harga
Kinerja BRPT diperkirakan akan mengalami pertumbuhan signifikan:
Pendapatan 2025: USD 11,061 juta (naik signifikan dari USD 2,596 juta di 2024)
Laba bersih 2025: USD 107 juta
EPS 2025: Rp 18 (naik dari Rp 13 di 2024)
Target Harga Saham BRPT : Rp 3.500, memberikan potensi kenaikan sebesar +272% dari harga saat ini.
3. Kinerja Historis dan Valuasi
Selama lima tahun terakhir, BRPT menunjukkan pertumbuhan pendapatan rata-rata sebesar 24%. Meskipun pertumbuhan laba bersih mengalami tekanan, prospek jangka panjang tetap kuat dengan strategi diversifikasi bisnis yang dilakukan.
Berikut beberapa proyeksi rasio valuasi BRPT untuk tahun 2025:
Price-to-Earnings (P/E): 64,2x
Price-to-Book Value (P/BV): 1,6x
Dividend Yield: 0,1%
4. Kesimpulan: Mengapa saham BRPT Menarik untuk Investor?
Dengan kombinasi ekspansi agresif, akuisisi strategis, dan peluang masuk ke dalam indeks global seperti MSCI, BRPT memiliki potensi pertumbuhan yang menarik bagi investor jangka panjang. Target harga saham BRPT 3500
Poin utama investasi saham BRPT:
Akuisisi SECP yang mendorong pertumbuhan TPIA.
Ekspansi kapasitas pembangkit listrik IRT hingga 2.000 MW.
Potensi ekspor energi ke Singapura dengan harga lebih tinggi.
Potensi BREN masuk dalam indeks MSCI
Dengan berbagai katalis positif ini, BRPT berpotensi menjadi salah satu perusahaan yang mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun mendatang.