Langsung ke konten utama

Apakah Saham BBTN Layak Dibeli?

Saham BTN (BBTN): Peluang Investasi di Tengah Dukungan Pemerintah

Saham Bank Tabungan Negara (BBTN) kembali menjadi sorotan investor karena potensinya yang besar dalam sektor perumahan. Sebagai bank hipotek terbesar di Indonesia, BTN mendapatkan keuntungan dari penetrasi perumahan yang masih rendah, terutama di segmen masyarakat berpenghasilan rendah.

Dengan dukungan pemerintah melalui program perumahan bersubsidi, saham BTN memiliki peluang besar untuk tumbuh di tahun 2025. Namun, apakah ini saat yang tepat untuk berinvestasi? Mari kita bahas lebih dalam fundamental saham BTN, prospek pertumbuhannya, serta risiko yang perlu diperhatikan.

1. Profil BTN: Pemimpin di Sektor KPR Subsidi

BTN memiliki keunggulan kompetitif di sektor pembiayaan perumahan, khususnya untuk rumah subsidi. Bank ini menjadi pemain utama dalam menyalurkan KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), sebuah program yang membantu masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah dengan skema kredit ringan.

Keunggulan utama BTN:

Fokus pada KPR subsidi, dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia.

Dukungan kuat dari pemerintah, menjadikannya bank andalan dalam program perumahan nasional.

Potensi pertumbuhan tinggi, seiring dengan peningkatan kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

2. Rencana Pemerintah: Katalis Positif bagi saham BBTN

Salah satu faktor utama yang dapat mendorong pertumbuhan saham BTN adalah program perumahan bersubsidi yang didukung oleh pemerintah.

Pada tahun 2025, pemerintah berencana untuk memulai program "3M Housing Programme" yang menargetkan pembangunan 800 ribu unit rumah subsidi. Program ini akan menggunakan skema 50:50 dalam pendanaan antara bank dan pemerintah, berbeda dengan skema sebelumnya yang menggunakan rasio 25:75.

Dampak bagi BTN:


Potensi peningkatan volume KPR, karena BTN diperkirakan dapat membiayai 300-350 ribu unit dari total 800 ribu unit yang direncanakan.

Laba bersih BTN berpotensi naik, karena program ini dapat meningkatkan pendapatan bunga dari kredit yang disalurkan.

Daya tahan bisnis yang lebih kuat, karena adanya dukungan regulasi dan kebijakan perumahan.

Namun, pemerintah masih belum mengumumkan detail lebih lanjut terkait tenor dan suku bunga subsidi yang akan diterapkan. Ketidakpastian ini menjadi faktor yang perlu diperhatikan oleh investor.

3. Valuasi Saham BBTN: Masih Undervalued?

Saham BTN saat ini berada di valuasi yang sangat rendah, bahkan setara dengan level saat pandemi COVID-19.

Indikator valuasi utama:


1. Price-to-Earnings (P/E) Ratio – Rasio harga terhadap laba berada di level yang menarik untuk investasi. PER saham BBTN di harga saat ini 1065 berada di level 5.38x

2. Price-to-Book (P/B) Ratio – Menunjukkan bahwa harga saham BTN masih undervalued dibandingkan nilai bukunya. PBV saham BBTN di harga saat ini berada di level 0.47x

Data di atas menunjukan valuasi BTN berada di level bawah, namun analis memperkirakan potensi kenaikan harga saham hingga 38% dari posisi saat ini. Ini memberikan peluang bagi investor yang mencari saham dengan valuasi murah tetapi memiliki prospek pertumbuhan yang kuat.

4. Risiko dan Tantangan yang Perlu Diperhatikan

1. Ketidakpastian Kebijakan Pemerintah

Meskipun ada rencana program perumahan bersubsidi, belum ada kejelasan terkait tenor dan suku bunga subsidi. Jika kebijakan yang diterapkan tidak menarik, maka dampaknya terhadap pertumbuhan BTN bisa lebih kecil dari yang diharapkan.

2. Risiko Kredit Macet (NPL)

Sebagai bank yang banyak memberikan KPR subsidi, BTN memiliki risiko non-performing loan (NPL) yang lebih tinggi dibandingkan bank komersial lainnya. Jika ekonomi mengalami perlambatan, kemampuan debitur dalam membayar cicilan bisa terpengaruh.

3. Suku Bunga Acuan Bank Indonesia

Jika Bank Indonesia menaikkan suku bunga, maka biaya dana BTN akan meningkat, yang berpotensi menekan margin keuntungan bank.

5. Kesimpulan: Apakah BTN Layak Dibeli?

Berdasarkan analisis di atas, saham BTN memiliki fundamental yang kuat dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan berkat dukungan pemerintah terhadap sektor perumahan. Dengan valuasi yang masih rendah, ada peluang kenaikan harga saham hingga 38% dari level saat ini.

Namun, investor tetap harus memperhatikan risiko ketidakpastian regulasi dan potensi kredit macet. Jika Anda mencari saham undervalued dengan potensi pertumbuhan tinggi, saham BTN bisa menjadi pilihan menarik untuk tahun 2025.

Join membership Rikopedia klik di sini


Postingan populer dari blog ini

Membership Rikopedia

Selamat datang di halaman registrasi membership Rikopedia. Dengan join membership anda akan mendapat bimbingan trading saham dan update informasi yang berkualitas via group WhatsApp.  Kinerja Portofolio Rikopedia dan testimoni member klik  di sini Fasilitas membership detailnya sebagai berikut : Update saham yang masuk dan keluar portofolio Rikopedia .  Fokus trading 3-5 saham.  Analisa saham secara teknikal, fundamental & analisa makro. Update news, Sentimen, Trading plan, Money & risk management. Sharing ilmu dan strategy trading saham berdasarkan pengalaman Rikopedia sejak tahun 2008. Member bisa diskusi dan konsultasi portofolio. Biaya membership Rp. 500,000/ Bulan. Bagi anda yang berminat join membership dapat melakukan transfer ke rekening di bawah ini: 1. Bank Mandiri 1440013474108 Rikosiwi sandi Saputro. 2. Bank BCA 7915239226 Rikosiwi sandi Saputro. Membership akan terhitung dari mulai tanggal konfirmasi pembayaran diterima dan ...

Portofolio Rikopedia dan Testimoni Member

Screenshot salah satu portofolio Rikopedia dengan modal awal 500 juta Kinerja Tahun 2018 Kinerja Tahun 2019 Januari February Maret April Mei Juni July  Agustus  September Oktober November  Desember Kinerja Tahun 2020 Tanggal 11 Mei akumulasi BBRI 2250 lot harga 2630 Trading SCMA 27-28 Mei 2020  Tanggal 4 Juni 2020 profit 36 juta dari BBNI Profit 68 Juta dari saham BBNI Profit 37 juta dari saham ELSA Profit 40 juta tanggal 19 Juni 2020  Profit 61 Juta tanggal 3 July 2020                                      Tanggal 19 Oktober 2020 Rikopedia beli BSDE 18361 lot November 2020 Desember 2020 Kinerja Tahun 2021 Januari 2021 Trading ELSA 27 Januari 2021 Bulan February profit 268 juta Bul...