Indonesia sedang memasuki era kebijakan ekonomi yang lebih inklusif dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Fokus utama adalah bagaimana kebijakan people-centric dapat mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8% dalam lima tahun ke depan.
Beberapa poin utama yang dibahas meliputi:
- Dampak kebijakan berbasis masyarakat terhadap sektor kesehatan, perbankan, konsumsi, telekomunikasi, dan pertambangan.
- Program makan bergizi gratis yang meningkatkan kesehatan dan kehadiran siswa di sekolah.
- Dorongan investasi dan efisiensi fiskal untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas berbagai kebijakan dan peluang investasi yang dihasilkan dari konferensi ini.
1. Program Makan Bergizi Gratis: Investasi dalam Sumber Daya Manusia
Salah satu program utama yang mendapat perhatian besar adalah program makan bergizi gratis yang diluncurkan pemerintah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan daya saing generasi muda.
Dampak Positif yang Terlihat
✔ Meningkatkan kehadiran siswa di sekolah
✔ Menciptakan lapangan kerja di sektor makanan dan distribusi
✔ Menunjang pertumbuhan ekonomi dengan efek multiplier
Saat ini, sudah ada 247 dapur yang beroperasi, masing-masing menyajikan 2.800 porsi per hari dan mempekerjakan 47 orang. Program ini diharapkan meningkatkan PDB sebesar 0,7% dan membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp100 triliun pada 2025.
💡 Kesempatan Investasi: Perusahaan makanan, rantai pasok pertanian, dan startup logistik dapat berkontribusi dalam mendukung program ini.
2. Pertumbuhan Ekonomi: Menuju 8% dalam Lima Tahun
Saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 5%. Untuk mencapai target 8% dalam lima tahun, pemerintah fokus pada investasi, konsumsi, dan ekspor.
Strategi Utama
🔹 Meningkatkan investasi hingga 10% per tahun
🔹 Menjaga konsumsi masyarakat di angka 5-6%
🔹 Mendorong ekspor hingga 9%
Beberapa sektor yang menjadi prioritas pertumbuhan:
- Manufaktur & industri digital untuk meningkatkan daya saing global.
- Energi hijau & transisi energi untuk menarik investor ESG (Environmental, Social, Governance).Ekosistem startup & ekonomi kreatif untuk mendorong inovasi berbasis digital.
📈 Pelajaran dari Sejarah: Di era Presiden Soeharto, pertumbuhan ekonomi di atas 8% pernah tercapai dengan strategi infrastruktur, industrialisasi, dan stabilitas ekonomi. Pendekatan ini kembali diterapkan dalam pemerintahan saat ini.
3. Reformasi Fiskal & Efisiensi Anggaran
Pemerintah berkomitmen untuk menjaga defisit fiskal di angka -2,5% dari PDB. Beberapa langkah yang diambil untuk mengoptimalkan anggaran meliputi:
✅ Efisiensi pengeluaran senilai Rp307 triliun
✅ Pemangkasan anggaran perjalanan dinas hingga 50%
✅ Prioritas belanja pada sektor produktif seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur
Anggaran prioritas untuk 2025:
Pendidikan: Rp724 triliun
Perlindungan sosial: Rp503 triliun
Kesehatan: Rp217 triliun
Keamanan pangan: Rp139 triliun
💰 Strategi Investasi: Pemerintah akan menarik lebih banyak investasi asing dengan kebijakan fiskal yang lebih fleksibel serta meningkatkan daya saing industri lokal melalui insentif pajak.
4. Sektor Perbankan dan Keuangan: Stabilitas & Pertumbuhan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menekankan bahwa sektor perbankan Indonesia tetap tangguh meskipun terjadi perlambatan ekonomi global. Beberapa perkembangan penting di sektor ini:
Buy Now, Pay Later (BNPL) tumbuh signifikan, dengan total pinjaman mencapai Rp21,77 triliun pada 2024.
Penurunan rasio kredit macet (NPL) di sektor UMKM, berkat program penghapusan utang buruk.
Peningkatan peran bank syariah, seperti BSI dan BRIS, dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
📊 Rekomendasi Investasi di Sektor Perbankan :
✅ BBCA (Bank Central Asia) – Stabilitas & pertumbuhan konsisten
✅ BBRI (Bank Rakyat Indonesia) – Fokus pada UMKM & ultra mikro
✅ BRIS (Bank Syariah Indonesia) – Prospek positif di sektor perbankan syariah
5. Ekspansi Investasi & Ekonomi Digital
Indonesia juga berupaya menarik lebih banyak investasi asing dengan mendorong zona ekonomi khusus dan mengembangkan sektor teknologi.
💡 Peluang Investasi di Sektor Digital:
🚀 Telco & Internet: Konsolidasi XL Axiata & Smartfren untuk memperkuat pasar telekomunikasi.
🛒 E-Commerce & Fintech: Digitalisasi UMKM dan peningkatan adopsi layanan keuangan digital.
📡 Data Center & AI: Indonesia masih tertinggal dalam investasi pusat data & AI dibandingkan negara tetangga.
6. Fokus pada Keamanan Pangan & Energi
Pemerintah menempatkan keamanan pangan sebagai prioritas nasional, dengan beberapa kebijakan utama:
Menjamin stok beras nasional melalui pembelian langsung dari petani oleh Bulog.
Reforestasi lahan untuk pertanian, guna meningkatkan ketahanan pangan dan produksi domestik.
Dorongan pada industri energi hijau, dengan target 100 GW energi baru terbarukan pada 2040.
🌱 Investasi di Sektor Hijau
✅ Solar energy & floating solar plants sebagai sumber energi masa depan.
✅ Pengembangan geothermal & hydropower untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.
✅ Ekspor energi hijau ke negara-negara tetangga, khususnya Singapura.
Kesimpulan
Pemerintah Indonesia saat ini fokus pada kebijakan berbasis masyarakat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan kombinasi strategi investasi, konsumsi, dan ekspor, serta efisiensi anggaran, Indonesia optimis dapat mencapai target 8% GDP dalam lima tahun ke depan.
💡 Bagi investor dan pelaku bisnis, ini adalah waktu yang tepat untuk mempertimbangkan sektor-sektor strategis seperti perbankan, teknologi, energi hijau, dan infrastruktur sosial.
Join mmebership Rikopedia klik di sini