Langsung ke konten utama

Analisa Saham BRIS : Potensi Besar di Sektor Perbankan dan Bullion Banking

Bank Syariah Indonesia (BSI) terus menunjukkan pertumbuhan yang positif di sektor perbankan syariah Indonesia. Dengan fokus pada ekspansi layanan, pertumbuhan deposito, serta peningkatan portofolio produk, BSI siap menghadapi tantangan industri perbankan di tahun 2025 dan seterusnya. Salah satu langkah strategis terbaru yang menarik perhatian adalah keterlibatan BSI dalam bisnis bullion banking.


Analisa Saham BRIS : Potensi Besar di Sektor Perbankan dan Bullion Banking

BSI dan Perannya dalam Bullion Banking


Bullion banking adalah model perbankan yang memungkinkan transaksi emas dalam bentuk tabungan, pembiayaan, dan investasi. BSI menjadi salah satu dari dua bank yang memiliki lisensi bullion banking di Indonesia, bersama dengan Pegadaian (di bawah BRI). Lisensi ini memungkinkan BSI untuk memperluas penawaran produknya dalam bentuk pembelian emas, layanan trustee, tabungan emas, serta pembiayaan emas.


BSI telah membiayai sekitar 13% dari total pembelian emas batangan dan koin di Indonesia pada tahun 2024, atau sekitar 6% dari total pembelian emas termasuk perhiasan. Ini menunjukkan bahwa BSI memiliki pijakan yang kuat di industri ini dan berpotensi mengembangkan pendapatan dari sektor bullion banking.


Potensi Pendapatan dari Bullion Banking


Dengan lisensi bullion banking, BSI memiliki peluang untuk meningkatkan pendapatan melalui:


Spread jual-beli emas yang diperkirakan sekitar 3.5% berdasarkan data Pegadaian dalam 5 tahun terakhir.


Pendapatan dari layanan trustee emas, yang memungkinkan nasabah menyimpan emas mereka di bank, menjualnya kembali ke bank, atau menginvestasikannya dalam produk tabungan berbasis emas.


Peningkatan transaksi emas di Indonesia, yang menunjukkan bahwa setiap 1% dari stok emas fisik yang masuk ke sistem bullion banking dapat menghasilkan pendapatan sekitar Rp448 miliar per tahun.


Dengan estimasi perputaran emas fisik sebanyak lima kali setahun, potensi pendapatan dari bullion banking bisa menjadi tambahan signifikan bagi BSI.


Strategi dan Pertumbuhan Keuangan BSI


BSI terus memperkuat strategi pertumbuhannya dengan berbagai inisiatif, termasuk ekspansi jaringan fisik dan digital, peningkatan layanan tabungan haji, serta fokus pada pembiayaan berbasis payroll dan emas. Berikut beberapa proyeksi keuangan BSI untuk tahun-tahun mendatang:


Pertumbuhan pembiayaan diperkirakan mencapai 15-16% pada 2025-2026.


Non-interest income (pendapatan non-bunga) diproyeksikan meningkat dari Rp5,556 miliar (2024) menjadi Rp6,646 miliar (2025).


Return on Equity (ROE) diprediksi tumbuh hingga 18.8% pada 2027.


Rasio cost-to-income masih berada di kisaran 50%, mencerminkan investasi yang sedang berlangsung dalam ekspansi jaringan.


BSI juga mengandalkan pertumbuhan tabungan berbasis haji dan payroll sebagai strategi untuk mempertahankan tingkat pendanaan yang stabil. Dengan kenaikan 13% YoY dalam saldo tabungan pada tahun 2024, bank ini menargetkan pertumbuhan 10% lebih lanjut di tahun 2025.


Kesimpulan


Dengan posisi kuat di sektor perbankan syariah dan ekspansi ke bullion banking, BSI memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan dan memperkuat pangsa pasarnya. Lisensi bullion banking memungkinkan BSI untuk menangkap peluang dari permintaan emas di Indonesia yang terus meningkat. Di sisi lain, strategi ekspansi jaringan dan pertumbuhan tabungan berbasis haji serta payroll akan mendukung pertumbuhan jangka panjangnya.


Dengan pendekatan ini, BSI siap menjadi pemain utama dalam industri perbankan syariah Indonesia serta memperkuat ekosistem keuangan berbasis emas di masa depan.

Postingan populer dari blog ini

Membership Rikopedia

Selamat datang di halaman registrasi membership Rikopedia. Dengan join membership anda akan mendapat bimbingan trading saham dan update informasi yang berkualitas via group WhatsApp.  Kinerja Portofolio Rikopedia dan testimoni member klik  di sini Fasilitas membership detailnya sebagai berikut : Update saham yang masuk dan keluar portofolio Rikopedia .  Fokus trading 3-5 saham.  Analisa saham secara teknikal, fundamental & analisa makro. Update news, Sentimen, Trading plan, Money & risk management. Sharing ilmu dan strategy trading saham berdasarkan pengalaman Rikopedia sejak tahun 2008. Member bisa diskusi dan konsultasi portofolio. Biaya membership Rp. 500,000/ Bulan. Bagi anda yang berminat join membership dapat melakukan transfer ke rekening di bawah ini: 1. Bank Mandiri 1440013474108 Rikosiwi sandi Saputro. 2. Bank BCA 7915239226 Rikosiwi sandi Saputro. Membership akan terhitung dari mulai tanggal konfirmasi pembayaran diterima dan ...

Portofolio Rikopedia dan Testimoni Member

Screenshot salah satu portofolio Rikopedia dengan modal awal 500 juta Kinerja Tahun 2018 Kinerja Tahun 2019 Januari February Maret April Mei Juni July  Agustus  September Oktober November  Desember Kinerja Tahun 2020 Tanggal 11 Mei akumulasi BBRI 2250 lot harga 2630 Trading SCMA 27-28 Mei 2020  Tanggal 4 Juni 2020 profit 36 juta dari BBNI Profit 68 Juta dari saham BBNI Profit 37 juta dari saham ELSA Profit 40 juta tanggal 19 Juni 2020  Profit 61 Juta tanggal 3 July 2020                                      Tanggal 19 Oktober 2020 Rikopedia beli BSDE 18361 lot November 2020 Desember 2020 Kinerja Tahun 2021 Januari 2021 Trading ELSA 27 Januari 2021 Bulan February profit 268 juta Bul...