Apakah Pasar Sudah Mencerminkan “Trump Trade”?
Ekspektasi suku bunga The Fed dan pergerakan dolar AS (DXY), Pasar telah mengantisipasi potensi dampak kebijakan Donald Trump jika ia kembali berkuasa. Berikut analisanya
1. Ekspektasi Suku Bunga The Fed: Pemangkasan Lebih Lambat dari Proyeksi Awal
📌 Poin Utama:
• Pasar saat ini memperkirakan pemangkasan suku bunga hanya dua kali di tahun 2025 (April & Juni).
• Tidak ada ekspektasi pemangkasan suku bunga setelah tahun 2025, berbeda dengan proyeksi FOMC pada Desember 2024 yang masih menunjukkan pemangkasan lanjutan di 2026 dan 2027.
• Proyeksi median dari FOMC menunjukkan FFR (Fed Funds Rate) akan tetap lebih tinggi lebih lama, dengan target jangka panjang di 2.5% pada 2027.
📌 Implikasi:
• Jika Trump kembali berkuasa dan kebijakan fiskalnya agresif (pemotongan pajak, belanja infrastruktur tinggi, dll.), pasar bisa semakin skeptis terhadap pemangkasan suku bunga The Fed.
• Pasar memperkirakan kebijakan Trump akan lebih mendorong inflasi dan defisit fiskal, membuat The Fed sulit menurunkan suku bunga lebih cepat.
• Investor mungkin perlu menyesuaikan strategi dengan skenario suku bunga lebih tinggi lebih lama, yang akan berdampak pada valuasi ekuitas dan obligasi.
2. Pergerakan Dolar AS (DXY) dan Net Open Interest
📌 Poin Utama:
• DXY saat ini tetap tinggi (~110), namun peningkatan ini tidak disertai dengan kenaikan signifikan pada net open interest dalam futures USD.
• Ini berbeda dengan pola yang terlihat saat kenaikan suku bunga The Fed di 2022, di mana peningkatan DXY sejalan dengan meningkatnya posisi spekulatif di pasar futures USD.
• Hal ini menunjukkan bahwa penguatan USD saat ini lebih didorong oleh faktor makro global daripada spekulasi aktif di pasar futures.
📌 Implikasi:
• Dolar AS tetap kuat karena ekspektasi suku bunga tinggi lebih lama dan ketidakpastian global.
• Namun, ketidakseimbangan antara harga USD yang tinggi dan rendahnya net open interest menunjukkan bahwa rally dolar bisa lebih rentan terhadap koreksi.
• Jika kebijakan Trump mendorong defisit fiskal lebih besar, bisa ada tekanan terhadap dolar AS dalam jangka panjang.
Kesimpulan & Prospek Ke Depan
📌 1. Pasar saat ini skeptis terhadap pemangkasan suku bunga lebih lanjut setelah 2025, berbeda dengan proyeksi FOMC yang masih menunjukkan pemangkasan hingga 2027.
📌 2. Penguatan dolar AS (DXY) saat ini lebih didorong oleh faktor makro dan ketidakpastian ekonomi, bukan oleh aktivitas spekulatif di pasar futures USD.
📌 3. Jika Trump kembali dan mengimplementasikan kebijakan fiskal ekspansif, The Fed mungkin harus mempertahankan suku bunga lebih lama untuk menekan inflasi.
📌 4. Investor perlu mempertimbangkan dampak dari skenario ini terhadap pasar saham, obligasi, dan strategi mata uang mereka.
Rekomendasi Investor:
• Fokus pada aset yang tahan terhadap suku bunga tinggi lebih lama (sektor keuangan, energi, dan value stocks).
• Pantau perkembangan kebijakan fiskal AS untuk melihat bagaimana dampaknya terhadap inflasi dan kebijakan moneter The Fed.
• Perhatikan peluang koreksi dalam USD jika net open interest di pasar futures tidak mendukung rally yang berkelanjutan.