Dalam beberapa minggu terakhir, arus dana global mengalami perubahan signifikan. Laporan dari Bank of America (BofA) menunjukkan bahwa investor mengalokasikan dana dalam jumlah besar ke aset yang lebih aman, seperti cash dan emas, sementara terjadi arus keluar besar dari pasar kripto dan infrastruktur. Apa yang menyebabkan perubahan besar ini, dan apa dampaknya bagi ekonomi global serta pasar keuangan?
1. Lonjakan Investasi dalam aset safe haven
Menurut laporan BofA:
Cash menerima alokasi sebesar $53,1 miliar, menunjukkan sikap hati-hati investor terhadap ketidakpastian ekonomi.
Obligasi mendapat $12 miliar, mencerminkan kekhawatiran terhadap volatilitas di pasar saham.
Emas mencatat arus masuk sebesar $1 miliar, yang merupakan inflow terbesar dalam 4 minggu terakhir, mencerminkan meningkatnya permintaan terhadap aset lindung nilai.
2. Arus Keluar Besar dari Aset Berisiko
Sementara investor mengalihkan dana ke aset aman, beberapa aset berisiko mengalami arus keluar besar:
Kripto mencatat arus keluar sebesar $2,1 miliar, yang merupakan outflow terbesar dalam sejarah dalam periode 4 minggu.
Treasuries AS mengalami arus keluar terbesar dalam 11 minggu terakhir sebesar $1,2 miliar.
Infrastruktur mengalami outflow terbesar dalam sejarah, sebesar $0,9 miliar, menunjukkan menurunnya kepercayaan terhadap proyek jangka panjang.
3. Pergeseran Investasi ke Eropa dan Emerging Markets (EM)
Salah satu tren menarik yang muncul adalah meningkatnya aliran modal ke pasar saham Eropa dan emerging markets:
Eropa mencatat inflow terbesar sejak Februari 2022, sebesar $4,1 miliar, dan arus masuk terbesar dalam 4 minggu sejak Agustus 2015, sebesar $12 miliar.
Emerging Markets (EM) mencatat inflow terbesar dalam 3 bulan terakhir, sebesar $2,4 miliar.
4. Indikasi Potensi Resesi di AS
Data lain dari BoFA menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS menjadi perhatian utama dalam menentukan arah kebijakan moneter. Laporan payroll AS menunjukkan angka 151 ribu, yang berada di zona “no man’s land”—terlalu rendah untuk mendukung optimisme pasar tetapi tidak cukup buruk untuk mendorong penurunan suku bunga segera.
Probabilitas resesi AS meningkat berdasarkan pergerakan di pasar keuangan, khususnya di obligasi pemerintah (5Y Treasuries), saham small-cap (Russell 2000), harga logam dasar, dan pasar kredit (S&P 500, obligasi kredit korporasi).
Indeks Ketidakpastian Kebijakan Perdagangan (Trade Policy Uncertainty Index) dan Indeks Ketidakpastian Kebijakan Ekonomi Global (Global Economic Policy Uncertainty) mengalami lonjakan tajam.
Kesimpulan
Investor mengalokasikan dana besar ke cash dan emas, menunjukkan ketidakpastian ekonomi meningkat.
Saham dan obligasi masih mendapat inflow, tetapi aliran dana ke cash menunjukkan kehati-hatian yang lebih besar.
Kripto mengalami penarikan besar, menunjukkan turunnya kepercayaan pelaku pasar cenderung menghindari aset beresiko
Investor mulai kembali ke pasar Eropa dan Emerging Markets, sementara sektor infrastruktur mengalami tekanan besar.
Aset safe haven seperti emas tetap menjadi pilihan utama, sentimen trade war dan peluang resesi yang meningkat membuat pelaku pasar akan cenderung lari ke aset yang aman