Warren Buffett dalam mengungkapkan pandangan uniknya tentang volatilitas dalam investasi. Bertentangan dengan pendekatan konvensional yang menganggap volatilitas sebagai risiko yang harus dihindari, Buffett justru melihat volatilitas sebagai peluang, terutama jika ia memiliki keyakinan tinggi terhadap fundamental bisnis tersebut.
1. Volatilitas Bukan Risiko, Tapi Peluang
Banyak investor melihat volatilitas sebagai sesuatu yang berbahaya.
Beta yang tinggi (ukuran volatilitas saham terhadap pasar) sering dianggap sebagai risiko lebih tinggi.
Investor umumnya lebih nyaman dengan saham yang stabil tanpa banyak pergerakan harga yang tajam.
Namun, Buffett justru menyukai volatilitas jika bisnisnya solid.
Jika fundamental bisnisnya kuat dan dapat diprediksi, harga saham yang turun drastis memberikan kesempatan untuk membeli lebih banyak dengan harga murah.
“Kami lebih suka volatilitas tinggi” karena itu menciptakan peluang investasi yang lebih menguntungkan.
2. Contoh: Investasi di The Washington Post
Buffett membeli saham The Washington Post, tetapi dalam beberapa bulan harga sahamnya turun 50%.
Alih-alih panik, ia menganggapnya sebagai peluang emas.
Fundamental bisnisnya sangat stabil (TV dan surat kabar dominan dengan penghasilan berulang).
Sahamnya sangat volatile, tetapi bisnisnya tidak.
Kesimpulan Buffett:
Saham yang volatil tetapi memiliki fundamental bisnis yang kuat adalah investasi terbaik.
Investor jangka panjang yang memahami nilai intrinsik perusahaan bisa memanfaatkan momen volatilitas pasar untuk membeli di harga diskon.
3. Pelajaran yang Bisa Dipetik
Buffett membedakan antara risiko dan volatilitas:
Volatilitas harga saham ≠ Risiko bisnis yang nyata.
Jika suatu saham bergerak naik turun dengan liar tetapi fundamentalnya kuat, maka itu adalah peluang, bukan ancaman.
Prinsip utama Buffett dalam menghadapi volatilitas:
Fokus pada fundamental bisnis, bukan fluktuasi harga saham.
Gunakan volatilitas sebagai peluang untuk membeli lebih banyak saham yang bagus di harga murah.
Jangan panik jika harga turun, selama Anda yakin dengan nilai bisnisnya.
Kesimpulan
Investor biasa takut dengan volatilitas, Buffett justru menyukainya. Saham yang turun banyak tetapi memiliki bisnis yang stabil adalah peluang emas. Kesabaran dan keyakinan pada nilai intrinsik adalah kunci sukses investasi jangka panjang.