Pembelian emas oleh bank sentral (terutama dari EM) meningkat drastis sejak 2022, sebagai respons terhadap sanksi pembekuan cadangan devisa Rusia.
Dua skenario di tahun 2025, semuanya bagus untuk harga emas:
Skenario disruptif (tarif tinggi, inflasi, defisit besar): emas naik karena “fear”.
Skenario lunak (inflasi terkendali, Fed easing): emas naik karena “wealth”
Sedangkan untuk saham diuntungkan jika skenario inflasi terkendali, Fed easing (Skenario lunak).
Dengan kondisi makro ekonomi saat ini Gold jadi asset yang paling diuntungkan.
USD POTENSI HANCUR KEDEPAN BERIKUT ALASANNYA
Proyeksi defisit fiskal dan utang pemerintah AS (US federal debt) akan terus meningkat hingga tahun 2033. Hal tsb memberi sinyal bahwa pemerintah AS akan terus belanja melebihi pendapatan, dan harus terus menerbitkan utang untuk menutup kekurangannya.
Meningkatnya utang pemerintah → risiko fiskal → menurunkan kepercayaan investor global terhadap USD.
Jika pasar mulai meragukan kemampuan AS membayar utang, permintaan USD bisa menurun.
Jika kedepan USD hancur efek hutang yang menggunung gold bakal meroket.