Langsung ke konten utama

Kenapa The Fed Belum Turun Tangan di Tengah Guncangan Tarif Trump?

Kenapa The Fed Belum Turun Tangan di Tengah Guncangan Tarif Trump?

Pekan ini, perhatian investor global tertuju pada satu hal besar: kebijakan tarif Presiden Trump yang menggemparkan pasar. Kenaikan tarif impor hingga 25% membawa AS pada level tarif tertinggi sejak 1908—dan pasar pun langsung bereaksi keras.


Kenapa The Fed Belum Turun Tangan di Tengah Guncangan Tarif Trump?

Namun, di tengah kekacauan ini, satu pertanyaan besar muncul: Akankah The Fed turun tangan?


Berdasarkan testimoni kemarin The Fed mungkin tidak akan turun tangan secepat secepat yang kita harapkan. Chairman Jerome Powell memilih untuk bersabar. Mereka menunggu kejelasan lebih lanjut sebelum mengubah arah kebijakan suku bunga. Dan ini bukan tanpa alasan.


Dampak Tarif yang Nyata


Kenapa The Fed Belum Turun Tangan di Tengah Guncangan Tarif Trump?

Kenaikan tarif diprediksi membawa risiko kenaikan inflasi hingga 5%, sekaligus potensi pengangguran melonjak ke atas 6%. Ini menjadi kombinasi yang rumit bagi The Fed: inflasi yang panas dan pasar kerja yang goyah. Langkah yang salah bisa memperparah keduanya.


Rikopedia memperkirakan bahwa jika tarif ini bertahan, kita bisa melihat hilangnya 4–6 juta pekerjaan. Sementara harga produsen diperkirakan naik sekitar 2%, menekan margin perusahaan dan mengganggu stabilitas harga.


The Fed Tidak Ingin Jadi “Penyelamat Otomatis”


Kenapa The Fed tidak langsung bertindak? Salah satu alasannya adalah untuk menghindari moral hazard. Jika The Fed terlalu cepat melonggarkan kebijakan moneter, hal itu bisa mengirim sinyal kepada pemerintah bahwa kebijakan proteksionis bisa terus dilakukan tanpa konsekuensi serius.


Sebaliknya, The Fed akan fokus pada data. Jika inflasi mereda dan pasar kerja memburuk, mereka mungkin akan menurunkan suku bunga di 2026. Tapi untuk sekarang, mereka menunggu dan melihat.


Apa Artinya untuk Pelaku Pasar?


Pasar akan tetap volatile, terutama untuk sektor yang bergantung pada impor.


Strategi defensif dan lindung nilai terhadap inflasi (seperti emas) bisa lebih menarik.


Kebijakan moneter akan sangat data-dependent, jadi pantau data inflasi dan pengangguran dengan cermat.


Pasar saat ini sedang memasuki fase yang sangat tidak pasti. Kebijakan tarif bukan hanya berdampak pada hubungan dagang, tapi juga mengguncang pondasi ekonomi domestik. Dan dari testimono The Fed kemarin kita tidak bisa berharap banyak The Fed akan segera “turun tangan” menghentikan penurunan pasar.


Postingan populer dari blog ini

Membership Rikopedia

Selamat datang di halaman registrasi membership Rikopedia. Dengan join membership anda akan mendapat bimbingan trading saham dan update informasi yang berkualitas via group WhatsApp.  Kinerja Portofolio Rikopedia dan testimoni member klik  di sini Fasilitas membership detailnya sebagai berikut : Update saham yang masuk dan keluar portofolio Rikopedia .  Fokus trading 3-5 saham.  Analisa saham secara teknikal, fundamental & analisa makro. Update news, Sentimen, Trading plan, Money & risk management. Sharing ilmu dan strategy trading saham berdasarkan pengalaman Rikopedia sejak tahun 2008. Member bisa diskusi dan konsultasi portofolio. Biaya membership Rp. 500,000/ Bulan. Bagi anda yang berminat join membership dapat melakukan transfer ke rekening di bawah ini: 1. Bank Mandiri 1440013474108 Rikosiwi sandi Saputro. 2. Bank BCA 7915239226 Rikosiwi sandi Saputro. Membership akan terhitung dari mulai tanggal konfirmasi pembayaran diterima dan ...

Portofolio Rikopedia dan Testimoni Member

Screenshot salah satu portofolio Rikopedia dengan modal awal 500 juta Kinerja Tahun 2018 Kinerja Tahun 2019 Januari February Maret April Mei Juni July  Agustus  September Oktober November  Desember Kinerja Tahun 2020 Tanggal 11 Mei akumulasi BBRI 2250 lot harga 2630 Trading SCMA 27-28 Mei 2020  Tanggal 4 Juni 2020 profit 36 juta dari BBNI Profit 68 Juta dari saham BBNI Profit 37 juta dari saham ELSA Profit 40 juta tanggal 19 Juni 2020  Profit 61 Juta tanggal 3 July 2020                                      Tanggal 19 Oktober 2020 Rikopedia beli BSDE 18361 lot November 2020 Desember 2020 Kinerja Tahun 2021 Januari 2021 Trading ELSA 27 Januari 2021 Bulan February profit 268 juta Bul...