Langsung ke konten utama

Perang Dagang AS–China: Perlombaan Antara Kekuatan Lama (AS) dan Kekuatan Baru (China) Untuk Posisi Tertinggi Dalam Tatanan Dunia

Perang dagang antara Amerika Serikat dan China bukan sekadar tentang tarif impor atau defisit perdagangan. Ini bukan sekadar urusan ekspor baja, chip, atau iPhone. Ini adalah perang modern, dilakukan bukan dengan senjata, tapi dengan instrumen ekonomi—dan taruhannya adalah dominasi global selama 100 tahun ke depan.

Perang Dagang AS–China: Perlombaan Antara Kekuatan Lama (AS) dan Kekuatan Baru (China) Untuk Posisi Tertinggi Dalam Tatanan Dunia

Bukan Lagi Sekadar Perdagangan: Ini Perang Dominasi Global


Sejak abad ke-20, kekuatan sebuah negara tidak hanya ditentukan oleh militernya, tetapi oleh siapa yang menguasai industri, manufaktur, dan… mata uang cadangan dunia. Dan selama hampir satu abad, posisi itu dipegang oleh Amerika Serikat lewat dolar AS.


Dolar: Senjata Rahasia Amerika


Kekuatan ekonomi AS sangat bergantung pada satu hal penting: dolar sebagai mata uang cadangan dunia. Dengan status ini:


Amerika bisa mencetak uang untuk membeli barang nyata dari negara lain. Inflasi domestik bisa “diekspor” ke luar negeri. Konsumsi masyarakat AS disubsidi secara tidak langsung oleh dunia global yang menerima dolar sebagai pembayaran.


Tanpa status ini, gaya hidup dan kekuatan ekonomi AS akan goyah.



Apa yang Terjadi Jika Dolar Tak Lagi Dominan?


Jika suatu hari dolar kehilangan statusnya:


Negara lain tidak lagi wajib menyimpan dolar dalam cadangan mereka.


Permintaan terhadap dolar dan obligasi AS menurun → suku bunga naik.


Biaya utang AS meledak → defisit fiskal memburuk.


Inflasi dalam negeri meningkat tajam.


Dan perlahan, gaya hidup “kelas menengah Amerika” akan menurun drastis.


Inilah ketakutan nyata yang melatarbelakangi perang dagang dan ketegangan geopolitik hari ini.


Amerika yang Secara Tidak Langsung Membangun China


Ironisnya, AS ikut menciptakan kekuatan industri China seperti sekarang.


Tahun 1972, Presiden Nixon membuka hubungan dengan China. Sejak itu, perusahaan-perusahaan AS memindahkan basis manufakturnya ke sana demi efisiensi dan keuntungan jangka pendek. Lama-lama, China berkembang dari negara murah tenaga kerja menjadi raksasa manufaktur dunia.


Kini, China mulai menantang dominasi AS tidak hanya dalam perdagangan, tetapi juga: Teknologi, Kecerdasan buatan (AI), Militer, Dan bahkan… mata uang digital sebagai alternatif dolar.


Amerika dalam Dilema: Ingin Kembali, Tapi Terlambat?


Sekarang, AS sedang mencoba mengembalikan industri ke dalam negeri (reshoring). Tapi masalahnya:


Infrastruktur manufaktur dalam negeri sudah tertinggal jauh. Kembali bangun pabrik, rantai pasok, dan skill tenaga kerja butuh dekade, bukan tahun. Dan yang lebih sulit: biayanya sangat besar.


Kesimpulan: Pertarungan Masa Depan Sedang Berlangsung Sekarang


Perang dagang saat ini bukan akhir dari cerita. Ini hanya bab pembuka dari pertarungan geopolitik terbesar abad ini. Siapa yang menguasai industri dan mata uang dunia, akan menentukan arah masa depan global. Dan saat ini, dunia sedang menyaksikan perlombaan antara kekuatan lama (AS) dan kekuatan baru (China) bukan hanya untuk perdagangan, tapi untuk posisi tertinggi dalam tatanan dunia.


Baca juga ulasan tentang : Trump vs Powell: Pertarungan Dua Kekuatan Besar di Tengah Krisis Utang Amerika

Postingan populer dari blog ini

Membership Rikopedia

Selamat datang di halaman registrasi membership Rikopedia. Dengan join membership anda akan mendapat bimbingan trading saham dan update informasi yang berkualitas via group WhatsApp.  Kinerja Portofolio Rikopedia dan testimoni member klik  di sini Fasilitas membership detailnya sebagai berikut : Update saham yang masuk dan keluar portofolio Rikopedia .  Fokus trading 3-5 saham.  Analisa saham secara teknikal, fundamental & analisa makro. Update news, Sentimen, Trading plan, Money & risk management. Sharing ilmu dan strategy trading saham berdasarkan pengalaman Rikopedia sejak tahun 2008. Member bisa diskusi dan konsultasi portofolio. Biaya membership Rp. 500,000/ Bulan. Bagi anda yang berminat join membership dapat melakukan transfer ke rekening di bawah ini: 1. Bank Mandiri 1440013474108 Rikosiwi sandi Saputro. 2. Bank BCA 7915239226 Rikosiwi sandi Saputro. Membership akan terhitung dari mulai tanggal konfirmasi pembayaran diterima dan ...

Portofolio Rikopedia dan Testimoni Member

Screenshot salah satu portofolio Rikopedia dengan modal awal 500 juta Kinerja Tahun 2018 Kinerja Tahun 2019 Januari February Maret April Mei Juni July  Agustus  September Oktober November  Desember Kinerja Tahun 2020 Tanggal 11 Mei akumulasi BBRI 2250 lot harga 2630 Trading SCMA 27-28 Mei 2020  Tanggal 4 Juni 2020 profit 36 juta dari BBNI Profit 68 Juta dari saham BBNI Profit 37 juta dari saham ELSA Profit 40 juta tanggal 19 Juni 2020  Profit 61 Juta tanggal 3 July 2020                                      Tanggal 19 Oktober 2020 Rikopedia beli BSDE 18361 lot November 2020 Desember 2020 Kinerja Tahun 2021 Januari 2021 Trading ELSA 27 Januari 2021 Bulan February profit 268 juta Bul...